Konsep Kebahagiaan dalam Perspektif Etika Epikureanisme

Authors

  • M Rosifa

Abstract

Kebahagiaan menjadi pembahasan yang tidak pernah habis diperbincangkan. Banyak yang beranggapan bahwa dengan pemenuhan atas keinginan, memiliki barang atau pengalaman ini dan itu, mereka akan mencapai kebahagiaan yang terus-menerus. Bahkan tidak jarang seseorang memilih jalan pintas untuk mendapatkan kebahagiaan, seperti melalui narkotika, cokelat, seks, berbelanja, maupun makan berlebihan. Kebahagiaan adalah perkara etika, karena kebahagiaan menjadi tujuan hidup setiap manusia. Bagi seorang hedonis kebahagiaan dimaksudkan sebagai kenikmatan yang diukur dengan kriteria enak dan tidak enak sebagaimana yang dipikirkan oleh aliran epikureanisme. Jenis penelitian ini ialah Liberty Research yaitu penelitian berdasarkan pada metode kepustakaan dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Hasil dari penulisan ini dapat dikemukakan bahwa etika Epikureanisme menempatkan kenikmatan sebagai kebaikan tertinggi, untuk mencapai kebahagiaan perlu hidup yang berkeseimbangan dan pembatasan yang bijaksana sehingga tercapai ketenangan jiwa dan kenikmatan. Maka dari itu, ketenangan dan kenikmatan jiwa lebih dihargai daripada kenikmatan badan, dan bahwa kesengsaraan jiwa lebih celaka daripada kesengsaraan badan. Kebahagiaan yang sempurna memerlukan badan yang sehat, tetapi yang lebih perlu ialah jiwa yang tenang dan senang. Terdapat tiga hal yang dapat mengganggu ataraxia atau ketenangan jiwa diantaranya ketakutan akan dewa-dewa, ketakutan akan kematian dan ketakutan akan masa depan.

Abstract viewed: 256 times | pdf downloaded = 831 times

Downloads

Published

2023-09-29

Issue

Section

Articles