Jurnal Sosiologi Reflektif

RESPON MASYARAKAT ACEH TERHADAP ATURAN DAN IMPLEMENTASI SYARIAT ISLAM PASCA TSUNAMI

Authors

  • Siti Ikramatoun
    Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Syah Kuala, Aceh

Downloads

Article Galley

DOI https://doi.org/10.14421/jsr.v11i1.1261
Page: 1-20
2089 views
7132 PDF Downloads

How to Cite

RESPON MASYARAKAT ACEH TERHADAP ATURAN DAN IMPLEMENTASI SYARIAT ISLAM PASCA TSUNAMI. (2017). Jurnal Sosiologi Reflektif, 11(1), 1-20. https://doi.org/10.14421/jsr.v11i1.1261

Abstract

2004 Indian ocean earthquake and tsunami changed Aceh society significantly in particular political, social and culture system. Just before the tsunami hit Aceh, Islamic law was vigorously implemented by the Govermentof Aceh. After the tsunami, the dynamic of Islamic law in Aceh changed. The aim of this research is to envisage Banda Aceh city residents’ response of Islamic law rule and implementation after 2004 Indian ocean earth quake and tsunami. Data were collected qualitatively by applying observation and interiew method. Participants of this research were sellected purposively. The results showed that the new leadership post-tsunami Aceh gives the impression of anelitist that caused various negative reactions and responses from the public. Most people think that the new administration is less concerned and lessserious in implementing Islamic law holistically. A pragmatic attitude towards the rules of Islamic law emerged in some communities, especially the younger generation. Therefore, for some open-minded and crtical people, the implemen tation of Islamic law is seen deteriorating as Islamic law is often only becomes an attribute and a tool of legitimacy to the ruling elite. Therefore, it is necessary to revitalize Islamic law at both the elite and the people level, for example by doing a cultural movement. This movement aims to rebuild the spirit enforce Sharia Law  which are cultural, not a political and elitist.
Key words : Islam Sharia, elite and society response

Peristiwa tsunami merupakan momentum besar bagi perubahan masyarakat Aceh. Tsunami disebut sebagai cikal bakal per damaian antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan pemerintah Republik Indonesia (RI). Dalam per janjian damai disepakati bahwa anggota GAM diberi kan kebebasan menjadi warga sipil kembali, artinya GAM diberikan hak politik penuh sebagai warga Negara Indonesia. Kesepakatan damai juga memberikan ruang bagi anggota GAM untuk berpartisipasi dalam politik praktis. Hal itu terbukti dengan peralihan kepemimpinan pasca Tsunami ke tangan mantan anggota GAM. Perubahan kepemimpinan dan sistem politik ini membawa pengaruh pada dinamika penerapan syariat Islam yang baru disahkan menjadi peraturan daerah Aceh beberapa tahun sebelum Tsunami. Implementasi syariat Islam sesaat sebelum Tsunami sedang sangat gencar diterapkan oleh pemerintah, sehingga perubahan sistem politik ber dampak pada dinamika sosial budaya masyarakat Aceh. Kepemimpinan Aceh yang baru pasca Tsunami memberikan kesan elitis, yang kemudian menimbulkan berbagai reaksi dan respon dari masyarakat. Sebagian masya rakat menganggap pemerintahan yang baru kurang peduli dan kurang serius dalam menerapkan syariat Islam secara kaffah. Sikap pragmatis terhadap perda syariat Islam muncul di sebagian masyarakat, terutama generasi mud, sehingga bagi sebagian kelompok masyarakat yang kritis, menganggap bahwa implementasi syariat Islam semakin merosot. Syariat Islam sering kali hanya menjadi atribut dan alat legitimasi bagi elit yang berkuasa, bahkan terkesan dipolitisasi. Oleh karena itu, perlu adanya revitalisasi syariat Islam baik di tingkat elit maupun masyarakat.Gerakan kultural merupakan salah satu alternatif yang perlu dibentuk untuk membangun kembali semangat menjalankan syariat Islam yang bersifat kultural, bukan politis dan elitis

Keywords:

Islam Sharia, elite, society respons

References:

Abdullah, Taufik. 1991. Sejarah Umat Islam Indonesia. Jakarta: Majelis Ulama Indonesia.

Abubakar, Al-yasa. 2007. Kajian Undang-Undang Pemerintahan dan Essay Tentang Perempuan, Perkawinan dan Perwalian Anak. Dinas Syariat Islam.

Alfian, T. Ibrahim. 2005. Wajah Aceh Dalam Lintasan Sejarah. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Amal, Taufik Adnan. 2004. Politik Syariat Islam; Dari Indonesia Hingga Nigeria. Jakarta: Pustaka Alvabet.

Amiruddin, M. Hasbi. 2004. Perjuangan Ulama Aceh di Tengah Konflik. Yogyakarta: Ceninnets Press.

Azra, Azyumardi. 1994. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII. Bandung: Mizan.

