Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Problem Based Learning dalam Implementasi Kurikulum 2013

Main Article Content

Endang Wahyuningsih

Abstract

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern dan mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu. Setiap orang dirasa perlu untuk mempelajari dan memahami matematika. Pengetahuan matematika harus diajarkan sejak dini. Akan tetapi, sebagian besar siswa menganggap matematika merupakan pelajaran yang sulit. Kesulitan siswa dapat dilihat dari rendahnya hasil UN matematika Tahun Ajaran 2018/2019. Kenyataan tersebut berimplikasi pada kualitas pembelajaran matematika yang perlu ditingkatkan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dipandang efektif dalam pembelajaran matematika adalah problem based learning (PBL). Berdasarkan hasil penelitian, PBL dikatakan mampu meningkatkan siswa berpikir dan memecahkan masalah dalam kehidupan nyata yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan masa kini. Saat ini, kurikulum yang sedang berlangsung di Indonesia adalah Kurikulum 2013 (K13). Dalam K13 , pendekatan saintifik adalah salah satu pendekatan yang direkomendasaikan. Pendekatan Kurikulum 2013 dapat meningkatkan kreativitas peserta didik. Pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang menggunakan tahapan 5M yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi (melakukan percobaan), mengolah informasi (melakukan penalaran), dan mengkomunikasikan hasil. Selain itu, dalam implementasi K13, guru hendaknya tidak langsung memberikan rumus-rumus yang sudah siap pakai, tetapi siswa sebaiknya dilibatkan dalam penemuan rumus tersebut. Salah satu usaha guru untuk memfasilitasi kegiatan tersebut adalah dengan membuat Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Oleh karena itu, dalam pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan PBL juga harus disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum 2013. Dengan demikian, pembahasan pada artikel ini akan menghasilkan: (1) rancangan kegiatan pembelajaran matematika (khususnya pada sub topik keliling lingkaran) dengan pendekatan PBL yang memuat tahapan 5M sebagaimana yang diharapkan dalam implementasi K13, (2) rancangan LKS yang tidak hanya berisi latihan soal-soal, tetapi juga memuat sekumpulan kegiatan untuk memaksimalkan pemahaman siswa. 

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Wahyuningsih , E. . (2019). Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Problem Based Learning dalam Implementasi Kurikulum 2013. Jurnal Pengembangan Pembelajaran Matematika, 1(2), 69–87. https://doi.org/10.14421/jppm.2019.12.69-87
Section
Articles

References

Arends, R.I. (2012). Learning to teach (9th ed.). New York: McGraw Hill.

Duch, B.J., Groh, S.E., & Allen, D.E. (2001). Why problem-based Learning? A case study of institutional change in undergraduate education. Dalam B.J. Duch, S.E. Groh, & D.E. Allen (Eds.), The power of problem-based learning: a practical “how to” for teaching undergraduate courses in any discipline (pp. 3-11). Sterling: Stylus Publishing.

Ibrahim, M. & Nur, M. (2000). Pengajaran berdasarkan masalah. Surabaya: UNESA University Press.

Kemdikbud. (2013a). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 81A, Tahun 2013, tentang Implementasi Kurikulum.

Kemdikbud. (2013b). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 64, Tahun 2013, tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

Kemdikbud. (2013c). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 68, Tahun 2013, tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah.

Kennedy, L.M., Tipps, S., & Johnson, A. (2008). Guiding children’s learning of mathematics (11th ed.). Belmont: ThomsonWadsworth.

McArdle, G. (2010). Instructional design for action learning. New York: AMACOM.

Newby, T.J., et al. (2000). Instructional technology for teaching dan learning. Designing instruction, integrating computers, and using media (2nd ed.). Upper Saddle River: Prentice-Hall, Inc.

Puspendik Kemdikbud. (2019a). Grafik rerata nilai tahun pelajaran 2018/2019. [Online]. Tersedia: https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id/

Puspendik Kemdikbud. (2019b). Persentase siswa yang menjawab benar tahun pelajaran 2018/2019. [Online]. Tersedia: https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id/

Rafli, M.F., Surya, E., & Syahputra, E. (2017). Dampak implementasi pembelajaran berbasis masalah (PBM) dalam matematika: Kajian literatur. [Online]. Tersedia: https://www.researchgate.net/publication/321905714 [21 Juli 2019]

Roh, K. H. (2003). Problem-Based Learning in Mathematics. ERIC, 1-5.

Tan, O.S. (2004). Cognition, metacognition, and problem-based learning. Dalam O.S. Tan (Ed.), Enhancing thinking through problem-based learning approaches: international perspectives (pp. 1-16). Singapore: Cengage Learning.

Trianto. (2010). Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif: konsep, landasan, dan implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

Wahyuningsih, E. (2014). Pengembangan perangkat pembelajaran lingkaran dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah berorientasi kemampuan penalaran dan komunikasi matematis pada siswa kelas VIII di SMPN 1 Puring Kabupaten Kebumen. Tesis pada PPS UNY. Yogyakarta: Tidak diterbitkan.

Zeuli, J.S. & Ben-Avie, M. (2003). Connecting with students on a social and emotional level through in-depth discussions of mathematics. Dalam N.M. Haynes, M. Ben-Avie, & J. Ensign (Eds.), How social and emotional development add up (pp. 36-64). New York: Teachers College Press.