Kontribusi Kesultanan Aceh Darussalam terhadap Kemajuan Kemaritiman dan Perdagangan di Nusantara Abad XVI-XVII M

Johan Septian Putra, Imam Muhsin

Abstract


Abstract: The Sultanate of Aceh Darussalam played a significant role in developing maritime trade in the archipelago during the XVI-XVII centuries. This study aims to analyze the contributions of the Sultanate to this progress, using historical research methods that include heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. The Sultanate controlled maritime and trade routes, which made it rich in natural resources and agricultural products. Its emergence as a new ruler in the Aceh region was due to opposition to monopoly actions and attempts to colonize Portuguese territory in Sumatra, particularly in the island's northern part. The Sultanate's military strength in the mid-sixteenth century also contributed to its strong maritime politics. Additionally, the Sultanate's trade economy continued to thrive, particularly in strategic areas of maritime trade, such as the regional part of Sumatra and the Malacca Straits. This research sheds light on the importance of the Sultanate of Aceh Darussalam in shaping the archipelago's maritime and trade history during the Middle Ages.

Abstrak: Perkembangan dan kejayaan Kesultanan Aceh Darussalam pada Abad Pertengahan di Nusantara adalah isu penting. Kelautan dan perdagangan yang dikuasai Kesultanan Aceh Darussalam menjadikan kesultanan ini kaya akan hasil tambang alam dan hasil bumi dari Selat Malaka hingga pantai barat Sumatera sebagai basis pendapatan kesultanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kontribusi Kesultanan Aceh Darussalam terhadap kemajuan maritim dan perdagangan di Nusantara pada abad XVI-XVII. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi empat tahapan yaitu heuristik berupa pengumpulan bahan/sumber; kritik sumber berupa kritik internal-eksternal; penafsiran; dan historiografi. Hasil dari penelitian ini adalah: Kesultanan Aceh Darussalam merupakan sebuah kerajaan yang berdiri sejak jatuhnya Kesultanan Malaka akibat serangan dari Kolonial Portugis. Kesultanan Aceh Darussalam hadir sebagai penguasa baru di wilayah Aceh karena menentang tindakan monopoli dan upaya menjajah wilayah Portugis di Sumatera, khususnya di bagian utara pulau Sumatera. Kemudian, politik maritim Kesultanan Aceh Darussalam menjadi sangat kuat pada pertengahan abad ke-16. Kekuatan tersebut diperoleh dari kemajuan Kesultanan Aceh Darussalam dalam bidang militer atau angkatan bersenjata. Terakhir, perekonomian perdagangan Kesultanan Aceh Darussalam terus mengalami kemajuan melalui peningkatan perdagangan dari kawasan-kawasan strategis perdagangan maritim, khususnya di wilayah Sumatera bagian dan Selat Malaka.



Keywords


Aceh Darussalam; maritim; perdagangan; Nusantara XVI-XVII

Full Text:

PDF

References


Abdurrahman, Dudung. Metodologi Penelitian Sejarah Islam. Yogyakarta: Ombak, 2011.

Abimanyu, Soetjipto. Kitab Sejarah Terlengkap Kearifan Raja-Raja Nusantara. Yogyakarta: Laksana, 2014.

Alfian, T.Hj.I. “Kerajaan Aceh Darussalam (Sebuah Wacana Singkat).” dalam Prosiding Seminar Antarbangsa Kesultanan Melayu Nusantara. Lembaga Muzium Negeri Pahang dan Institut Alam dan Tamadun Melayu (n.d.).

Amin, Samsul Munir. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzah, 2016.

Anshority, N., and D. Arbaningsih. Negara Maritim Nusantara: Jejak Sejarah Yang Terhapus. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2008.

Arisman. Historikal Islam Asia Tenggara. Yogyakarta: Kalimedia, 2017.

Asnan, Gusti. Dunia Maritim Pantai Barat Sumatera. Yogyakarta: Ombak, 2007.

