PENOLAKAN MASYARAKAT TERHADAP GERAKAN DAKWAH MAJLIS TAFSIR AL-QUR’AN (MTA) DI KEBUMEN
DOI:
https://doi.org/10.14421/jsa.2019.132-06Abstract
Penelitian ini mengkaji dakwah Majlis Tafsir Al-Qur’an di kota Kebumen. Majlis Tafsir Al-Qur’an beranggapan tradisi Islam tidak sesuai dengan tuntutan ajaran Al-Qur’an dan sunnah yang telah ditetapkan oleh Nabi. Saat ini gerakan Majlis Tafsir Al-Qur’an sudah berkembang hingga berbagai daerah-daerah di Indonesia, masyarakat memiliki dasar teologi dan ideologi yang kuat. Dakwah Majlis Tafsir Al-Aqur’an memberikan beberapa respon dari masyarakat. Masyarakat menolak dengan beberapa faktor seperti perbedaan ajaran perbedaan ideologi, dan budaya menjadi salah satu masalah dakwah Majlis Tafsir Al-Qur’an karena tidak sesuai dengan budaya masyarakat setempat, hingga memberikan perubahan ketidaknyamanan masyarakat karena telah terusik. Artikel ini mencoba untuk memperluas kajian islam tentang isu organisasi masyarakat berbasis agama Islam pada tiga Desa Kecamatan Adimulyo Kebumen. Kajian ini juga menggunakan beberapa konflik yang sama di daerah yang berbeda seperti Bojonegoro, Blora, Sragen, Gunungkidul, dan Purworejo. Majlis Tafsir Al-Qur’an sejak awal dakwah pengajian ini dianggap sesat oleh sebagian masyarakat, konflik yang terjadi antara masyarakat dan Majlis Tafsir Al-Qur’an tidak hanya pada ideologi saja tetapi juga menimbulkan kekerasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka melalui media sosial, dan literature terkait. Penolakan yang terjadi merupakan segmen dakwah yang berbeda-beda dapat mendatangkan respon baik penolakan atau penerimaan dari masyarakat.
Kata kunci: dakwah majlis tafsir al-qur’an, konflik, masyarakat beragama
This study examines the da’wah of the Majlis Tafsir Al-Qur’an in the city of Kebumen. The Majlis Tafsir Al-Qur’an considers the Islamic tradition is not in accordance with the demands of the teachings of the Qur’an and the sunnah set by the Prophet. At present the Majlis Tafsir Al-Qur’an movement has developed to various regions in Indonesia, the community has a strong theology and ideology basis. Da’wah Majlis Tafsir Al-Aqur’an gives some responses from the public. The community refused with several factors such as differences in the teachings of ideological differences, and culture became one of the problems of preaching the Majlis Tafsir Al-Qur’an because it was not in accordance with the culture of the local community, so as to provide changes in community discomfort because it was disturbed. This article tries to expand Islamic studies on the issue of Islamic community-based organizations in three villages in the Adimulyo Kebumen sub-district. This study also uses some of the same conflicts in different areas such as Bojonegoro, Blora, Sragen, Gunungkidul, and Purworejo. Majlis Tafsir Al-Qur’an since the beginning of this preaching session is considered heretical by some people, the conflict that occurs between the community and the Majlis Tafsir Al-Qur’an is not only on ideology but also causes violence. The method used in this research is literature study through social media, and related literature. Rejection that occurs is a different da’wah segment can bring a response either rejection or acceptance from the community.
Keywords: da’wah majlis tafsir al-quran, conflict, religious society



References
Ali, Mursyid. 2006. “Dinamika Kerukunan Hidup Beragama
Menurut Perspektif Agama-Agama.” Jakarta: Departemen
Agama.
“Antisipasi Konflik Soal MTA, Polres Kebumen Siapkan Pengamanan
Maksimal - Kebumen Ekspres | Paling Tahu Kebumen.”
t.t. Diakses 30 Agustus 2019. http://www.kebumenekspres.
com/2019/02/antisipasi-konflik-soal-mta-polres.html.
Arifin, Syamsul. 1994. Islam, Pluralisme Budaya dan Politik.
Yogyakarta: SI Press.
Asif, Muhammad. 2015. “Sejarah Tafsir MTA (Majlis Tafsir Al
Quran).” Al-ITQAN Jurnal Studi Al-Quran. 1 (1).
“Bentrok di Blora, panggung dan 6 mobil dirusak warga | merdeka.
com.” t.t. Diakses 30 Agustus 2019. https://www.merdeka.
com/peristiwa/bentrok-di-blora-panggung-dan-6-mobil-
dirusak-warga.html.
Boland, Bernard Johan. 2013. The struggle of Islam in modern
Indonesia. Vol. 59. Springer Science & Business Media.
Effendi, Djohan. 1978. “Dialog Antar Agama: Bisakah Melahirkan
Teologi Kerukunan?” Prisma 5.
