Pengaruh Sikap Profan terhadap Paradigma Masyarakat Beragama Perspektif Emile Durkheim

Main Article Content

Nurul Khair

Abstract

In recent developments the profane attitude produces fictional knowledge in understanding religious symbols, as a result religion is not seen as something sacred but a medium to achieve goals based on passion. The development of this paradigm, due to the power of human perception in understanding religious symbols. The power of perception increases the power of human imagination involving impulse in the self. This paper is an analysis of Emile Durkheim's thoughts about the profane attitude towards the paradigm of religious society. This paper aims to determine the influence of profane attitudes in shaping the framework of religious communities and providing solutions to the low paradigm of religious communities in understanding religious symbols. Aqliyah approach is a fundamental solution to overcome these problems. Durkheim explained that the process of uniting nature, humans, and God was due to the work process of reason, as the application of totem societies in understanding religious symbols. The implication, is to increase human existence in the religious frame and provide solutions as a form of attention to the lack of human knowledge in understanding the concept of religion

Article Details

How to Cite
Khair, N. (2020). Pengaruh Sikap Profan terhadap Paradigma Masyarakat Beragama Perspektif Emile Durkheim. Jurnal Sosiologi Agama, 14(2), 193–214. https://doi.org/10.14421/jsa.2020.142-14
Section
Articles

References

Abbacy, Abdelaziz. (2014). An-Nadzoriyat al-Ma’rifat lil Wujud fi Irfani. Jakarta: Kanz Philosophia.

Amstrong, Karen. (2016). Sejarah Tuhan. Bandung: Mizan.

Andromeda, Lutfiyanti. (2017). Lembu dalam Perspektif Umat Hindu di Pura Penataran Luhur Medang Kamulan Gresik. Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.

Bunyamin, Antonius, Subianto. (2012). Sakral dan Profan dalam Kaitan dengan Ritus dan Tubuh: Suatu Telaah Filsafati melalui Agama dan Konsep Diri. Bandung: Universitas Katolik Parahyangan.

Durkheim, Emile. (2011). The Elementary Forms Of The Religious Life. Yogjakarta: IRCiSoD.

Echols, Jhon M. (2008). Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia.

Freud, Sigmund. (2002). Totem and Tabu. Yogjakarta: Jendela Press.

Freud, Sigmund. (2002). Civilization and Its Discontents. Yogjakarta: Jendela Press.

Foucault, Michael. (2017). Power/Knowledge. Yogjakarta: Narasi.

Gharawiyan, Mohsen. (2012). Pengantar Memahami Buku Daras Filsafat Islam. Jakarta: Sadra Press.

Hardiman, Budi. (2011). Pemikiran-Pemikiran yang Membentuk Dunia Modern: Dari Machiavelli sampai Nietzsche. Jakarta: Erlangga.

Ikhwan, Hakimul. (2013). Imajinasi Pluralitas. Yogjakarta: Universitas Gadjah Mada.

Jung, Carl, Gustav. (2003). Memories, Dream, Reflections. Yogjakarta: Jendela Press.

Kaelan. (2005). Metode Penelitian Kualitatif bidang Filsafat. Yogjakarta: Paradigma.

Kamiruddin. (2011). Fungsi Sosiologi Agama: Studi Profan dan Sakral Menurut Emile Durkheim. Yogjakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Kencana, Acha, Priliya, Hafiza. (2009). Agama dalam Perspektif Emile Durkheim. Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, 2017.

Kimball, Charles. Kala Agama menjadi Bencana. Bandung: Mizan Group.

Kistanto, Nurdien, Harry. (2015). Tentang Konsep Kebudayaan. Semarang: Sabda.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. (2016). Laporan Tahunan: Kebebasan beragama dan berkeyakinan tahun 2016. Jakarta: KOMNAS HAM.

Kung, Hans. (2017). Ateisme Sigmund Freud: Ketegangan Radikal Psikologi dan Spiritual. Yogjakarta: Labirin.

Mollo, Phil. (2012). Ketidaksadaran. Yogjakarta: Pohon Sukma.

Muhammad, Nurdinah. (2013). Memahami Sakral dan Profan dalam Agama-Agama. Banda Aceh: IAIN Ar-Raniry.

Muhni, Djuretna A, Imam. (2008). Moral dan Religi: Menurut Emile Durkheim dan Henri Bergson. Yogjakarta: Pustaka Filsafat.

Muthahhari, Murtadha. (2002). Filsafat Hikmah: Pengantar Pemikiran Shadra. Bandung: Mizan.

Nasr, Seyyed, Hosein. (2017). Al-Hikmah Al-Muta’aliyah Mulla Sadra: Sebuah Terobosan dalam Filsafat Islam. Jakarta: Sadra Press.

Nasr, Seyyed, Hossein. (2003). Ensiklopedia Tematis Filsafat Islam II. Bandung: Mizan.

Nasution. (2006). Metode Research. Jakarta: Pt. Bumi Aksara.

Nasution, Harun. (1984). Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. Jakarta: UI Press.

Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Pals. Daniel L. (2012) Seven Theories of Religion. Yogjakarta: IRCiSoD.

Pandanwangi, Ariesa. (2009). Humanisme dan Sains dalam Strategi Kebudayaan. Yogjakarta: Imaji.

Piliang, Yasraf, Amir. (2011). Bayang-Bayang Tuhan: Agama dan Imajinasi. Bandung: Mizan.

Ratna. (2015). Konsep Pendidikan Moral Menurut Al-Ghazali dan Emile Durkheim. Makassar: Lentera Pendidikan.

Robinson, Howard. (2003). Perception. London: Routledge.

Roibin. (2010). Agama dan Mitor: Dari Imajinasi Kreatif Menuju Realitas yang Dinamis. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Russell, Bertrand. (2016). Sejarah Filsafat Barat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Shafii, Mohammad. (2004). Psikoanalisis dan Sufisme. Yogjakarta: Campus Press.

Smith, Huston. (2015). Agama-Agama Manusia. Jakarta: Serambi Ilmu.

Somantri, Emma, Dysmala. (2013). Kritik terhadap Paradigma Positivisme. Bandung: Wawasan Hukum.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryabarta, Sumadi. (2011) Psikologi Kepribadian. Jakarta: Rajawali Pers.

Tampubolon, Ichwansyah. (2016). Teori Evolusi Agama: Analisis Kritis terhadap Pemikiran Intelektual Barat Zaman Modern. Banda Aceh: Al-Maqasid.

Usman, Husaini. (2016). Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Yusufian, Hasan. (2014). Kalam Jadid: Pendekatan Baru dalam Isu-Isu Agama. Jakarta: Sadra Press.