Melacak Akar Pemikiran Nu Dalam Menetapkan Hadis Sebagai Hujjah Perpektif Michel Foucault

Authors

  • Pipin Armita

DOI:

https://doi.org/10.14421/ref.v17i1.1874

Keywords:

NU Thought, Hadith, Proof (Hujjah), Michel Foucault

Abstract

NU always cite a Hadith of the Prophet to issue a statute of law. Reviewing the Hadith in NU traditions and understanding is exciting and unique. This uniqueness can also be seen on NU tradition of Hadith when they set it as proof when deciding religion contemporary issues. If the attempt is seen by Foucault’s theory, hadith what be NU choice as evidence is a form of power relations and knowledge. If the efforts seen with Foucault’s theory, the hadith which has been selected as a proof (hujjah) is a form of power and knowledge relation. This pa pe r e xa m i ne s how   t he   root s t hought of   NU i n t he   de t e rm i na t i on of the Hadith as proof by analysis genealogu approach and archeological method on Foucault theory carried “power and knowledge relations”. Base on this theory, to know a root thought of NU in determination of the hadits as proof (hujjah), the impor- tant thing to do is: (1) conducting a genealogical approach to trace the roots of the thought of NU, (2) using the method of assignment as the basis for the NU archeological on Hadith, (3) with the approach of the genealogy and the archeol- ogy method, then a discourse can be presented. With the advent of the discourse, it wi l l  be a nswe re d how t he  root s t hought of  NU i n t he  de t e rm i na t i on of the Hadith as proof.

[NU senantiasa mencantumkan hadis nabi untuk mengeluarkan suatu ketetapan hukum. Mengkaji hadis dalam tradisi dan pemahaman NU merupakan hal yang menarik dan unik. Keunikan ini juga dapat dilihat pada usaha NU memposisikan hadis sebagai hujjah saat memutuskan persoalan-persoalan agama kontemporer. Jika usaha tersebut dilihat dengan teori Foucault, maka pilihan NU tentang hadis yang dipilih sebagai hujjah merupakan bentuk relasi kuasa (power) dan pengetahuan (knowledge). Tulisan ini mengkaji bagaimana akar pemikiran NU dalam penetapan hadis sebagai hujjah dengan analisis pendekatan genealogi dan metode arkeologi yang diusung Foucault dalam teorinya ‘relasi kuasa dan pengetahuan’. Berdasarkan teori tersebut, untuk mengetahui sebuah akar pemikiran NU dalam penetapan hadis sebagai hujjah, hal yang penting dilakukan adalah: (1) melakukan pendekatan genealogi untuk melacak akar pemikiran NU, (2) menggunakan metode arkeologis NU sebagai dasar penetapan hadis, (3) dengan adanya pendekatan genealogi dan metode arkelogi, maka sebuah wacana dapat dimunculkan. Dengan munculnya wacana tersebut, maka akan terjawab bagaimana akar pemikiran NU dalam penetapan hadis sebagai hujjah tersebut.]

Abstract viewed: 359 times | PDF downloaded = 446 times

References

Alam, Rudi Harisyah, “Perspektif Pasca-Postmodernisme dalam Kajian Keagamaan”, dalam M. Deden Ridwa (Ed), Tradisi Baru Penelitian Agama Islam Tinjauan Antardisiplin Ilmu, Bandung: Nuansa Cendekia, 2001

Amin, M. Masyur, NU Dan Ijtihad Politik Kenegaraannya, Yogyakarta: Al-Amin

Press, 1996

Best, Steven and Douglas Kellner, Teori Postmodern: Interogasi Kritis, terj. Indah

Rohmani, Malang: Boyan Publishing, 2003

Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: Lkis, 2001

Fadhl, Khaled Abu L., Speaking In God’s Name: Islamic Law, Authority And Women, Oxford: One World, 2001

Feillard, Andre, Islam Et Armee Daus L’ Indonesia Contemporaine, Edisi Indone- sia NU Vis A Vis Negara; Pencarian Isi, Jakarta: Pustaka Setia, 1992

Foucault, Michel, Arkeologi Pengetahuan, terj. Moechtar Zoerni, Yogyakarta: Qalam,

, Seks dan Kekuasaan, terj. S. H. Rahayu Jakarta: Gramedia, 2000

, The History Of The Sexuality, New York: Vintage Books, 1990

Haidar, M. Ali, Nahdhatul Ulama dan Islam Di Indonesia, Pendekatan Fikih dalam

Politik, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994

Ida, Laode, NU Muda; Kaum Progresif dan Sekularisme Baru, Jakarta: Erlangga,

Jamil, M. Mukhsin, dkk, Nalar Islam Nusantara Studi Islam Ala Muhammadiyah, Al-Irsyad, Persis dan NU, Jakarta: Departemen Agama RI, 2007

Marijan, Kacung, Quo Vadis NU Setelah Ekmbali Ke Khittah 1926, ttp: Erlangga,

Martono, Nanang, Sosiologi Pendidikan Pengetahuan, Michel Foucault, Kekuasaan, Disiplin, Hukuman, dan Seksualitas, Jakarta: Rajawali Pres,

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI), Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008

Rozi, Shafwan, “Agama dan Post-Modernisme: Menelusuri Metodologi Dan

Pendekatan Studi-Studi Agama”, Jurnal Ilmu Ushuludin, Vol. 1, No. 3 Tahun

Taqwa, M. Ridhah, “Menyoal Praktek Kekuasaan di Arena Pendidikan Berbasis Keagamaan Suatu Perspektif Cultural Studies”, dalam Prosiding Simposium Nasi onal Mahasi swa P asc asarj ana Tahun 2008: 100 Tahun Kebangkitan Nasional Dalam Berbagai Perpektif, Yogyakarta, 16-17

Mei 2008

Downloads

Published

2017-01-30

Issue

Section

Articles