“Forum Masyarakat Adimulyo Tolak MTA | RADAR Banyumas.”
t.t. Diakses 30 Agustus 2019. https://radarbanyumas.co.id/
forum-masyarakat-adimulyo-tolak-mta/.
“Jamaah MTA Dan Warga Bentrok - JOGJA TV.” t.t. Diakses 30
Agustus 2019. https://jogjatv.tv/jamaah-mta-dan-warga-
bentrok/.
Kompasiana.com. t.t. “MTA Kebumen, Demokrasi Latah dan
Ancaman Hukum.” KOMPASIANA. Diakses 30 Agustus
https://www.kompasiana.com/aguscubluk77345/5c
d8e0c43322f628d7fb905/mta-kebumen-demokrasi-latah-
dan-ancaman-hukum.
Liputan6.com. 2012. “Bentrokan Berlanjut Antara Warga dengan
Jamaah MTA.” liputan6.com. 14 Juli 2012. https://www.
liputan6.com/news/read/421040/bentrokan-berlanjut-
antara-warga-dengan-jamaah-mta.
Ma’rifah, Indriyani, dan Ahmad Asroni. 2013. “Berebut Ladang
Dakwah pada Masyarakat Muslim Jawa: (Studi Kasus
terhadap Konflik Majelis Tafsir Al-Qur’an (MTA) dan
Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Purworejo.” Jurnal
Dakwah 14 (2): 213–234.
Muhammad, Afif, Faiz Manshur, dan Mathori A. Elwa. 2013. Agama
& konflik sosial: studi pengalaman Indonesia. Marja.
Muhsin, Ilyya, dan Muhammad Ghufon. 2018. “Geliat Puritanisme
Islam di Indonesia: Menyibak Tabir di Balik Gerakan Majelis
Tafsir Al-Qur’an (MTA) dalam Perspektif Sosiologis.”
INFERENSI: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan 12 (1): 213-
Musahadi, H. A. M. 2007. “Mediasi dan Resolusi Konflik di Indonesia:
Dari Konflik Agama Hingga Mediasi Peradilan.” Semarang:
Walisongo Mediation Centre-Nuffic.
Mustolehudin, Mustolehudin. 2014. “Pandangan Ideologis-Teologis
Muhammadiyah dan Majlis Tafsir Al-Qur’an.” Analisa:
Journal of Social Science and Religion 21 (1): 39–50.
Ninghumah, siti. 2018.
“Ormas MTA Berkembang Pesat di Kebumen - Kebumen Ekspres |
Paling Tahu Kebumen.” t.t. Diakses 30 Agustus 2019. http://
www.kebumenekspres.com/2016/04/ormas-mta-
berkembang-pesat-di-kebumen.html.
“Profil Sekilas – MTA Majlis Tafsir Al-Qur’an.” t.t. Diakses 30
Agustus 2019. https://mta.or.id/sekilas-profil/.
Ritzer, George, dan Alimandan. 1985. Sociologi ilmu pengetahuan
berparadigma ganda. Rajawali, Jakarta.
Sipatmin. 2016.
Sugiyarto, Wakhid. 2012. “Dinamika Sosial Keagamaan Majelis
Tafsir Al-Quran (MTA) Pusat di Kota Surakarta Jawa
Tengah.” Harmoni 11 (1): 115–128.
Sunarwoto, Sunarwoto. 2012. “Gerakan Religio-Kultural MTA
Dakwah, Mobilisasi dan Tafsir-Tanding.” Afkaruna:
Indonesian Interdisciplinary Journal of Islamic Studies 8 (2):
–118.
Suparno. 2018.
Suryadilaga, Muhammad Alfatih. 2016. “Majlis Tafsir Al-Qur’an
dan Keberagamaan di Indonesia: Studi tentang Peran dan
Kedudukan Hadis Menurut MTA.” Masyarakat Indonesia 41
(1): 57–73.
Susan, Novri. 2010. “Pengantar sosiologi konflik dan isu-isu konflik
kontemporer.” Jakarta: Kencana.
“Tolak Selamatan, Ratusan Warga Nyaris Bentrok dengan Pengikut
Aliran MTA.” t.t. detiknews. Diakses 30 Agustus 2019.
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-2468137/tolak-
selamatan-ratusan-warga-nyaris-bentrok-dengan-
pengikut-aliran-mta.
Wildan, Muhammad, dan Oktavia Prastyaningrum. 2018. “Sejarah
dan Dinamika Majlis Tafsir Al-Quran (MTA) di Sragen Jawa
Tengah (1971-1993).” THAQAFIYYAT: Jurnal Bahasa,
Peradaban dan Informasi Islam 18 (2): 201–219.
Yusdani, Yusdani, dan Imam Machali. 2015. “Islam dan Globalisasi.”
AKADEMIKA: Jurnal Pemikiran Islam. 20 (1): 149–172.
Zuhri, Syaifudin. 2009. “Gerakan Purifikasi di Jantung Peradaban
Jawa.” Gerakan Wahabi di Indonesia (Dialog dan Kritik), 208-
Downloads
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
License
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.