Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Geometri
Main Article Content
Abstract
Geometri merupakan materi yang sangat penting untuk dipelajari oleh siswa karena banyak konsep matematika yang dapat ditunjukkan atau dijelaskan dengan representasi geometris. Selain dapat menumbuhkembangkan kemampuan berpikir logis, geometri juga efektif untuk membantu menyelesaikan permasalahan dalam banyak cabang matematika. Di antara cabang matematika yang lain, geometri mendapat porsi paling besar dalam kurikulum dari SD sampai SMA. Tulisan ini bermaksud mengidentifikasi kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah geometri dengan mengkaji hasil-hasil penelitian yang sudah ada. Hasil kajian ini adalah adanya dua jenis kesulitan yaitu kesulitan memahami konsep geometri dan kesulitan menyelesaikan masalah geometri. Kesulitan memahami konsep geometri meliputi kesulitan dalam memahami definisi bangun geometri seperti sudut, garis, simetri, bidang, dan ruang serta kesulitan mensintesis hubungan antar bangun geometri seperti membandingkan segitiga samakaki dengan samasisi dan membandingkan persegi dengan persegipanjang. Adapun kesulitan menyelesaikan masalah geometri terjadi saat membaca dan memahami masalah, kesulitan mentrasformasikan soal ke dalam model matematika, kesulitan keterampilan proses penyelesaian masalah, dan kesulitan dalam menarik kesimpulan. Kesulitan tersebut terjadi karena geometri merupakan materi yang abstrak dan kompleks. Untuk mengatasi kesulitan tersebut diperlukan solusi terutama dalam proses pembelajaran agar materi geometri yang sulit bisa disajikan dengan baik sehingga membantu siswa untuk memahami materi tersebut.
Downloads
Article Details
References
Addington, S., Clemens, H., Howe, R., & Saul, M. (2000). Four reactions to principles and standards for school mathematics. School Science and Mathematics, 47(9), 868–279. https://doi.org/10.1111/j.1949-8594.2001.tb17957.x
Browning, C., Edson, A. J., Kimani, P. M., & Aslan-Tutak, F. (2014). Mathematical content knowledge for teaching elementary mathematics: A focus on geometry and measurement. Mathematics Enthusiast, 11(2), 333–383.
BSKAP. Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka. , Pub. L. No. Nomor 033/H/KR/2033 (2022).
Clements, D. H., & Sarama, J. (2011). Early childhood teacher education: The case of geometry. Journal of Mathematics Teacher Education, 14(2), 133–148. https://doi.org/10.1007/s10857-011-9173-0
Couto, A., & Vale, I. (2013). Preservice teachers’ knowledge on elementary geometry concepts. 23rd Annual Conference of the European Teacher Education Network, 37–51.
Cross, C. T., Woods, T. A., & Schweingruber, H. (2009). Mathematics learning in early childhood: Paths toward excellence and equity. In Mathematics Learning in Early Childhood: Paths Toward Excellence and Equity. https://doi.org/10.17226/12519
George, W. (2017). Bringing van Hiele and Piaget together: A case for topology in early mathematics learning. Journal of Humanistic Mathematics, 7(1), 105–116. https://doi.org/10.5642/jhummath.201701.08
Hallowell, D. A., Okamoto, Y., Romo, L. F., & La Joy, J. R. (2015). First-graders’ spatial-mathematical reasoning about plane and solid shapes and their representations. ZDM Mathematics Education, 47(3), 363–375. https://doi.org/10.1007/s11858-015-0664-9
Jones, K. (2014). Issues in the teaching and learning of geometry. In Aspects of Teaching Secondary Mathematics: perspectives on practice. Routledge Falmer.
Kamaliyah, Zulkardi, & Darmawijoyo. (2013). Developing the sixth level of PISA-like mathematics problems for secondary school students. Journal on Mathematics Education, 4(1), 9–28. https://doi.org/10.22342/jme.4.1.559.9-28
Kemendikbud RI. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 22 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013. , Kemendikbud RI § (2016).
NCTM. (2000). Principles and standards for school mathematics. NCTM. Inc.
Novita, R., Prahmana, R. C. I., Fajri, N., & Putra, M. (2018). Penyebab kesulitan belajar geometri dimensi tiga. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 5(1), 18. https://doi.org/10.21831/jrpm.v5i1.16836
Nu’man, M. (2014). Kemampuan geometri siswa madrasah tsanawiyah berdasarkan tahap berpikir Van Hiele.
Panaoura, A. (2014). Using representations in geometry: a model of students’ cognitive and affective performance. International Journal of Mathematical Education in Science and Technology, 45(4), 498–511. https://doi.org/10.1080/0020739X.2013.851804
Retnowati, E. (2019). Psychology of mathematics learning. UNY Press.
Rofii, A., Sunardi, S., & Irvan, M. (2018). Characteristics of students’ metacognition process at informal deduction thinking level in geometry problems. International Journal on Emerging Mathematics Education, 2(1), 89. https://doi.org/10.12928/ijeme.v2i1.7684
Ryandi, R. B., Somakim, S., & Susanti, E. (2018). Learning combinations through “handshake.” International Journal on Emerging Mathematics Education, 2(1), 105. https://doi.org/10.12928/ijeme.v2i1.8693
Schraw, G. J., Bruning, R., & Norby, M. M. (2011). Cognitive psychology and instruction (5th ed.). Allyn & Bacon.