Azis, Muhammad Nur Ichsan. “Ekonomi Maritim Kesultanan Makassar Abad XVII M.” Thaqafiyyat: Jurnal Bahasa, Peradaban dan Informasi Islam 14, no. 2 (2013): 176–201.

Edwin. Sumatra: Sejarah Dan Masyarakatnya. Yogyakarta: Ombak, 2013.

Fernandez. Meretas Sejuta Saudagar. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2011.

Gazalba, Sidi. Pengantar Ilmu Sejarah Sebagai Ilmu. Jakarta: Bhratara Karya Aksara, 1981.

Gazali. “Hubungan Umara Dan Ulama Dalam Membentuk Kehidupan Sosio-Religius Di Aceh Darussalam Masa Sultan Iskandar Muda.” Jurnal Penelitian Hukum DE JURE 16, no. 2 (June 2016): 173–185.

Hamid, Abd. Rahman. Sejarah Kemaritiman Indonesia. Yogyakarta: Ombak, 2013.

Hamid, Abd. Rahman, and M. Shaleh Madjid. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Ombak, 2011.

Haykal, Muhammad. “Ekspedisi Turki Utsmani Dan Gerakan Anti-Kolonialisme Kesultanan Aceh Darussalam, (1530-1568).” Jurnal El Tarikh 3, no. 2 (November 2022): 39–54.

Kamaruzzaman, Kamaruddin. “Relasi Islam Dan Politik Dalam Sejarah Politik Aceh Abad 16-17.” Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 16, no. 2 (2016): 267–292.

Kurdi, Muliadi. Aceh Di Mata Sejarawan. Banda Aceh: LKAS, 2016.

Laffan, Michael. Sejarah Islam Di Nusantara. Yogyakarta: Bentang Pustaka, 2015.

Lombard, D. Kerajaan Aceh Zaman Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Jakarta: Gramedia, 2014.

Mansur, M.D. Sejarah Minangkabau. Jakarta: Bharatara, 1970.

Muchsin, Misri A. “Barus Dalam Sejarah: Kawasan Percaturan Politik, Agama Dan Ekonomi Dunia.” Jurnal Adabiya 19, no. 1 (February 2017): 1–12.

Muhsinat, Zumrotul. “Perekonomian Kerajaan Aceh Darussalam Era Sultan Iskandar Muda.” Tsaqofah & Tarikh: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan 5, no. 2 (2020): 78–32.

Novita, Yeyen, Mochlasin, Shindita Apriliani Nirmalasari, Salman Zaki Syahrul Mubarok, Angga Dwi Febrianto, and Ahmad Ulil Albab Al Umar. “Analisis Sistem Ekonomi Kerajaan Aceh Darussalam Pada Masa Pemerintahan Sultan Iskandar Muda.” Journal on Education 5, no. 3 (2023): 8333–8339.

Reid, Anthony. Menuju Sejarah Sumatra Antara Indonesia Dan Dunia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2011.

Said, Mohammad. Aceh Sepanjang Abad. Medan: Harian Waspada, 2007.

Sari, Intan Devi Orlita. “Perekonomian Islam Dalam Kerajaan Aceh Darussalam.” Jurnal Humanitas: Katalisator Perubahan dan Inovator Pendidikan 8, no. 2 (2022): 146–154.

Subhan, Muhammad. “Aceh Dan Pembangunan Kepelabuhan: Perbandingan Aspek Sejarah Dan Kontemporer.” Artikel Research Gate (March 26, 2010).

Supriatna. “Kemaritiman Di Kesultanan Banten Sebuah Perspektif Historis.” Jurnal Kemaritiman: Indonesia Journal of Maritime 1, no. 1 (2020): 11–14.

Zuboidi, Hayatullah. “Kepentingan Utsmani Menjalin Hubungan Dengan Kerajaan Aceh Darussalam.” Jurnal Perawi 1, no. 2 (2018): 113–127.




DOI: https://doi.org/10.14421/thaq.2022.21104

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Johan Septian Putra

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 

 

 

 Daftar Kunjungan:

Free counters!