Dinamika dan Tipologi ‘Ulamā’ Indonesia Kontemporer
DOI:
https://doi.org/10.14421/thaq.2022.21106Keywords:
tipologi ulama, Islam Indonesia, pemikiran Islam, ulama kontemporerAbstract
Abstract: This paper aims to provide a comprehensive typology of contemporary Indonesian ulama and to explain the dynamics of Indonesian Islamic thought underlying this mapping. The changes and rapid developments in the Muslim world have broadly influenced the way of thinking and attitudes taken by Muslims, making the ulama's role and position significantly as the prophets' inheritors with the duty and responsibility to carry out the prophetic message. The analytical tools used in this paper are the concepts of typology and dynamics, which involve the classification or grouping of contemporary Indonesian scholars based on the dynamics of events and thoughts surrounding the journey of Indonesian scholars. The historical method is used to reconstruct events by collecting sources, criticizing and verifying sources, interpreting data, and presenting the results of historical research in writing or historiography. The analysis reveals five typologies of Indonesian ulama, each with its dynamics in contemporary Indonesian Islamic thought. These typologies include traditionalist, modernist, fundamentalist, moderate, and progressive clerics. These typologies are intertwined and contested, describing the different views of the ulama in interpreting Islam and responding to contemporary problems. Moderate and progressive clerics, based on NU (traditionalist) and Muhammadiyah (modernist), offer a good portrait of the dynamics of moderate and progressive Islamic thought for the future of Indonesian Islam. This study is necessary to understand the complexities of Indonesian Islamic thought and its impact on contemporary Indonesian society.
Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk memetakan tipologi ulama Indonesia di masa kontemporer dan menjelaskan dinamika pemikiran Islam Indonesia yang ada di balik pemetaan tersebut. Kajian ini dinilai penting disebabkan berbagai perubahan yang terjadi dan perkembangan yang sangat cepat telah berpengaruh luas terhadap cara berpikir dan sikap yang diambil oleh umat Islam. Peran dan posisi ulama sangat penting sebab mereka adalah pewaris para nabi yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengemban risalah kenabian. Alat analisis yang digunakan dalam tulisan ini adalah konsep tipologi dan dinamika. yakni melakukan klasifikasi atau pengelompokan berdasarkan jenis atau kategori ulama Indonesia kontemporer berdasarkan pada dinamika peristiwa dan pemikiran yang melingkupi perjalanan ulama Indonesia. Di samping itu juga berdasarkan pada metodologi yang digunakan dalam merefleksikan pemikiran keulamaannya. Adapun metode penelitiannya adalah metode sejarah yang berusaha untuk merekonstruksi peristiwa yang telah terjadi dengan cara mengumpulkan sumber, mengkritisi sumber atau melakukan verifikasi terhadap sumber yang telah didapatkan, melakukan penafsiran, dan menyajikan hasil penelitian sejarah dalam bentuk tulisan atau historiografi. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada lima tipologi ulama Indonesia yang sekaligus menggambarkan dinamikanya dalam pemikiran Islam Indonesia kontemporer. Tipologi tersebut adalah ulama tradisionalis, modernis, fundamentalis, moderat, dan ulama progresif. Kelimanya ada dalam irisan yang berkelindan, berkontestasi, dan menggambarkan pandangannya dalam memaknai Islam dan dalam merespon persoalan kontemporer. Ulama moderat dan ulama progresif yang juga berbasis dari NU (tradisionalis) dan Muhammadiyah (modernis) menggambarkan potret dinamika pemikiran Islam yang moderat dan progresif untuk masa depan Islam Indonesia.
Downloads
References
Abdul Kadir Abu. “Ulama Dan Peranannya Di Indonesia.” Madzahib: Jurnal Fiqh dan Ushul Fiqh 1, no. 2 (2021): 1–21.
Abuddin Nata. Peta Keberagaman Pemikiran Islam Di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001.
