Orientalisme, Oksidentalisme dan Filsafat Islam Modern dan Kontemporer (Suatu Agenda Masalah)
DOI:
https://doi.org/10.14421/ref.v18i1.1856Keywords:
Orientalism, Occidentalism, Islamic Philosophy, ContemporaryAbstract
The intellectual nature of Islam is not a strange but soon to be felt, that Orientalism and Oksentialism are not always lived in the same image, understood in the same sense, or spoken of by using the same idioms. These differences, in addition to the variation in accentuation, also involve logical differences, both with regard to the conceptual framework, as well as with regard to the scope of interest and interests of each. Problems will arise and differences will be felt if Orientalism and Oksidentalism are not simply viewed as scientific studies, but confronted as “objective”. Orientalism and Oksidentalism as objective reality, how are they defined? Are there lingering prejudices? It should be mentioned first, that this paper wants to take a problematic position, and what is attempted here is to find the agenda of the problem. Who knows, such a position will more refer to the response and criticism that will be useful to us.
[Dikalangan intelektual Islam bukan suatu yang asing akan tetapi segera akan terasakan, bahwa Orientalisme dan Oksidentalisme tidak selalu dihayati dalam citra yang sama, dipahami menurut pengertian yang sama, atau dibicarakan dengan memakai idiom-idiom yang sama. Perbedaan-perbedaan ini selain menyangkut variasi dalam aksentuasi juga melibatkan perbedaan logika, baik yang menyangkut kerangka konseptual, maupun berkenaan dengan lingkup minat dan kepentingan masing-masing. Persoalan akan timbul dan perbedaan akan terasa jika Orientalisme dan Oksidentalisme tidak sekedar dipandang sebagai suatu kajian ilmiah, tetapi dihadapkan sebagai “obyektif”. Orientalisme dan Oksidentalisme sebagai kenyataan objektif, bagaimana keduanya didefinisikan? Adakah prasangka yang membayangi? Perlu dikemukakan terlebih dahulu, bahwa tulisan ini ingin mengambil posisi problematis, dan yang diusahakan disini adalah mencari agenda persoalan. Siapa tahu, posisi yang demikian itu akan lebih mengacu respons dan kritik yang akan berguna bagi kita.]
References
Abdullah, M. Amin, Problem Filsafat Modern, Makalah, tanggal 5 Januari 1995.
Ali, H.A. Mukti, Ilmu Perbandingan Agama di Indonesia, Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press, 1984.
Angeles, Peter A, Dictionary of Philosophy, New York: Barnes and Noble Books, 1987.
Assyaukanie, A Luthfi, Tipologi dan Wacana Pemikiran Arab Kontemporer, Paramadina, Vol. I, No. 1, Juli – Dersember 1988.
Carnier, James G (ed), Occindentalism Image of the West, Oxford: Oxford University Press, 1988.
Fakhry, Majid, “The Search for Culture in Islam: Fundamentalism and Occidentalism”, dalam Islam Perenniality of Values, No. 1, Vol IV, 1977.
Fakhry, Majid, A History of Islamic Philosophy, New York: Colombia University Press, 1972.
Gramscy, Antonio, Selections from Prison Notebooks, London: Lawrence & Wishart, 1991
Hanafi, Hassan, Islam in the Modern World, Vol. II, Cairo: the Angler-Egyption Bookshop.
Hanafi, Hassan, Oksidentalisme sikap kita terhadap Barat (terjemahan), Jakarta: Paramadina, 2000.
Jazdi, Mehdi Ha’iri, The Principles of Epistemology in Islamic Epistemology, Al Bary, State University of New Press, 1992.
Majid, Nurcholis, Khasanah Intelektual Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1984.
Mc. Innes, Neil, “Gramci Anotonio”, The Encyclopedia of Philosophy, Vol. 3-4, London: Macmillan Publisher, 1972.
Piliang, Yasraf Amir, Sebuah Dunia Yang Dilipat, Bandung: Mizan, 1998.
Ratna, Nyoman Kutha, Postkolonialisme Indonesia, Relevansi Sastra, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
Said, Edward W, Orientalism, New York: Wintage Boos, 1978.
Shimogaki, Kazuo, Kiri Islam Antara Modernisme dan Postmodernisme: Telaah Kritis atas Pemikiran Hassan Hanafi, diterjemahan oleh M. Imam Aziz, M. Jadul Maula, Yogyakarta:LKiS, 1993.
Tamara, Mohammad Nasir, “Muhammad Arkoun dan Islamologi Terapan”, Ulumul Qur’an, no. 3, vol. 1, 1989.
Wasim, Alef Theresia, Majid Fakhry tentang Fundamentalisme dan Oksidentalisme, Al-Jamiah, No. 53, tahun 1993.