Perkawinan Beda Agama Perspektif Undang-Undang Perkawinan, Kompilasi Hukum Islam, dan Fatwa Majelis Ulama Indonesia No. 4/MUNAS VII/MUI/8/2005
Abstract
Interfaith marriages still occur in Indonesia. Interfaith marriage is a complex and interesting topic to discuss. There are many things to consider when two people of different religions decide to get married and form a family. This marriage often raises very complex issues where men and women of different faiths want to enter into interfaith marriages in order to obtain the status of a relationship, regardless of whether the relationship is forbidden or permissible in Islamic teachings. The method used is qualitative research with a literature review approach. Based on the results of the study, it can be concluded that interfaith marriage between muslims and members of other religions is not permissible and haram. In the positive law of Law of the Republic of Indonesia Number 1 of 1974 Article 2 paragraph (1) it is explained that marriage is valid if it is carried out according to the laws of each religion. According to the Compilation of Islamic Law, articles 40 and 44 of Chapter VI strictly prohibit interfaith marriages between muslim men and non-muslim women and muslim women with non-muslim men. Meanwhile, MUI fatwa number 4/MUNAS VII/MUI/8/2005 explains that interfaith marriage is haram and invalid.
[
Pernikahan beda agama masih terjadi di Indonesia. Pernikahan beda agama merupakan topik yang kompleks dan menarik untuk dibahas. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan ketika dua orang dari agama yang berbeda memutuskan untuk menikah dan membentuk keluarga. Pernikahan ini seringkali menimbulkan permasalahan yang sangat kompleks dimana laki-laki dan perempuan berbeda keyakinan ingin melangsungkan pernikahan beda agama demi mendapatkan status sebuah hubungan, terlepas dari apakah hubungan tersebut dilarang atau diperbolehkan dalam ajaran Islam. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan literature review. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pernikahan beda agama antara umat Islam dengan umat agama lain hukumnya tidak diperbolehkan dan haram. Dalam hukum positif Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 2 ayat (1) dijelaskan bahwa pernikahan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agama. Menurut Kompilasi Hukum Islam pada pasal 40 dan 44 Bab VI dengan tegas melarang perkawinan antar agama baik laki-laki muslim dengan wanita non-muslim maupun wanita muslim dengan laki-laki non-muslim. Sedangkan dalam fatwa MUI nomor 4/MUNAS VII/MUI/8/2005 menjelaskan bahwa pernikahan beda agama adalah haram dan tidak sah.]
Full text article
References
Abd Razak Musahib. “Kajian Pernikahan Bedah Agama Menurut Hukum Islam.” Jurnal Inovasi Penelitian vol 1, no. no 11 (2021): 2286.
Adinda Putri Firdaus. “PN Jakarta Pusat Kabulkan Permohonan Nikah Beda Agama, Bagaimana Keabsahan UU Perkawinan?”, (27 Juni 2023) dalam https://purwakarta.kilat.com/nasional/10059281734/pn-jakarta-pusat-kabulkan-permohonan-nikah-beda-agama-bagaimana-keabsahan-uu-perkawinan-cek-di-sini?page=2. Diakses pada 29 Juni 2023.
Al-Maliki, Muhammad Alwi, and Asep Saepudin Jahar. “Dinamika Hukum Akad Nikah Via Teleconference Di Indonesia.” Jurnal Indo-Islamika 10, no. 2 (2020): 107–18. https://doi.org/10.15408/idi.v10i2.17523.
Amalia, Tyas. “Model Manajemen Konflik Pernikahan Beda Agama Dalam Pemikiran Ahmad Nurcholish.” Jurnal Sosiologi Agama 12, no. 1 (2018): 1. https://doi.org/10.14421/jsa.2018.121-01.
Amin Ash Shabah, Musyaffa. “Perkawinan Sebagai HAM.” MASLAHAH (Jurnal Hukum Islam Dan Perbankan Syariah) 11, no. 2 (2021): 25–33. https://doi.org/10.33558/maslahah.v11i2.2623.
Amri, Aulil. “Perkawinan Beda Agama Menurut Hukum Positif Dan Hukum Islam.” Media Syari’ah 22, no. 1 (2020): 48. https://doi.org/10.22373/jms.v22i1.6719.
Desri Ari Engariano. “Interpretasi Ayat-Ayat Pernikaan Wanita Muslima Dengan Pria Non Muslim Perspektif Rasyid Rida Dan Al-Maragi.” Jurnal Kesehatan Perintis 1, no. 2 (2017): 4.
Fikri, Amalina Z. Hikmah Dan Kemuliaan Menikah, 2017.
Hakim, Lukmanul. “Kata Kunci: Pernikahan, Hukum Islam, Undang-Undang” 2, no. 1 (2023): 115–23.
Hanifah, Mardalena. “Perkawinan Beda Agama Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.” Soumatera Law Review 2, no. 2 (2019): 297–308.
