REPRESENTASI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DALAM EKRANISASI NOVEL SEPERTI DENDAM, RINDU HARUS DIBAYAR TUNTAS

Authors

  • Diki Febrianto Universitas Indonesia
  • Lily Tjahjandari

DOI:

https://doi.org/10.14421/ajbs.2023.07022

Keywords:

kekerasan, perempuan, alih wahana

Abstract

Violence against women through narratives and scenes becomes one of the interesting discussions, especially in the novel adapted into the film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas. This research aims to uncover the representation of violence against women in the adaptation process from novel to film. This research is qualitative with a descriptive method. The approach used in this research is to look at the narrative aspects of the novel, relationships, and correlations of violence against women. Violence against women in film uses the concepts of cinematography, vehicle transfer, and narrative, in building visuals of violence against women. The results of this study show the representation of violence against women through Iteung and Rona Merah. Iteung shows the relationship between her childhood and the formation of masculine character in adolescence. This also shows the ecranisation in the form of reduction in the film. Rona Merah provides an image as an object of sexual violence who experiences psychological disorders as a form of trauma in the past. New media other than film are the caricatures on the tailgate of a truck, which are closely related to the problems of men and women.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Andhini, Ariyani Dwi, dan Zainal Arifin. 2021. “Gaya Bahasa Perbandingan dalam Novel Catatan Juang Karya Fiersa Besari: Kajian Stilistika dan Relevansinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA.” ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya 2 (2): 44–57. https://doi.org/10.37304/enggang.v2i2.3882.

Ardianto, Deny Tri. 2014. “Dari Novel ke Film: Kajian Teori Adaptasi sebagai Pendekatan dalam Penciptaan Film.” Panggung 24 (1). https://doi.org/10.26742/panggung.v24i1.101.

Armiati, Yenni. 2018. “Ekranisasi Novel Assalamualaikum Beijing ke dalam Film Assalamualaikum Beijing.” Master Bahasa 6 (3): 301–10. https://doi.org/10.24173/mb.v6i3.12435.

Arvia, Gadis. 2009. Kekerasan terhadap Perempuan. Jakarta: Jurnal Perempuan.

Athya Rachmani, Author, dan Maman Soetarman Mahayana. 2022. “Alih Wahana dan Proses Ekranisasi pada Novel Layangan Putus Karya Mommy ASF dan Film Serial Layangan Putus Karya Benni Setiawan.” Universitas Indonesia Library. https://lib.ui.ac.id.

Boggs, Joseph M. 1996. The Art of Watching Films. Ed. 4. California: Mayfield Publishing Company.

Bordwell, David, dan Kristin Thompson. 1993. Film Art: An Introduction. Ed. 4. New York: McGraw-Hill.

Damono, Sapardi Djoko. 2018. Alih Wahana. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Dayanti, Liestianingsih Dwi. 2011. “Wacana Kekerasan dan Resistensi Perempuan dalam Film Karya Sutradara Perempuan.” Jurnal Kawistara 1 (2). https://doi.org/10.22146/kawistara.3912.

Edwin, dir. 2021. Seperti Rindu, Dendam Harus Dibayar Tuntas. Film. Indonesia: Match Factory Production. Netflix.com.

Eneste, Pamusuk. 1991. Novel dan Film. Flores: Nusa Dua.

Fakhrurozi, Jafar, dan Qadhli Jafar Adrian. 2021. “Kajian dan Praktik Ekranisasi Cerpen Perempuan di Rumah Panggung ke Film Pendek Angkon.” Deiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 8 (1): 31. https://doi.org/10.33603/dj.v8i1.4417.

Ghassani, Husninatul. 2010. “Kekerasan terhadap Perempuan: Analisis Semiotika Film Jamila dan Sang Presiden.” Skripsi, Semarang: Universitas Diponegoro. http://eprints.undip.ac.id/24947/.

Hall, Stuart, ed. 2003. Representation: Cultural Representations and Signifying Practices. Culture, Media, and Identities. London: Sage Publications.

Hananta, Elita Primasari. 2013. “Konten Kekerasan dalam Film Indonesia Anak Terlaris Tahun 2009-2011.” Jurnal E-Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra Surabaya. https://adoc.pub/konten-kekerasan-dalam-film-indonesia-anak-terlaris-tahun.html.

Harnoko, Bambang Rudi. 2010. “Di Balik Tindak Kekerasan terhadap Perempuan.” MUWAZAH: Jurnal Kajian Gender 2 (1).

