Normativitas dan Historisitas sebagai Cara Pandang dalam Memahami Sejarah Islam
Abstract
Abstract: The study of normative and historical views has become a widely discussed topic among Muslim scholars, particularly in Indonesia. Fazlur Rahman and Amin Abdullah are two key figures in the development of these views, emphasizing the importance of reinterpreting religious teachings in the context of the times to clarify issues of human religiosity. This article aims to discuss the influence of these views in Islamic history and underscore the significance of historical analysis for understanding the diverse Muslim population. The library research method was used to collect, read, record, and analyze sources. The study revealed that many scholars of Islamic history still adopt a normative view, despite the need for a historicity view to comprehend Islamic history based on factual data, given the diverse Muslim population worldwide. With the rapid advancement of technology and science, rigid normative views are increasingly being replaced by flexible historical views, which contextualize events in their era.
Abstrak: Pandangan normatif dan historis menjadi topik kajian hangat yang saat ini banyak diperbincangkan oleh para cendekiawan muslim di berbagai negara, termasuk Indonesia. Sosok Fazlur Rahman dan Amin Abdullah menjadi dua tokoh sentral dalam perkembangan kedua pandangan tersebut. Kedua tokoh ini menekankan pentingnya reinterpretasi ajaran agama sesuai dengan konteks zaman, sehingga akan membantu memperjelas persoalan religiositas manusia. Artikel ini berfokus untuk membahas pengaruh pandangan normatif dan kesejarahan dalam sejarah Islam, serta menekankan pentingnya kesejarahan sebagai cara memahami umat Islam yang begitu plural. Artikel ini menggunakan metode penelitian kepustakaan yang penulis gunakan sebagai langkah dalam mengumpulkan sumber-sumber pustaka, membaca, mencatat, dan menganalisis sumber-sumber yang telah diperoleh. Hasil kajian menunjukkan bahwa masih banyak peneliti sejarah, khususnya dalam lingkup sejarah Islam, yang menggunakan pandangan normatif. Padahal, dengan pluralitas umat Islam di seluruh dunia, pandangan historisitas lebih dibutuhkan sebagai cara memahami sejarah Islam sesuai dengan fakta dan data yang ada. Namun dalam perkembangannya di tengah pesatnya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, pandangan normatif yang lebih kaku semakin ditinggalkan, dan digantikan oleh pandangan sejarah yang lebih fleksibel dan dapat menjelaskan suatu peristiwa sesuai dengan konteks zamannya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, M. Amin. Studi Agama: Normativitas Atau Historisitas? VI. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2021.
Adinugraha, Hendri Hermawan, and Asy’ari Hasan. “Memahami Studi Islam Dengan Pendekatan Tekstual Dan Kontekstual.” Jurnal Pemikiran Konstruktif Bidang Filsafat dan Dakwah 17, no. 1 (2020).
Edwards, Philip M. Edwards, Phillip M., Dan Elaine Z. Jennerich. Supporting a Culture of Library Research at the University of Washington at Seattle. London: Routledge, 2009., n.d.
Fouda, Farag. Kebenaran Yang Hilang: Sisi Kelam Praktik Politik Dan Kekuasaan Dalam Sejarah Kaum Muslim. Jakarta: Democracy Project, 2003.
Gutting, Garry. Paradigms and Revolutions. Indiana: Notre Dame University Press, 1980.
Idris, Saifullah, ZA Tabrani, and Fikri Sulaiman. “Critical Education Paradigm in the Perspective of Islamic Education.” Advanced Science Letters 24, no. 11 (November 1, 2018): 8226–8230.
Janah, Nasitotul. “Pendekatan Normativitas Dan Historisitas Serta Implikasinya Dalam Perkembangan Pemikiran Islam.” Cakrawala: Jurnal Studi Islam 13, no. 2 (n.d.): 102–119.
Mansur, Amril. “Islam Normatif Dan Historis (Faktual): Ziarah Epistemologi Integratif-Interkonektif Dalam Pendidikan.” POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam 5, no. 1 (October 8, 2019): 79–98.
Nasution, Harun. Islam Rasional: Gagasan Dan Pemikiran. Edited by Saiful Mujani. IV. Bandung: Mizan, 1996.
Nata, Abuddin. Metodologi Studi Islam. Jakarta: Rajawali Press, 2010.
Ra’ana, Irfan Mahmud. Sistem Ekonomi Pemerintahan Umar Ibn Khattab. 1st ed. Yogyakarta: Pustaka Firdaus, 1990.
Reid, Anthony. Asia Tenggara dalam Kurun Niaga,1450-1680 -Jilid I-. Cetakan ke. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2014.
Ridho, Miftahur. “Peristiwa Tahkim (Polemik Perselisihan Politik Dan Implikasinya).” HUMANISTIKA: Jurnal Keislaman 5, no. 1 (1 Januari 20192): 57–71.
Saleh. “Khawarij: Sejarah Dan Perkembangannya.” EL-AFKAR : Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis 7, no. 2 (December 4, 2018): 25–34.
Sanaky, Hujair AH. “Pemikiran Fazlur Rahman Tentang Metodologi Sunnah Dan Hadis [Kajian Buku Islamic Methodology in History].” Al-Mawarid 16 (2006).
Shihab, Umar. Kontekstualitas Al-Qur’an: Kajian Tematik Atas Ayat-Ayat Hukum Dalam Al-Qur’an. Edited by Hasan M. Noer. Jakarta: Penamadani, 2005.
Siswanto. “Normativitas dan Historisitas dalam Kajian Keislaman (Studi Atas Pemikiran M. Amin Abdullah).” Ummul Qura: Jurnal Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan 10, no. 2 (2017): 121–142. Diakses Februari 18, 2022. https://ejournal.insud.ac.id/index.php/UQ/article/view/60.
Umam, Khairul. Perang Atas Nama Iman: Telaah Evolusi Jihad Era Rasulullah. Yogyakarta: Forum, 2018.
Watt, W. Montgomery. Muhammad at Madina. Oxford: The Clarendon Press, 1956.
DOI: https://doi.org/10.14421/thaq.2022.21105
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Taslim Batubara
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Daftar Kunjungan: