Polemik Jilbab Miftahul Jannah di Asian Para Games 2018 dalam Media Daring

Authors

  • Rif’atul Khoiriah Malik Institut Agama Islam Nurul Jadid Probolinggo

DOI:

https://doi.org/10.14421/kjc.11.04.2019

Keywords:

Judo, Hijab, Asian Para Games 2018

Abstract

This article discusses the daring mass media polemic that was preferred by Joduka Miftahul Jannah or Miftah, who was disqualified from the 2018 Asian Para Games for refusing to release the hijab. This disqualification creates dangers from various parties such as organizers, government and society. The focus of this research is three mass media who dare to report on the case, including Tribunnews.com, Detik.com, and Republika.co.id. This study uses qualitative research methods and Robert N. Entman framing analysis. The findings of this study indicate that the three media carried out different news constructions when reporting on the Miftahul Jannah case. Tribunnews.com focuses on problem solving, while Detik.com focuses on dependent judo regulations. Meanwhile, Republika.co.id has a focal point on the individual Miftahul Jannah who is firm with her stance as the main motive for her reporting.

Tulisan ini membahas polemik media massa daring yang dialami oleh Joduka Miftahul Jannah atau Miftah yang diskualifikasi dari Asian Para Games 2018 karena menolak melepaskan jilbab. Diskualifikasi tersebut mengundang perdebatan dari berbagai pihak seperti penyelenggara, pemerintah, dan masyarakat. Fokus penelitian ini adalah tiga media massa daring yang secara intens memberitakan kasus tersebut, di antaranya Tribunnews.com, Detik.com, dan Republika.co.id. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan analisis framing Robert N. Entman. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga media tersebut melakukan konstruksi pemberitaan yang berbeda-beda saat memberitakan kasus Miftahul Jannah. Tribunnews.com fokus pada penyelesaian masalah, sedangkan Detik.com fokus pada peraturan judo yang berlaku. Sementara Republika.co.id memiliki titik fokus kepada individu Miftahul Jannah yang teguh dengan pendiriannya sebagai motif utama pemberitaannya.

Abstract viewed: 646 times | PDF downloaded = 526 times

References

Amanah, F. (2018, Oktober). Miftahul Jannah Akhirnya Buka Suara Setelah Didiskualifikasi dari Asian Para Games 2018. Tribunnews.Com. https://www.tribunnews.com/section/2018/10/09/miftahul-jannah-akhirnya-buka-suara-setelah-didiskualifikasi-dari-asian-para-games-2018

Amrullah, A. (2018a, Oktober). Kiai Didin: Sikap Miftah Buktikan Cinta Agama dan Negara. Republika.Co.Id. https://republika.co.id/berita/pgc8c5313/kiai-didin-sikap-miftah-buktikan-cinta-agama-dan-negara

Amrullah, A. (2018b, Oktober). Miftahul Jannah Bikin Muslimah Bangga. Republika.Co.Id. https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/18/10/09/pgbr7n440-miftahul-jannah-bikin-muslimah-bangga

Ansor, M., & Meutia, C. I. (2016). Jilbab dan Reproduksi Identitas Perempuan Kristen Ruang Publik Sekolah Aceh. Jurnal Kawistara, 6(2), 157–174. https://doi.org/10.22146/kawistara.15561

Eriyanto. (2012). Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media (2012th ed.). LKiS.

Fachri, F. (2018, Oktober). Belajar Keteguhan Miftahul Jannah Jalankan Syariat Islam. Republika.Co.Id. https://republika.co.id/berita/pgdmxq282/belajar-keteguhan-miftahul-jannah-jalankan-syariat-islam

Heryanto, G. G., & Rumaru, S. (2013). Komunikasi Politik, Sebuah Pengantar. Penerbit Ghalia Indonesia.

Intan, N. (2018, Oktober). MUI Minta Penyelenggara Asian Para Games Tak Diskriminatif. Republika.Co.Id. https://republika.co.id/berita/pgabr8384/mui-minta-penyelenggara-asian-para-games-tak-diskriminatif

Kesuma, S. (2018). Jilbab dan Reproduksi Identitas Mahasiswi Muslimah di Ruang Publik. MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, Dan Ilmu-Ilmu Sosial, 1(2), 139–151. https://doi.org/10.30743/mkd.v1i2.513

Kurniandari, R. (2018, Oktober). Imam Nahrawi Hormati Keputusan Miftahul Jannah dalam Pertahankan Prinsip. Tribunnews.Com. https://www.tribunnews.com/sport/2018/10/09/imam-nahrawi-hormati-keputusan-miftahul-jannah-dalam-pertahankan-prinsip

Lukman, F. (2014). Sejarah Sosial Pakaian Penutup Kepala Muslimah di Sumatera Barat. Musãwa Jurnal Studi Gender Dan Islam, 13(1), 47–58. https://doi.org/10.14421/musawa.2014.131.47-58

Mabruroh. (2018, Oktober). MUI: Diskualifikasi Miftahul Jannah Itu Bentuk Diskriminasi. Republika.Co.Id. https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/18/10/09/pgbe9g384-mui-diskualifikasi-miftahul-jannah-itu-bentuk-diskriminasi

Maftuhin, A. (2011). Menyingkap Struktur Makna Pakaian Arab. Musãwa Jurnal Studi Gender Dan Islam, 10(1), 157–170. https://doi.org/10.14421/musawa.2011.101.157-170

Maftuhin, A. (2018). Sosiologi Tubuh dan Busana Muslimah. Musãwa Jurnal Studi Gender dan Islam, 16(1), 19–31. https://doi.org/10.14421/musawa.2017.161.19-31

Majid, A. (2018, Oktober). Masalah Miftahul Jannah di Asian Para Games 2018 Jadi Evaluasi kata Imam Nahrawi. Tribunnews.Com. https://www.tribunnews.com/asian-paragames/2018/10/09/miftahul-jannah-jadi-evaluasi-kata-imam-nahrawi

Marhumah, E. (2014). Jilbab dalam Hadis: Menelusuri Makna Profetik dari Hadis. Musãwa Jurnal Studi Gender Dan Islam, 13(1), 59–72. https://doi.org/10.14421/musawa.2014.131.59-72

Mustaqim, A. (2011). Pemikiran Fikih Kontemporer Muhammad Syahrur tentang Poligami dan Jilbab. Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 5(1), 67–80. https://doi.org/10.24090/mnh.v5i1.647

Najitama, F. (2014). Jilbab dalam Konstruksi Pembacaan Kontemporer Muhammad Syahrûr. Musãwa Jurnal Studi Gender Dan Islam, 13(1), 9–18. https://doi.org/10.14421/musawa.2014.131.9-18

Nurjanah, N., & Pratiwi, R. A. (2019). Citra Perempuan Berhijab dalam Iklan Sampo: Sebuah Kajian Pragmatik. Jurnal Pena Indonesia, 5(2), 76–85. https://doi.org/10.26740/jpi.v5n2.p76-85

Nuroniyah, W. (2017). Dekonstruksi Hijab (Kajian Sosio-Historis terhadap Konstruksi Hukum Hijab dalam Islam). Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 11(2), 263–280. https://doi.org/10.24090/mnh.v11i2.1301

Rafsitahandjani, N. I., & Firdaus, A. Y. (2018). Dinamika Pelarangan Niqab dan Burqa Di Eropa Barat: Studi Kasus Perancis dan Belgia. Jurnal Hubungan Internasional Interdependence, 5(3), Article 3. http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JHII/article/view/1354

Raya, M. (2018a, Oktober). Judo Tak Sebut Khusus Larang Hijab, tapi Penutup Kepala. Detik.Com. https://sport.detik.com/sport-lain/d-4248898/judo-tak-sebut-khusus-larang-hijab-tapi-penutup-kepala

Raya, M. (2018b, Oktober). Ketua NPC Minta Maaf atas Insiden Hijab Judoka Indonesia. Detik.Com. https://sport.detik.com/sport-lain/d-4247560/ketua-npc-minta-maaf-atas-insiden-hijab-judoka-indonesia

Redaksi. (2017, Mei). Kontroversi di Balik Semakin Populernya Jilbab di Dunia Internasional. BBC News Indonesia. https://www.bbc.com/indonesia/majalah-39804108

Reza, D. (2018, Oktober). Polemik Hijab Miftahul Jannah, PSI Sebut Solusi Ada di Olimpiade London. Tribunnews.Com. https://www.tribunnews.com/asian-paragames/2018/10/12/polemik-hijab-miftahul-jannah-psi-sebut-solusi-ada-di-olimpiade-london

Sa’dan, M. (2014). Jilbab Polwan Perspektif Mashood A. Baderin. Musãwa Jurnal Studi Gender Dan Islam, 13(1), 1–8. https://doi.org/10.14421/musawa.2014.131.1-8

Safri, A. N. (2014). Pergeseran Mitologi Jilbab (Dari Simbol Status ke Simbol Kesalehan/Keimanan). Musãwa Jurnal Studi Gender Dan Islam, 13(1), 19–28. https://doi.org/10.14421/musawa.2014.131.19-28

Sobur, A. (2009). Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Analisis Wacana, Analisis Semiotika, dan Analisis Framing. PT Remaja Rosdakarya.

Suhendra, A. (2016). Kontestasi Identitas melalui Pergeseran Interpretasi Hijab dan Abstrak Jilbab dalam Al Qur’an. PALASTREN Jurnal Studi Gender, 6(1), 1–22. https://doi.org/10.21043/palastren.v6i1.976

Sukendro, G. (2016). Nilai Fetisisme Komoditi Gaya Hijab (Kerudung dan Jilbab) dalam Busana Muslimah. Jurnal Sosioteknologi, 15(2), 241-254–254. https://doi.org/10.5614/sostek.itbj.2016.15.02.7

Wartini, A. (2014). Nalar Ijtihad Jilbab Dalam Pandangan M. Quraish shihab (Kajian Metodologi). Musãwa Jurnal Studi Gender Dan Islam, 13(1), 29–38. https://doi.org/10.14421/musawa.2014.131.29-38

Wijayanti, R. (2017). Jilbab Sebagai Etika Busana Muslimah dalam Perspektif Al-Qur’an. Cakrawala: Jurnal Studi Islam, 12(2), 151–170. https://doi.org/10.31603/cakrawala.v12i2.1842

Wulandari, S. N. (2018, Oktober). Miftahul Jannah Dapat Hadiah Tiket Umrah Usai Didiskualifikasi dari Asian Para Games 2018. Tribunnews.Com. ttps://www.tribunnews.com/section/2018/10/09/usai-didiskualifikasi-dari-asian-para-games-miftahul-jannah-dapat-hadiah-tiket-umrah

Yanu, A. (2018, Oktober). Kontroversi Hijab di Judo, INAPGOC Akan Sampaikan Aspirasi Menpora. Detik.Com. https://sport.detik.com/sport-lain/d-4249054/kontroversi-hijab-di-judo-inapgoc-akan-sampaikan-aspirasi-menpora

Yulikhah, S. (2017). Jilbab Antara Kesalehan dan Fenomena Sosial. Jurnal Ilmu Dakwah, 36(1), 96–117. https://doi.org/10.21580/jid.v36.1.1627

Downloads

Published

2019-05-16

Issue

Section

Article