Radikalisme Islam dalam Media Sosial (Konteks; Channel Youtube)

Main Article Content

Puji - Harianto

Abstract

Abstract;

Globalisasi sebagai proses sejarah dan trend ekonomi telah memberi pengaruh pada struktur sosial masyarakat, tak terkecuali pada agama. Pada titik ekstremnya, globalisasi telah mempertemukan banyak budaya dalam satu waktu dan melahirkan budaya-budaya baru dalam masyarakat. Sekat pemisah yang sakral-profan atau lokal-global telah memudar. Dalam bidang agama, entitas sacral (ajaran) tidak lagi menjadi konsumsi pribadi bagi pemeluknya semata, tapi melintas ke semua pemeluk agama. Dari sekian ajaran agama tersebut, radikalisme menjadi isu yang trend di era media hari ini. Radikalisme tidak lagi diproduksi dan disebarkan oleh satu kelompom tertutup, melainkan sudah mendunia. Media yang digunakan sangat beragam, salah satunya channel Youtube. Dalam channel Youtube, konten radikalisme meliputi tiga hal (ciri); mengajarkan puritanisme, anti pada sistem negara serta intoleransi SARA. Dalam tulisan ini, tiga channel Youtube yang diamati (Media Dakwah Sunnah, Cahaya Islam, Cahaya Tauhid) telah memenuhi syarat sebagai media sosial radikal. Dengan menggunakan teori simulacrum Baudrillard, apa yang disampaikan oleh channel tersebut dilihat sebagai tawaran realitas baru terhadap kenyataan sosial yang sedang berlangsung. Ia memiliki banyak makna tafsir, tak ada kejelasan tentang yang asli/palsu serta tiap orang bebas mengartikulasikannya. Kesimpulannya, bahwa media Youtube tersebut bisa saja menginspirasi, menggerakkan dan mempengaruhi cara pandang seseorang. Pada akhirnya, makna simulacrum dalam media Youtube yang dijadikan realitas keseharian adalah tafsiran yang mendekati kenyataan lampau. atau jika tidak, tafsiran yang bisa mewakili, mendeskripsikan dan mencirikan kelompok masyarakat tertentu. Saat ada kesesuaian antara makna baru dari simulacra tersebut, maka proses reproduksi menjadi keharusan yang harus dilakukan setiap saat.

 

Keywords; Agama, Channel Youtube, Radikalisme

Article Details

How to Cite
Harianto, P. .-. (2018). Radikalisme Islam dalam Media Sosial (Konteks; Channel Youtube). Jurnal Sosiologi Agama, 12(2), 297–326. https://doi.org/10.14421/jsa.2018.122-07
Section
Articles

References

Albarran, Alan B. 2002. Media Economics: Understanding Markets, Industries and Concepts. Ames, Iowa: Iowa State University Press.

Arubusman, Muhyiddin. 2006. “Gerakan Islam Fundamentalis; Dari Bawah sampai Perjuangan Formal.” In Terorisme di tengah arus global demokrasi. Bekasi: Spectrum.

Azwar, Muhammad. 2014. “Teori Simulakrum Jean Baudrillard dan Upaya Pustakawan Mengidentifikasi Informasi Realitas.” Khizanah al-Hikmah : Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan 2 (1): 38–48.

Barker, Chris, and Emma A Jane. 2016. Cultural Studies: Theory and Practice.

Baudrillard, Jean, and Sheila Faria Glaser. 2014. Simulacra and Simulation. Ann Arbor: The University of Michigan Press.

Baudrillard, Jean, Wahyunto, and George Ritzer. 2004. Masyarakat konsumsi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam. 2014. Radikalisme Agama, Tantangan Kebangsaan. Edited by Jaja Zarkasyi and Thobib Al-Asyhar. Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI.

Hamad, Ibnu. 2004. Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa: Sebuah Studi Critical Discourse Analysis terhadap Berita-berita Politik. Jakarta: Granit.

Hamdani, Deny. 2011. “Anatomy of Muslim Veils: Practice, Discourse and Changing Appearance of Indonesian Women.” Saarbrücken, Germany: Lambert Academic Publishing.

Heryanto, Ariel. 2012. “Budaya Pop dan Persaingan Identitas.” Budaya Populer di Indonesia: Mencairnya Identitas Pasca-Orde Baru, 1–52.

Hoover, Stewart M. 2010. Religion in The Media Age. London: Routledge.

jejakislam1. 2015. “Perjuangan Panjang Jilbab Di Indonesia.” Jejak Islam Untuk Bangsa (blog). March 9, 2015. http://jejakislam.net/perjuangan-panjang-jilbab-diindonesia/.

L Pals, Daniel. 2011. Seven Theories of Religion. Translated by Inyiak Ridwan Munir and M. Syukri. Yogyakarta: Irchisod.

Mashuri, Ikhwanul Kiram. 2014. ISIS Jihad atau Petualangan. Jakarta: Republika Penerbit.

Matanasi, Petrik. 2017. “Cara Orde Baru Membungkam Para Ulama.” tirto.id. 2017. https://tirto.id/cara-orde-baru-membungkam-para-ulama-ckrP.

Nurjannah. 2013. Radikal vs Moderat: Atas Nama Dakwah, Amar Makruf Nahi Mungkar dan Jihad. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Romli, Lili. 2006. “Bangkitnya Islam Formalistik.” In Terorisme Di Tengah Arus Global Demokrasi, edited by Syahdatul Kahfi. Jakarta: Spectrum.

Singh, Bilveer, and Abdul Munir Mulkhan. 2012. Jejaring Radikalisme Islam di Indonesia: Jejak sang Pengantin Bom Bunuh Diri. Yogyakarta: JB Publisher.

Sitompul, Agussalim. 2008. Usaha-Usaha Mendirikan Negara Islam dan Pelaksanaan Syariat Islam di Indonesia. Pasar Rebo, Jakarta: Misaka Galiza.

Tebba, Sudirman. 1993. Islam Orde Baru: Perubahan Politik dan Keagamaan. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.

Zuhri, and Sahiron Syamsudin. 2012. Islam: Tradisi dan Peradaban. Yogyakarta; SUKA-Press: Bina Mulia Press ;