Polemik “Buta” dan “Budek” dalam Pidato K.H. Ma’ruf Amin: Analisis Framing Robert N. Enmant pada Media Online

Authors

  • Sutan Kumala Pontas Nasution Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.14421/kjc.12.02.2019

Keywords:

Online Media Framing Analysis, Blind and Deaf, Ma’ruf Amin, 2019 Presidential Election

Abstract

The background of the problem in this research is how three online media, CNNIndonesia.com, Republika.co.id, and Tempo.co, framed speeches containing the words “blind” and “deaf” delivered by the candidates for Vice President of the Republic of Indonesia. K.H. Ma’ruf Amin on Saturday, November 10 2018 in the presence of Barisan Nusantara (BarNus) volunteers. The three media were chosen based on the argumentation about the diversity of ideologies they held. This research method uses framing analysis proposed by Robert N. Entman. The data obtained were analyzed in four stages, that is define problems, diagnose causes, make moral judgement, and treatment recommendation. The results show that CNNIndonesia.com focuses more on the responses that arise from the community, especially people with disabilities; while Republika.co.id stated that the meaning of Ma’ruf Amin’s words did not refer to people with disabilities; and Tempo.co tended to be impartial by presenting neutral news.

Latar belakang masalah pada penelitian ini adalah bagaimana tiga media online, CNNIndonesia.com, Republika.co.id, dan Tempo.co, membingkai pidato yang berisi kata-kata “buta” dan “budek” yang disampaikan oleh calon Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin pada hari Sabtu 10 November 2018 di hadapan relawan Barisan Nusantara (BarNus). Ketiga media tersebut dipilih dengan argumentasi keragaman ideologi yang dianut pemiliknya. Metode penelitian ini menggunakan analisis framing yang dikemukakan oleh Robert N. Entman. Data yang diperoleh dianalisis ke dalam empat tahap, yakni pendefinisian masalah, memperkirakan sumber masalah, membuat keputusan moral, dan menekankan penyelesaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CNNIndonesia.com lebih menyoroti respon yang timbul dari masyarakat khususnya kaum disabilitas; sedangkan Republika.co.id menyebut bahwa maksud dari perkataan Ma’ruf Amin tidak menjurus kepada kaum disabilitas; dan adapun Tempo.co cenderung tidak berpihak dengan menyajikan berita yang netral.

Abstract viewed: 371 times | PDF downloaded = 450 times

References

Adiwibowo, B. S. (2017). Analisis Framing Berita Kelompok / Partai Pendukung Dua Pasang Capres-Cawapres Pada Pilpres 2014 dalam Surat Kabar Media Indonesia Dan Surat Kabar Sindo. Jurnal Komunikologi, 14(2), 123–129.

Anggoro, A. D. (2014). Media, Politik, dan Kekuasaan (Analisis Framing Model Robert N. Entman tentang pemberitaan hasil pemilihan Presiden,9 Juli 2014 di TV One dan Metro TV). Jurnal Aristo, 2(2), 25–52.

Bayhaqi, A. (2018). Demo di MUI, Kaum Difabel Tuntut Ma’ruf Amin Minta Maaf soal Budek, Buta & Bisu. Merdeka.Com.

Bungin, B. (2008). Konstruksi Sosial Media. Kencana Prenada Media.

Deddy, M. (2003). Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Remaja Rosda Karya.

Entman, R. (2004). Projections of Power: Framing News, Public Opinion and US Foreign Policy. University of Chicago Press.

Eriyanto. (2002). Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. LKiS.

Fernandez, W. (2018). Siapa Yang Dimaksud Ma’ruf Amin Buta dan Budeg? Gatra.Com.

Flora, E. (2014). Analisis Framing Berita Calon Presiden RI 2014 - 2015 Pada Surat Kabar Kaltim Pos Dan Tribun Kaltim. EJournal Ilmu Komunikasi, 2(3), 347–356.

Gill, P., K., S., Treasure, E., & Chadwick, B. (2008). Methods of Data Collection in Qualitative Research: Interviews and Focus Groups. British Dental Journal, 204(6), 291–295.

Gustomy, R. (2017). Partisipasi Politik Difabel Di 2 Kota. IJDS : Indonesian Journal of Disability Studies, 4(1), 51–62. https://doi.org/10.21776/ub.ijds.2017.004.01.8

Hasyim, N. M. (2013). Analisis Framing Pemberitaan Figur Soekarwo dan Khofifah dalam Kampanye Pilkada Jatim Tahun 2013 di Jawa Pos. digilib.uin-suka.ac.id.

Martini, N., & Yulyana, E. (2018). Aksesbilitas Pemilu Bagi Penyandang Disabilitas di Kecamatan Karawang Timur Kabupaten Karawang Pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat Tahun 2018. Politikom Indonesiana, 3(2), 163–178.

Nugroho Bimo, Eriyanto, S. F. (1999). Politik Media Mengemas Berita (Habibie dalam Pemberitaan Kompas dan Republika). Institut Studi Arus Informasi.

Nurrasyid, R., & Sardini, N. H. (2018). Persepsi Politik Pemilih Kaum Difabel (Different Ability) Terhadap Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota Surakarta Tahun 2015. Journal of Politic and Government Studies, 7(2), 311–320.

Putri Robiatul Adawiyah. (2017). Persepsi Penyandang Difabel A (Tuna Netra) Terhadap Pentingnya Pelatihan Pemilih Pemula di Kabupaten Banyuwangi. Politiko, 17(2), 206–222.

Rahmawati, D. (2018). Risiko Polarisasi Algoritma Media Sosial : Kajian Terhadap Kerentanan Sosial dan Ketahanan Bangsa, Media Sosial dan Dampaknya bagi Sosial Budaya Masyarakat Indonesia. Jurnal Kajian Lemhanas RI, 33(2), 37–49.

Salim, I. (2015). Perspektif Disabilitas dalam Pemilu 2014 dan Kontribusi Gerakan Difabel Indonesia bagi Terbangunnya Pemilu Inklusif di Indonesia. The POLITICS: Jurnal Magister Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, 1(2), 127–156.

Saputra, A. R., Jendrius, J., & Bakaruddin, B. (2018). Tata Kelola Pemilu dalam Pemenuhan Hak-Hak Pemilih Penyandang Disabilitas. Aristo, 7(1), 64. https://doi.org/10.24269/ars.v7i1.1336

Yandarisman, O., Pemerintahan, J. I., Diponegoro, U., Profesor, J., & Soedarto, H. (2013). Peran Panitia Pemilihan Umum Akses Penyandang Cacat (PPUA Penca) Dalam Sosialisasi Politik Bagi Masyarakat Difabel Dalam Pemilihan Umum Gubernur Dki Jakarta 2013. Journal of Politic and Government Studies, 3(2).

Downloads

Published

2019-05-16

Issue

Section

Article