Abstract
Peran kiai dalam meningkatkan keberagamaan masyarakat berdasarkan hasil kajian penelitian ini, dapat diklasifikasi yang terdiri dari dua hal, yaitu (1) nasihat kiai sebagai spirit dalam meningkatkan keberagamaan; dan (2) kiai sebagai penjaga tradisi Islam-Indonesia. Pertama, peran kiai menjadi posisi sentral dalam kehidupan masyarakat. Di mana nasihat-nasihat yang dikeluarkan kiai, setiap kali ceramah atau pengajian rutin, secara tidak langsung mampu meningkatkan keberagamaan masyarakat. Misalkan, apabila ada orang yang malas mengikuti majlis ilmu atau ibadah wajib (solat), dengan nada menyentuh dan perkatan halus mampu membangkitkan gairah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Kedua, kiai sebagai penjaga tradisi Islam-Indonesia di Pon-Pos Al-Qodir terlihat jelas dengan setiap aktivitas dan kegiatan yang dilakukan. Ini artinya, Islam di Indonesia berbeda dengan Islam yang ada di Timur Tengah dan negara lain di dunia. Kegiatan dalam menjaga tradisi misalnya, ada khusus ziarah kubur, tahlilan, pelaksanaan PHBI, chaul, dan lain sebagainya. Hal ini salah satu identitas ke-Islaman Indonesia yang terus di jaga di Pon-Pes Al-Qodir dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.References
Abdul Mujib, Kepribadian Dalam Psikologi Islam,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006).
Ahmad Salabi, Al Siyasah wa Al Iqtisad fi Tafkir Al Islam, (Kairo: Maktabah al Nahdah Mishriyah, 1984).
Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial: Format Kuantitatif dan Kualitatif, (Surabaya: Airlangga University, 2001).
Clifford Geertz, “The Javanese Kijaji: The Changing Role of a Cultural Broker”, dalam Comparative Studies in Society and History, Vol. 2, No. 2 (1960): 229-230.
Fahmi Al Fiqri, “Motivasi dan Kematangan Beragama Mahasiswa Santri Pondok Pesantren Fauzul Muslimin Kotagede Yogyakarta”, skripsi tidak diterbitkan, (Yogyakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, 2013).
Gunawan Tjahjono, Agama dan Upacara, (Jakarta: Buku Antar Bangsa, 2002)
Haris Herdiansyah, Metodelogi Penelitian Kualitatif,( Jakarta: Salemba Humanika, 2010).
Hiroko Horikoshi, Kiai dan Perubahan Sosial, (Jakarta: P3M, 1987).
Hyas Arief Purwanto, “Kepemimpinan Kiai Dalam Membentuk Etos Kerja Santri: Studi Kasus di Badan Usaha Milik Pesantren An-Nawawi Berjan Gebang Purworejo”, skripsi tidak diterbitkan, (Yogyakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, 2015).
Jacobs, Jaques, Leadership, (Hawai: Happer, 1990).
Mamik Nurhayati, “Pengaruh Kematangan Beragama Terhadap Sikap Sosial Mahasiswa Lembaga Dakwah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga 2012”, skripsi tidak diterbitkan, (Salatiga: Fakultas Dakwah IAIN Salatiga, 2012).
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam: Strategi Baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan, (Yogyakarta: Erlangga, 2007).
Mujamil Qomar, Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi Institusi, (Jakarta: Erlangga, 2002).
Onong Uchjana Effendy, Human Relations and Public Relation, (Bandung: Mandar Maju, 2009).
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010).
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta 2007).
Sunindhia dan Ninik Widiyanti, Kepemimpinan dalam Masyarakat Modern, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993).
Syarqawi Dhofir, Kekuasaan dan Otoritas Kiai dalam Pondok Pesantren, (Surabaya: UNESA Press, 2004).
Wallace, Antony F. C. (1956) “Revitalization movements” American Anthropologist, vol. 58.
Yasmadi, Modernisasi Pesantren: Kritik Nurcholish Madjid terhadap Pendidikan Islam Tradisional, (Jakarta: Ciputat Press, 2002).
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.