Skema Pencapaian Kompetensi Matematika SMK Ekonomi berdasarkan Kurikulum 2013

Main Article Content

Adhiskha Hendaryaningsih
R. Rosnawati

Abstract

Pembelajaran matematika akan lebih efektif apabila mengaplikasikan proses asimilasi dan akomodasi. Pengetahuan dan keterampilan baru terbentuk berdasar pengalaman dan pembelajaran sebelumnya, oleh sebab itu diperlukan pemetaan terhadap sejumlah kompetensi serta keterkaitan antara satu kompetensi dan kompetensi lain yang akan digunakan untuk mencapai kompetensi yang lebih tinggi. Penelitian ini berkaitan dengan penyusunan skema pencapaian kompetensi matematika SMK keahlian yaitu ekonomi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah adalah guru mata pelajaran matematika yang berjumlah 4 orang di 2 SMK Ekonomi pada wilayah Kota Yogyakarta dan 2 ahli pada bidang pendidikan matematika. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar penilaian yang berupa angket penilaian mengenai skema pencapaian kompetensi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yang berisi mengenai kritik, saran dan perbaikan dianalisis menggunakan analisis deskriptif sebagai bahan revisi produk. Data kuantitatif berupa hasil penilaian angket dianalisis menggunakan Aiken’V untuk diketahui kelayakan dari rancangan skema pencapaian kompetensi. Hasil penelitian pengembangan skema menggunakan 34 kompetensi dasar pengetahuan dan keterampilan. Kompetensi dasar tersebut mengandung 19 materi matematika yang terbagi pada 8 materi pada kelas X, 8 materi pada kelas XI, dan 3 materi pada kelas XII. Berdasarkan hasil penilaian skema pencapaian kompetensi matematika SMK ekonomi yang dikembangkan menunjukan skema berada pada rentang 0,818 - 0,862 dengan kriteria sangat tinggi sehingga skema dinyatakan layak.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Hendaryaningsih, A., & R. Rosnawati. (2022). Skema Pencapaian Kompetensi Matematika SMK Ekonomi berdasarkan Kurikulum 2013. Jurnal Pengembangan Pembelajaran Matematika, 4(1), 74–86. https://doi.org/10.14421/jppm.2022.41.74-86
Section
Articles

References

Bird, J., Refina, I., & Lemeda, S. (2002). Matematika Dasar : Teori dan Aplikasi Praktis. Jakarta: Erlangga.
BSNP. (2010). Panduan pengembangan indikator. Paper presented at the Bimbingan Teknis KTSP dan Soal Terstandar 2010.
Effendi, M. M. (2011). Mathematics curriculum development as adaptive program in vocational education (efforts to increase professionalism of mathematics teacher of dressmaking program). Paper presented at the International Seminar and The 3rd Colloqium, Malang.
Graf, E. A. (2009). Defining mathematics comptency in the service of cognitive based asssessment for grades 6 through 8. Retrieved from New Jersey:
Herstein, I. J. C., New York. (1964). Topics in algebra, blaisdell pub.
Lamote, H. (2017). Kesulitan-Kesulitan Guru Matematika Dalam Melaksanakan Pembelajaran Kurikulum 2013 Di Madrasah Aliyah DDI Labibia. Al-Ta'dib, 10(1), 55-72.
Lithner, J., Bergqvist, E., Bergqvist, T., & Boesen, J. . (2010). Mathematical competencies: A research framework. In C. Bergsten, E. Jablonka, & T. Wedege (Eds.). Mathematics and mathematics education. cultural and social dimensions, 157–167.
Mariamah, M., Ruwaidah, R., Rosdiana, R., Syahbuddin, S., & Muslim, M. (2019). Analisis Kesulitan Guru Sekolah Dasar dalam Meneapkan Kurikulum 2013 di SDN Belo. Paper presented at the Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP.
Nasional, D. P. (2003). Kurikulum 2004 standar kompetensi mata pelajaran matematika. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas
Niss, M. (2018). The very multi-faceted nature of mathematics education research. Paper presented at the Proceedings of the 42nd Conference of the International Group for the Psychology of Mathematics Education.
Niss, M., & Højgaard, T. (2011). Competencies and mathematical learning. Ideas and inspiration for the development of mathematics teaching learning in Denmark, 485.
Nurdiansyah, D. H. (2014). Relevansi mata pelajaran matematika pada mata pelajaran produktif (S1), Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Reid, G. (2009). Memotivasi siswa di kelas: Gagasan dan strategi (H. Widiastuti, Trans.). Jakarta: PT. Indeks.
Retnawati, H. (2015). Hambatan guru matematika sekolah menengah pertama dalam menerapkan kurikulum baru. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 34(3).
Singer, D., & Revenson, T. (1996). A Piaget primer: haw a child thinks. In: New York: Plume/Penguin.
Situmorang, R. P. J. S. J. P. d. K. (2016). Analisis learning continuum tingkat SD sampai SMP pada tema sistem pencernaan manusia. 6(2), 1-13.
Soenarto, S., Amin, M. M., & Kumaidi, K. J. J. P. D. E. P. (2017). Evaluasi implementasi kebijakan Sekolah Menengah Kejuruan program 4 tahun dalam meningkatkan employability lulusan. 21(2), 215-227.
Suparno, P. (2001). Teori perkembangan kognitif jean piaget: Kanisius.
Suyono, & Hariyanto. (2012). Teori belajar dan pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Torre, D. M. J. M. m. (2015). Learning throughout a continuum, an innovative and feasible educational agenda! , 180(suppl_4), 163-163.
Wardhani, S. (2008). Analisis SI dan SKL mata pelajaran matematika SMP/MTs untuk optimalisasi tujuan mata pelajaran matematika. Yogyakarta: PPPPTK.