Optimalisasi Penemuan Terbimbing Guna Meningkatkan Antusiasme Belajar Matematika

Main Article Content

Nidya Ferry Wulandari

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan antusiasme belajar siswa kelas XI MIIA 3 SMA N 1 Seyegan dalam pembelajaran matematika melalui metode penemuan terbimbing. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan model Kemmis & Mc. Taggart. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIIA 3 SMA Negeri 1 Seyegan. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi, angket, dan tes tertulis. Penelitian tindakan ini mencapai kriteria yang ditetapkan pada siklus II, oleh karena itu siklus dapat dihentikan. Hasil penelitian ini adalah bahwa dengan optimalisasi penemuan terbimbing berbantuan lembar kerja siswa dapat meningkatkan antusiasme belajar matematika. Hal ini terbukti setelah dua siklus semua siswa memiliki antuasisme yang tinggi dan bahkan sangat tinggi. Sebanyak 40,6% siswa memiliki antuasiasme sangat tinggi, 59,4% siswa memiliki antusiasme tinggi, dan tidak ada siswa yang memiliki antuasiasme sedang, rendah, dan bahkan sangat rendah. Hasil penelitian ini sudah melebihi dari kriteria keberhasilan yang ditetapkan yaitu tidak ada siswa dengan antuasisme sedang, rendah dan sangat rendah serta setidaknya 60% siswa memiliki antuasisme tinggi dan 40% dengan antuasiasme sangat tinggi.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Ferry Wulandari, N. . (2020). Optimalisasi Penemuan Terbimbing Guna Meningkatkan Antusiasme Belajar Matematika. Jurnal Pengembangan Pembelajaran Matematika, 2(2), 40–50. https://doi.org/10.14421/jppm.2020.22.40-50
Section
Articles

References

Arends, R. I., & Kilcher, A. (2010). Teaching for student learning: becoming an accomplished teacher. Routledge.

Banner, J. M., & Cannon, H. C. (1999). The elements of learning. Yale University Press.

Bruner, J. (1999). The proccess of education. President and Fellows of Harvard College.

DITPSD. (2019). Akses pendidikan harus disertai mutu. http://ditpsd.kemdikbud.go.id/index.php/2019/03/25/akses-pendidikan-harus-disertai-mutu

Hudojo, H. (2001). Pengembangan kurikulum dan pembelajaran matematika. Jurusan Pendidikan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Malang.

Jailani, J., Retnawati, H., Wulandari, N. F., & Djidu, H. (2020). Mathematical literacy profiency development based on content, context and process. Problem of Education in the 21st Century, 78(1). https://doi.org/https://doi.org/10.33225/pec/20.78.80

Kirby, E., & McDonald, J. (2009). Engage every student: Motivation tools for teachers and parents (Search Ins).

Moore, K. (2009). Effective instructional strategies: from theory to practice. SAGE.

Muijs, D., & Reynolds, D. (2011). Effective teaching: evidence and practice (2nd ed.). Sage Publications Ltd.

Nevin, N. A., & Knoblock, N. A. (2005). Is your classroom the happenin’ place to be? The Agricultural Education Magazine, 17–18.

OECD. (2019). PISA 2018: Insight and interpretations. https://www.oecd.org/pisa/PISA 2018 Insights and Interpretations FINAL PDF.pdf

Prakosa, J. T. A. (2014). Penerapan metode pembelajaran penemuan terbimbing (guided discovery) untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika topik trigonometri sma XI IPA di SMA Negeri 11 Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Matematika S1 UNY, III Januar.

Siagian, T. A. (2014). Penerapan metode penemuan terbimbing dengan menggunakan multimedia interaktif untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa di kelas XI IPA SMA Swasta Indonesia Membangun Medan tahun ajaran 2013/2014. http://digilib.unimed.ac.id/penerapan-metode-penemuan-terbimbing-dengan-menggunakan-multimedia-interaktif-untuk-meningkatkan-minat-dan-hasil-belajar-siswa-di-kelas-xi-ipa-sma-swasta-indonesia-membangun-medan-tahun-ajaran-20132014-29082.html

Tauber, R. T., & Mester, C. S. (2007). Acting lessons for teachers: Using perfomance skills in the classroom. Praeger.

Westwood, P. (2008). What teachers need to know about teaching methods. ACER Press.

Wulandari, N., & Jailani, J. (2018). Mathematics skill of fifteen years old students in Yogyakarta in solving problems like PISA. Journal on Mathematics Education, 9(1), 129–144.