Achmad Siddiq. Khitthah Nahdliyyah. Surabaya: Khalista dan LTN NU Jawa Timur, 2006.
Ahmad Fuad Fanani. “Jihad Membumikan Pluralisme, Bersatu Menghadang Fundamentaisme.” Puncak Bogor: PSIK Universitas Paramadina, 2007.
‘Alī ibn Muḥammad al-Māwardī. Al-Aḥkām al-Sulṭāniyah Wa al-Wilāyāt al-Dīniyah. Kuwait: Dār Ibn Qutaibah, 1989.
Ali Maschan Moesa. Nasionalisme Kiai Konstruksi Sosial Berbasis Agama. Yogyakarta: LKiS, 2007.
Andree Feillard. NU Vis-à-Vis Negara. Translated by Lesmana. Yogyakarta: LKiS, 2009.
Azyumardi Azra. Pergolakan Politik Islam: Dari Fundamentalisme, Modernitas Hingga Post-Modernisme. Jakarta: Paramadina, 1996.
Bassam Tibi. Ancaman Fundamentalisme: Rajutan Islam Politik Dan Kekacauan Dunia. Translated by Imron Rosyidi. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2000.
Budhy Munawar Rachman. Reorientasi Pembaruan Islam Sekulerisme, Liberalisme Dan Pluralisme Paradigma Baru Islam Indonesia. Malang: PUSAM UMM, 2018.
Burhanuddin Daya. Gerakan Pembaharuan Pemikiran Islam. Yogyakarta: Tiara Wacana, 1990.
Endang Turmudi and Riza Sihbudi. Islam Dan Radikalisme Di Indonesia. Jakarta: LIPI Press, 2005.
Fuad Fachruddin. Agama Dan Pendidikan Demokrasi: Pengalamnn Muhammadiyah Dan Nahdlatul Ulama. Jakarta, 2006.
Haedar Nashir. Gerakan Islam Syariat: Reproduksi Salafiyah Ideologis Di Indonesia. Bandung: Mizan, 2013.
Ibnu Burdah dkk. Ulama, Politik, Dan Narasi Kebangsaan: Fragmentasi Otoritas Keagamaan Di Kota-Kota Indonesia. Yogyakarta: PusPIDep, 2019.
Imam Munawar. Kebangkitan Islam Dan Tantangan Yang Dihadapi Dari Masa Ke Masa. Surabaya: Bina Ilmu, 1984.
Isnatin Ulfah. “Dari Moderat Ke Fundamental: Pergeseran Pemahaman Dan Ekspresi Keagamaan Perempuan Nahdlatul Ulama Di Ponorogo.” Al-Tahrir 14, no. 1 (Mei 2014).
John L. Esposito. Islam Warna-Warni: Ragam Ekspresi Menuju Jalan Lurus. Translated by Arif Maftuhin. Jakarta: Paramadina, 2004.
John M. Echols and Hassan Shadily. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia, 1979.
Ken Miichi. “Kiri Islam, Jaringan Intelektual Dan Partai Politik: Sebuah Catatan Awal.” Tashwirul Afkar 10 (2001).
Khaled M. Abou El-Fadl. Selamatkan Islam Dari Muslim Puritan. Translated by Helmi Mustofa. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2006.
Khoirul Huda. “Fenomena Pergeseran Konflik Pemikiran Islam Dari Tradisionalis Vs Modernis Ke Fundamentalis Vs Liberalis.” Islamica 3, no. 2 (March 2009).
La Ode Ida. NU Muda, Kaum Progresif Dan Sekulerisme Baru. Jakarta: Erlangga, 2004.
M. Hilmi Faiq and Pradana Boy ZTF, eds. Kembali Ke Al-Quran: Menafsir Makna Zaman. Malang: UMM Press, 2004.
M. Ridwan Lubis. “Perkembangan Pemikiran Islam Regional: Tinjauan Terhadap Gerakan Pembaharuan Islam Di Indonesia.” In 70 Tahun H. A. Mukti Ali: Agama Dan Masyarakat, edited by Burhanuddin Daya. Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press, 1993.
