Rekonstruksi Pendidikan Agama Formal Bagi Penghayat Kepercayaan Di Indonesia
Abstract
Abstrak
Pendidikan agama formal bagi penghayat kepercayaan dalam kurikulum pembelajaran di Indonesia menjadi kebutuhan mendesak di tengah tantangan globalisasi dan kompleksitas sosial-budaya. Penelitian ini mengkaji urgensi, pendekatan, dan tantangan dalam pemberlakuan pendidikan formal untuk penghayat kepercayaan di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, terdapat upaya yang dilakukan dengan mengeluarkan Permendikbud Nomor 27 Tahun 2016 Sebagai Bentuk Solusi Atas Diskriminasi Pada Siswa Penghayat Kepercayaan. Hanya saja yang perlu digarisbawahi adalah, adanya perbedaan yang cukup banyak antar aliran penghayat yang ada di Indonesia. Ketika berbicara perihal nilai-nilai religius untuk pendidikannya maka tidak cocok ketika harus disatukan secara global. Masing-masing aliran penghayat kepercayaan memiliki entitas dan nilai-nilainya tersendiri yang akan berbeda satu sama lainnya. Terdapat alternatif yang dapat dipertimbangkan untuk mengatasinya, yaitu dengan cara merangkul sekolah adat untuk bekerjasama dengan sekolah formal. Sekolah adat merupakan bentuk sekolah informal yang didirikan pada suatu daerah tertentu oleh masyarakatnya. Basis dari sekolah ini adalah kearifan lokal yang dimiliki oleh daerah yang bersangkutan agar dapat dikenalkan kepada anak-anak maupun masyarakat luas.
Kata Kunci: Pendidikan Agama, Penghayat Kepercayaan, Rekonstruksi, Indonesia
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 anaul Islam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.