Eksplorasi Etnomatematika dalam Tabut Bansal Kota Bengkulu: Penerapannya dalam Pembelajaran Kesebangunan dan Kekongruenan
Main Article Content
Abstract
Pendidikan menjadi salah satu aspek penting bagi keberlangsungan hidup manusia juga dalam berbangsa dan bernegara. Indonesia merupakan negara berkembang, sehingga pendidikan di Indonesia patut menjadi salah satu point penting untuk dimajukan demi terciptanya negara yang berkemajuan. Beberapa data menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia berada di peringkat yang tergolong rendah terkhusus pada matematika. Dalam pembelajaran matematika, proses belajar dengan dikaitkan budaya telah menjadi tren di beberapa tahun terakhir, ini dikenal dengan etnomatematika. Bengkulu merupakan salah satu kota dengan warisan kebudayaan yang cukup kaya, Tabut Bansal adalah salah satunya. Tabut Bansal bukan hanya sekadar artefak budaya, tetapi juga merupakan penanda sejarah dan identitas masyarakat Bengkulu yang kental dengan nilai-nilai lokal. Tabut Bansal dengan keindahan dan kompleksitasnya memiliki banyak peluang untuk dieksplorasi, terkhusus dalam konteks pembelajaran matematika yaitu konsep kekongruenan dan kesebangunan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kekongruenan dan kesebangunan dalam belajar matematika dari perspektif yang baru yaitu Tabut Bansal.
Downloads
Article Details
References
Arafat, G. Y. (2018). Membongkar isi pesan dan media dengan content analysis. Jurnal Alhadharah, 17(33), 32–48. https://doi.org/10.18592/alhadharah.v17i33.2370
D’Ambrosio, U. (1985). Ethnomathematics and its Place in the History and Pedagogy of Mathematics. For the Learning of Mathematics, 5(1), 44–47.
Fallahnda, B. (2022). “Sejarah Tradisi Tabot dari Bengkulu, Perayaan Tahun Baru Islam”. https://tirto.id, diakses pada 8 April 2024
Kemdikbud. (2016). Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah (2016).
Lasswell, H. D. (1968). The use of content analysis data in studying social change. Social Science Information, 7(1), 57–70. https://doi.org/10.1177/053901846800700104
Mboeik, S. G. B. (2020). Etnomatematika pada Tabut Bansal Kota Bengkulu dan Implementasinya pada Pembelajaran Kesebangunan dan Kekongruenan di SMP. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 8(1), 133-141.
Nabilahaganari. (2016). “Keunikan Budaya Bengkulu.” https://nabilahaidahnandaganari.blogspot.com, diakses pada 8 April 2024
Nur, A. S., Sukestiyarno, Y. L., & Junaedi, I. (2019). Etnomatematika dalam Perspektif Problematika Pembelajaran Matematika: Tantangan pada Siswa Indigenous. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES, 910-914.
OECD. (2020). PISA 2018: Results in focus. Pisa 2018, (67), 16. https://doi.org/10.1787/9789264266490-en
Sari, R. W. (2019). Eksistensi sebuah tradisi Tabut dalam Masyarakat Bengkulu. Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama Dan Humaniora, 23(1), 47–58. https://doi.org/10.37108/tabuah.v23i1.214
Sudiati, S. 2014. “Pengertian Pembelajaran Matematika”, online. (http://www.srisudiati.namablogku.com/2014/05/ pembelajaran-matematika-di-sekolah.html), diakses pada 7 April 2024
Ulya, N., Zaimah, H., Yasri, Y., Setiawati, E., & Kusmayanti, V. (2020). Modul Pembelajaran Matematika Madrasah Tsanawiyah KEKONGRUENAN DAN KESEBANGUNAN. copyright 2020. disunting oleh Tim Pengembangan Modul Pembelajaran PKB Guru Madrasah Tsanawiyah. Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Kementrian Agama Republik Indonesia.