Martin van Bruinessen. NU: Tradisi, Relasi-Relasi Kuasa, Pencarian Wacana Baru. Translated by Farid Wajidi. Jogja: LKiS, 2009.
Marzuki Wahid. “Post Tradisionalisme Islam: Gairah Baru Pemikiran Islam Di Indonesia.” Tashwirul Afkar 10 (2001).
Moeslim Abdurrahman. “Memperebutkan Kebenaran Firman.” In Muhammadiyah Progresif: Manifestasi Pemikiran Kaum Muda, edited by Zuly Qodir dkk. Yogyakarta: Lesfi-JIMM, 2007.
Mohamad Ali. Islam Muda Liberal. Post-Puritan, Post-Tradisional. Yogyakarta: Apeiron Philotes, 2006.
Muhammad Ali. “Gerakan Islam Moderat Di Indonesia Kontemporer.” In Gerakan Dan Pemikiran Islam Di Indonesia Kontemporer, edited by Rizal Sukma and Clara Juwono. Jakarta: CSIS, 2007.
Muhammad Imarah. Perang Terminologi Islam Versus Barat. Jakarta: Logos, 1989.
Muhith Muzadi. NU Dalam Perspektif Sejarah Dan Ajaran; Refleksi 65 Th. Ikut NU. Surabaya: Khalista, 2006.
Mutrofin. “Ulama Indonesia Kontemporer.” Jurnal Dinamika Penelitian: Media Komunikasi Sosial Keagamaan 19, no. 01 (July 2019): 105–124.
Nur Huda. Islam Nusantara; Sejarah Sosial Intelektual Islam Di Indonesia. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2007.
Nur Khalik Ridwan. “Berharap Pada Islam Muda.” In Islam Muda Liberal, Post Puritan, Post Tradisional. Yogyakarta: Apeiron Philotes, 2006.
———. Santri Baru, Pemetaan, Wacana Ideologi Dan Kritik. Yogyakarta: Gerigi Pustaka, 2004.
Nurcholish Madjid. Cita-Cita Politik Islam. Jakarta: Paramadina, 1998.
———. Islam Agama Kemanusiaan. Jakarta: Paramadina, 1998.
———. Islam Kemodernan Dan Keindonesiaan. Bandung: Mizan, 1992.
Nuriyati Samatan. “Dinamika Pemikiran Kalangan Muda Nahdlatul Ulama (Studi Komunikasi Peradaban Tentang Transformasi Pemikiran Sosio-Kultural Keafamaan Kalangan Muda Nahdlatul Ulama Dewasa Ini).” Disertasi Program Pascasarjana, Universitas Padjajaran, 2007.
Said Aqil Husain Al-Munawwar. “Fungsi-Fungsi Ulama.” Mimbar Ulama, July 1421.
Sholihul Huda. “Ulama Pewaris Para Nabi: Kajian Awal Tipologi Ulama Kontemporer.” Al-Hikmah: Jurnal Studi Agama-Agama 7, no. 2 (2021): 155–171.
Tim Penulis. Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeva, 2001.
———. Ensiklopedi Islam Indonesia. Jakarta: Djambatan, n.d.
Yūsuf Al-Qarḍāwī. Al-Khaṣāiṣ al-‘Āmmah Li al-Islām. Beirut: Mu’assasah al-Risalah, 1983.
Zamakhsyari Dhofier. Tradisi Pesantren; Studi Tentang Pandangan Hidup Kiai. Jakarta: LP3ES, 1994.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 ainol yaqin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who will publish with this journal agree to the following terms:
- Thaqafiyyat: Jurnal Bahasa, Peradaban dan Informasi Islam publishes all articles entirely in full text.
- It is permissible for readers to download and to use it for scientific purposes and scientific dissemination.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.