Bungin, Burhan. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Bungin, Burhan. 2010. Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Bustamam-Ahmad, Kamaruzzaman. 2002. Islam Historis: Dinamika Studi Islam Di Indonesia. Yogyakarta: Galang Press.

Dengel, Holk H. 1995. Darul Islam dan Kartosuwiryo; Langkah Perwujudan Angan-Angan Yang Gagal. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Hadi, Amirul. 2010. Aceh: Sejarah, Budaya, dan Tradisi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Hasjmy, A. 1976, Peranan Islam Dalam Perang Aceh Dan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia, Jakarta: Penerbit Bulan Bintang.

Hasjmy, A., dkk. 1993. Sejarah Masuk Dan Berkembangnya Islam Di Indonesia. PT. Alma’arif.

Ismail, Azman, dkk. 2007. Syariat Islam Di Nanggroe Aceh Darussalam. Dinas Syariat Islam NAD.

Ismail, Nurjannah. 2007. Dinamika dan Problematika Penerapan Syariat Islam. Dinas Syariat Islam.

Johnson, Doyle Paul. 1994. Teori Sosiologi Klasik dan Modern Jilid I dan II. Jakarta: PT. Gramedia.

Jurdi, Syarifuddin. 2010. Muhammadiyah Dalam Dinamika Politik Indonesia 1966-2006. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Koentjaraningrat. 1989. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT Gramedia.

Lombard, Denys. 2006. Kerajaan Aceh Zaman Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Mas’oed, Mohtar dan Colin Mac Andrews. 2008. Perbandingan Sistem Politik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Moeloeng, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muhadjir, Noeng. 1998. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasan.

Pane, Neta S. 2001. Sejarah Dan Kekuatan Gerakan Aceh Merdeka; Solusi, Harapan, Dan Impian. Jakarta: PT Grasindo.

Pulungan, Suyuti. 2002. Fiqh Siyasah, Ajaran, Sejarah dan Pemikiran.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Rasyid, Daud. 2006. Reformasi Republik Sakit; Peluang dan Tantangan Penerapan Syariat Islam Pascakejatuhan Soeharto. Bandung: Syaamil. Rijal, Syamsul dkk. 2007. Dinamika Dan Problematika Penerapan Syariat Islam. Dinas Syariat Islam NAD.

Ritzer, George. 2010. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: Rajagrafindo.

Saleh, Hasan. 1992. Mengapa Aceh Bergolak. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Salim, Arskal dan Adlin Sila. 2010. Serambi Mekkah Yang Berubah. Jakarta: Pustaka Alvabet.

Sjamsuddin, Nazaruddin. 1989. Integrasi Politik di Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.

Sjamsuddin, Nazaruddin. 1990. Pemberontakan Kaum Republik: Kasus Darul Islam Aceh. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Sjamsuddin, Nazaruddin. 1999. Revolusi Di Serambi Mekkah; Kisah Perjuangan Kemerdekaan Dan Pertarungan Politik Di Aceh 19451949. Jakarta: UI Press.

Syah, Kaoy. 2000. Keistimewaan Aceh dalam Lintasan Sejarah. Jakarta: Pengurus Besar Jami’atul Washliyah.

Tanzeh, Ahmad. 2009. Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta: Penerbit TERAS.

Taufiq, Tuhana A. 2000. Aceh Bergolak: Dulu dan Kini. Yogyakarta: Gama Global Media.

Zalikha, Siti, dkk. 2008. Menuju Syariat Islam Kaffah. Banda Aceh: Lapena

Internet

http://www.bandaAcehkota.go.id/

http://www.c-r.org/our-work/accord/Aceh/bahasa/chronology.php http://yasirmaster.blogspot.com/2011/08/Qanun-meukuta-alam-alasyi.html http://jambocinta.blogspot.com/2011/11/memori-referendum-Aceh-1999. html http://www.Acehkita.com/berita/Qanun-jinayat-melanggar-ham/ http://aceh.tribunnews.com/

Makalah dan Karya Tulis Lainnya

Khairizzaman, dkk. 2006. Posisi dan Peran Ulama di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. BRR Aceh.

Nab Bahany As. 2011. Malikussaleh: Dulu, Kini dan Yang Akan Datang. Syarifuddin Jurdi. 2009. Wahdah Islamiyah dan Fenomena Gerakan Transnasional; Kasus Gerakan Wahdah Islamiyah Makassar. Yogyakarta.

Skripsi dan Tesis

Bustami. 2004. Tesis (Formalisasi Syariat Islam di Aceh). Universitas Gajah Mada.

Hamdani. 2005. Skripsi (Penerapan Syariat Islam Di NAD: Kasus Di Kota Langsa). Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Solidin. 2003. Skripsi (Pergolakan Islam Politik Di Indonesia: Studi Atas Gerakan Aceh Merdeka, Tinjauan Fiqh Siyasah). Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.