BUDAYA DAN SOLIDARITAS SOSIAL DALAM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI KECAMATAN KABANJAHE KABUPATEN TANAH KARO

Main Article Content

Muhammad Abduh Lubis

Abstract

ABSTRAK

Dalam penelitian ini Penulis melihat bagaimana solidaritas masyarakat karo di Kabanjahe yang berimplikasi pada terciptanya kehidupan yang harmoni di tengah perbedaan umat beragama. Solidaritas masyarakat Karo terbentuk atas adat istiadat yang kuat yang diwariskan dan terus berlangsung sepanjang sejarah masyarakat Karo hingga kini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan melakukan observasi langsung ke lokasi penelitian kemudian mewawancarai beberapa tokoh agama dan tokoh adat dengan pendekatan sosial yang dikemukan Emile Durkheim berkenaan solidaritas sosial. Peneliti mencatat setidaknya terdapat dua hal yang paling penting dalam adat istiadat masyarakat Karo yaitu sistem kekerabatan yang dikenal dengan Daliken Si Telu, yang berarti tiga tungku batu, atau dapat dipahami juga sebagai tata susunan kekeluargaan yang terdiri dari : Sembuyak/Senina/Sukut, Kalibumbu dan Anak Beru. Dalam penyusunan tata susunan kekeluargaan tersebut maka setiap masyarakat Karo mengenal lima marga induk atau merga si lima yang masing-masing induk memiliki cabang-cabangnya. Merga si lima merupakan tiang atau pendukung utama dari tata susunan kekeluargaan masyarakat karo, lima marga induk itu ialah : Perangin-angin, Ginting, Tarigan, Karo-karo, dan Sembiring. Daliken si telu mengambil peranan yang sangat penting bagi masyarakat Karo di Kabanjahe terutama pada upacara-upacara adat seperti, perkawinan, kematian sampai pada permasalahan yang terjadi dalam ruang lingkup sosial. Hal inilah yang menyebabkan Masyarakat Karo terhindar dari konflik agama, karena antara satu individu dan kelompok jika ditelusuri lebih dalam maka merupakan bagian dari keluarga.

 

Keywords : Karo, Daliken Si Telu, merga si lima

 

Article Details

How to Cite
Lubis, M. A. (2018). BUDAYA DAN SOLIDARITAS SOSIAL DALAM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI KECAMATAN KABANJAHE KABUPATEN TANAH KARO. Jurnal Sosiologi Agama, 11(2), 239–258. https://doi.org/10.14421/jsa.2017.112-06
Section
Articles

References

Ahmadi, Abu, Psikologi sosial Jakarta: Rineka Cipta, 2007.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo, Kecamatan Kabanjahe Dalam Angka, 2016.

Jones, Pip, Pengantar Teori-Teori Sosial, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2009.

Mujiburrahman, Religious Conversion in Indonesia: The Karo Batak and the Tengger Javanese (Carfax Publishing Vol. 12, ) 2001.

Neumann J.H. Sejarah Batak Karo. Bhartara. Jakarta, 1972.

Nasution, Farizal Jejak Sejarah dan Budaya Karo Medan: MITRA, 2012.

Smith, Kipp Rita, The Early Years of Dutch Colonial mission : The Karo Field. Michigan, 1993.

Lukman, Tengku, Data Sejarah Haru-Deli Tua-Puteri Hijau-Meriam Puntung, Medan: Waspada, 2008.

Tridah, Bangun, Manusia Batak Karo. Jakarta: Inti Idayu Press.1986.

Putro, Brahma, Karo dari Zaman ke Zaman (Medan: Yayasan Masa, 1981.

Wawancara :

- Suwanto Sitepu as Sekertaris masjid Agung sekaligus tokoh Agama Islam di Kabanjahe

- Drs. Pimpin Bangun, Ketua Dewan Pengurus Masjid Agung Kabanjahe.

- Adin Sinulingga, tokoh masyarakat adat Karo di Kabanjahe

- Julistianus Purba, Tokoh agama Katolik di Kabanjahe

- Joshua Ginting as Tokoh agama Kristen Protestan di Kabanjahe

- Aswan Sembiring as Ketua FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) daerah Kabupaten Tanah Karo

- Rudi Ginting Masyarakat Karo setempat yang telah menempati Kabanjahe selama 50 tahun

Internet :

website resmi pemerintah http://sp2010.bps.go.id diakses tanggal 25 februari 2017