Ibad, Mifatakhul Bil. “Perkawinan Beda Agama Perspektif Majelis Ulama Indonesia Dan Muhammadiyah.” Al-Hukama’ 9, no. 1 (2019): 195–230. https://doi.org/10.15642/alhukama.2019.9.1.195-230.
JPNN. “Sebegini Jumlah Pasangan Melakukan Pernikahan Beda Agama Di Indonesia, Jangan Kaget Ya", (10 Maret 2022) dalam https://www.jpnn.com/news/sebegini-jumlah-pasangan-melakukan-pernikahan-beda-agama-di-indonesia-jangan-kaget-ya. Diakses pada 30 Juni 2023
Juandini, Eneng. “Perspektif Hukum Positif Dan Hukum Islam Di Indonesia Terhadap Perkawinan Beda Agama” 05, no. 04 (2023): 16405–13.
Jufri, Muwaffiq. “Nuansa Maqhasid Al-Syariah Dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.” Istinbath : Jurnal Hukum 14, no. 1 (2017): 1. https://doi.org/10.32332/istinbath.v14i1.735.
M. Ryan Dhermawan. “PELAKSANAAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA BINJAI DALAM PENCATATAN PERKAWINAN BEDA AGAMA.” Jurnal Rectum Vol. 4, no. No. 2 (2022): 424.
Mariani, Mariani. “Kedudukan Perkawinan Beda Agama Dan Perkawinan Campuran Di Indonesia.” Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman 19, no. 1 (2020): 84. https://doi.org/10.18592/al-banjari.v19i1.3821.
Misbahul Munir, Ahmad Dahlan. “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Nikah Beda Agama Dalam Kitab Tafsir Al-Ahkam Karya Syaikh Aly Al-Shabuny.” Jurnal Asa 2 (2020): 25–31.
Muhammad Shaleh. “Hukum Perkawinan Berbeda Agama Menurut Kompilasi Hukum Islam (KHI).” As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga 1, no. 2 (2019): 187–88.
Musyafah, Aisyah Ayu. “Perkawinan Dalam Perspektif Filosofis Hukum Islam.” Crepido 2, no. 2 (2020): 111–22. https://doi.org/10.14710/crepido.2.2.111-122.
Putri, Anggreany Haryanti, and Andang Sari. “Akibat Hukum Perceraian Terhadap Harta.” Journal of Law 2, no. 2 (2019): 153–64.
Rifqiawati Zahara; Makhfud. “Problematika Pernikahan Beda Agama: Antara Konsep Dan Praktek Di Masyarakat.” Indonesian Journal of Humanities and Social Sciences 3, no. 1 (2022): 63.
Rizqon, Rizqon. “Analisis Perkawinan Beda Agama Perspektif KHI, HAM Dan CLD-KHI.” AL-MANHAJ: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam 4, no. 1 (2022): 13–24. https://doi.org/10.37680/almanhaj.v4i1.1499.
Samsurizal. Pernikahan Menurut Islam (Suatu Tinjauan Prinsip), 2021.
Sekarbuana, Made Widya, Ida Ayu Putu Widiawati, and I Wayan Arthanaya. “Perkawinan Beda Agama Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia Di Indonesia.” Jurnal Preferensi Hukum 2, no. 1 (2021): 16–21. https://doi.org/10.22225/jph.2.1.3044.16-21.
Setiawan, Halim. “Pernikahan Usia Dini Menurut Pandangan Hukum Islam.” Borneo : Journal of Islamic Studies 3, no. 2 (2020): 59–74. https://doi.org/10.37567/borneo.v3i2.268.
Somantri, Muhamad Dani. “Keluarga Berkualitas.” Kajian Hukum Islam 3, no. 2 (2018): 212–13.
Sri Sulastri. “POLA ASUH ORANG TUA BEDA AGAMA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI RELIGIUSITAS KEPADA PESERTA DIDIK.” JOEAI (Journal of Education and Instruction) vol 5, no. no 2 (2022): pp 597.
Suyaman, Prahasti. “Tinjauan Sosiologis Al-Quran Surah Al-Baqarah Ayat 221 Tentang Pernikahan Beda Agama.” Mutawasith: Jurnal Hukum Islam 4, no. 2 (2021): 116–27. https://doi.org/10.47971/mjhi.v4i2.367.
Turnip, Ibnu. “Perkawinan Beda Agama: Perspektif Ulama Tafsir, Fatwa MUI Dan Hukum Keluarga Islam Di Indonesia.” Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir 6, no. 01 (2021): 107–39. https://doi.org/10.30868/at.v6i01.1337.
Wildan Habib Azhari; Fauzia Lubis. “Pernikahan Beda Agama Dalam Perspektif Kompilasi Hukum Islam Dan Hak Azasi Manusia.” Al-Mashlahah: Jurnal Hukum Islam Dan Pranata Sosial Islam 10 (2022).
Authors
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication, i.e. this journal.
- Authors also grant any third party the right to use the article freely as long as its integrity is maintained and its original authors, citation details, and publisher are identified.