Hayward, Susan. 2013. Cinema Studies: The Key Concepts: The Key Concepts. London: Routledge.

Inda, Dian Nathalia. 2016. “Adaptasi Novel Ronggeng Dukuh Paruk ke dalam Film Sang Penari: Sebuah Kajian Ekranisasi.” Aksara 28 (1): 25–38. https://doi.org/10.29255/aksara.v28i1.14.25-38.

Kurli, Syifa Anis, Sri Mulyati, dan Syamsul Anwar. 2020. “Ekranisasi Novel Dua Garis Biru Karya Lucia Priandarini ke Bentuk Film Dua Garis Biru Karya Gina S. Noer dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Sastra di SMA.” Jurnal Wahana Pendidikan 7 (2): 139–50. https://doi.org/10.25157/wa.v7i2.3586.

Kurniawan, Eka. 2014. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Lake, Diane. 2012. “Adapting the Unadaptable – The Screenwriter’s Perspective.” Dalam A Companion to Literature, Film, and Adaptation, disunting oleh Deborah Cartmell, 1 ed., 408–15. Britania Raya: Wiley. https://doi.org/10.1002/9781118312032.ch23.

Lestari, Rizki Widya. 2015. “Kekerasan terhadap Perempuan dalam Film Indonesia.” Kanal: Jurnal Ilmu Komunikasi 3 (2): 107–26. https://doi.org/10.21070/kanal.v3i2.303.

Minderop, Albertine. 2013. Metode Karakterisasi Telaah Fiksi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Patriady, Aliya Zahra. 2022. “Alih Wahana Novel Geez and Ann Karya Rintik Sedu ke dalam Film Geez And Ann Karya Rizki Balki.” Universitas Indonesia Library. https://lib.ui.ac.id.

Pertiwi, Inggrid Ialfonda, Endang Mulyaningsih, dan Lilik Kustanto. 2018. “Penerapan Model Pendekatan Adaptasi Novel oleh Louis Giannetti Melalui Perbandingan Naratif pada Film dan Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.” Sense: Journal of Film and Television Studies 1 (2). https://doi.org/10.24821/sense.v1i2.3488.

Prabasmoro, Aquarini Priyatna. 2006. Kajian Budaya Feminis: Tubuh, Sastra, dan Budaya Pop. Yogyakarta: Jalasutra.

Prasetya, Hendri, dan Dinda Ashriah Rahman. 2020. “Bentuk Kekerasan pada Perempuan dalam Hubungan Berpacaran di Film.” Jurnal Pustaka Komunikasi 3 (2): 263–72. https://doi.org/10.32509/pustakom.v3i2.1128.

Prasetyo, Yudi, dan Haryadi Haryadi. 2017. “Kekerasan terhadap Tokoh Perempuan dalam Novel Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas dan Lelaki Harimau Karya Eka Kurniawan.” Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 6 (2): 152–60. https://doi.org/10.15294/seloka.v6i2.17279.

Ratna, Nyoman Kutha. 2013. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Seger, Linda. 1992. The Art of Adaptation: Turning Fact and Fiction into Film. Ed. 1. New York: Holt Paperbacks.

Suryanto, Suryanto. 2016. “Analisis Perbandingan Interpretasi Penokohan Antara Novel dan Film 99 Cahaya di Langit Eropa.” PROPORSI : Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif 1 (2): 153. https://doi.org/10.22303/proporsi.1.2.2016.153-164.

Wibowo, Eviyono Adi, M. Si Fajar Junaedi, dan M. Si Agus Triyono. 2015. “Representasi Perempuan dalam Film Wanita Tetap Wanita Analisis Semiotika Representasi Perempuan dalam Film Wanita Tetap Wanita.” Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. https://eprints.ums.ac.id/39617/.

Yanti, Devi Shyviana Arry. 2016. “Ekranisasi Novel ke Bentuk Film 99 Cahaya di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra.” Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia 5 (1). https://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/bsi/article/view/1523.

Downloads

Published

2024-12-19

Issue

Section

Articles

How to Cite

REPRESENTASI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DALAM EKRANISASI NOVEL SEPERTI DENDAM, RINDU HARUS DIBAYAR TUNTAS. (2024). Adabiyyāt: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 7(2), 154-177. https://doi.org/10.14421/ajbs.2023.07022

Similar Articles

1-10 of 15

You may also start an advanced similarity search for this article.