Menata Kehidupan Lansia: Suatu Langkah Responsif untuk Kesejahteraan Keluarga (Studi pada Lansia Desa Mojolegi Imogiri Bantul Yogyakarta)

Main Article Content

Nurus Sa’adah

Abstract

Usia harapan hidup manusia di dunia semakin panjang
sehingga jumlah lansia semakin banyak melebihi pertumbuhan
angka kelahiran. Karena itu, di berbagai negara termasuk
Indonesia mulai fokus memperhatikan kehidupan lansia.
Berbagai program untuk meningkatkan kesejahteraan lansia
telah diupayakan oleh pemerintah tetapi kasus-kasus seputar
lansia masih banyak, sehingga berbagai pihak perlu membantu
pemerintah mengembangkan berbagai upaya inovatif untuk
meningkatkan kesejahteraan lansia. Mensejahterakan lansia
berarti pula mensejahterakan keluarga sebab lansia turut
berperan penting dalam keluarga termasuk dalam pengasuhan
cucu. Karena itulah, penelitian ini akan mengupas bagaimana
langkah responsif untuk mensejahterakan keluarga melalui
pemberdayaan lansia.
Langkah responsif untuk menata lansia tidak lepas dari
berbagai faktor baik internal diri lansia maupun faktor
eksternal lansia seperti sosial demografik maupun budaya
tempat lansia berasal dan bertempat tinggal. Melalui metode
kualitatif, pengambilan data melibatkan aparat dan lansia di
Desa Mojolegi Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta untuk
menggali problem dan kebutuhan lansia kemudian dijadikan
bahan untuk membuat model pemberdayaan lansia yang
berbasis potensi lokal.
Hasil penelitian menemukan model pemberdayaan lansia
yang difokuskan pada dua hal yaitu potensi alam dan potensi
SDM yang diawali dengan langkah look, think, act, monitoring
and evaluation sehingga menghasilkan kesejahteraan lansia
secara lahir dan batin.
Keyword:Lansia, kesejahteraan keluarga, model pemberdayaan

Article Details

How to Cite
Sa’adah, N. (2017). Menata Kehidupan Lansia: Suatu Langkah Responsif untuk Kesejahteraan Keluarga (Studi pada Lansia Desa Mojolegi Imogiri Bantul Yogyakarta). Jurnal Sosiologi Agama, 9(2), 49–70. https://doi.org/10.14421/jsa.2015.092-03
Section
Articles