Raden Ngabehi Gagak Handaka dan Perjuangannya Sebagai Adipati Terakhir Kadipaten Loano di Purworejo (1755-1836)

Authors

  • Dihyal Subakti Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.14421/thaq.2024.23104

Keywords:

Raden Ngabehi, Gagak Handaka, Kadipaten Loano, Adipati, Purworejo

Abstract

Abstract: Raden Ngabehi Gagak Handaka was the last ruler of Kadipaten Loano in Purworejo. During his reign, he focused on improving the welfare of his people by establishing educational institutions, such as pesantren (Islamic boarding schools) and literacy training centers. His rule coincided with the Java War (Diponegoro War), which impacted Loano. This article aims to explore Gagak Handaka's life, his efforts in promoting education, and his involvement in the Java War. Using a biographical approach and historical research methods (including source collection, verification, interpretation, and historiography), the study reveals that Gagak Handaka was raised in a religious environment and educated by Kiai Ki Kasan Kesambi at Gunung Damar. As ruler, he initiated several educational projects and personally taught his people. During the Java War, Gagak Handaka allied with Prince Diponegoro's forces, defending Loano against the Dutch and their allies. Despite his efforts, the war ended in defeat, marking the fall of Kadipaten Loano. Shortly after, Gagak Handaka passed away.


Abstrak: Raden Ngabehi Gagak Handaka merupakan seorang raja/adipati terakhir Kadipaten Loano di Purworejo. Selama berkuasa ada beberapa cara yang ia lakukan untuk mensejahterakan rakyatnya dengan membangun lembaga pendidikan berupa pesantren dan pelatihan baca tulis. Masa kepemimpinanya juga dihadapkan dengan peristiwa besar yaitu Perang Jawa (Perang Diponegoro) yang terjadi di Loano. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan riwayat hidup Gagak Handaka dan upayanya dalam mensejahterakan rakyatnya melalui pendidikan. Selain itu, dijelaskan juga keikutsertaan perjuangan Gagak Handaka pada masa Perang Jawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan biografi sebagai alat analisis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah yang terdiri dari heuristik (pengumpulan sumber), verifikasi (kritik sumber), interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian yaitu, Gagak Handaka merupakan seorang putra mahkota di Kadipaten Loano dan berada di lingkungan yang agamis. Pada masa mudanya dididik oleh Kiai Ki Kasan Kesambi di perguruan Gunung Damar. Ketika dinobatkan menjadi penguasa Kadipaten Loano, Gagak Handaka membuat beberapa tempat pendidikan bagi warganya sekaligus ia mengajar secara langsung. Menjelang akhir kekuasaannya, Gagak Handaka dihadapkan dengan Perang Diponegoro yang awal mulanya meletus di Yogyakarta dan akhirnya melebar ke Kadipaten Loano. Sebagai penguasa Loano, Gagak Handaka bergabung ke pasukan Diponegoro dan ikut berjuang untuk mempertahankan Loano dari serangan kolonial Belanda dan para sekutunya. Namun, dalam perang tersebut berakhir mengalami kekalahan yang sekaligus menjadi tanda keruntuhan Kadipaten Loano, dan tidak lama setelah kejadian itu Gagak Handaka wafat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdurrahman, Dudung. Metodologi Penelitian Sejarah Islam. Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2019.

Anonim. “Babad Lowano Toyagesang.” Transliterasi dan Salinan Huruf Latin.

Avianita, Sindy. “Mitos Cerita Makam Gagak Handaka di Gunung Damar Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo.” Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 11, no. 1 (September 2017): 107–118.

Cahyadi Septiyurianto, Eko. “Detasemen Jayeng Sekar di Bagelen Pada Tahun 1825-1856.” Jurnal Prodi Ilmu Sejarah S1 3, no. 1 (2018): 1–11.

Carey, Peter. Sisi Lain Diponegoro: Babad Kedung Kebo dan Historiografi Perang Jawa. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2017.

“Desa Loano (@desa.loano) • Foto dan video Instagram,” 21 Agustus 2021. https://www.instagram.com/p/CS1nTMtBdkO/?img_index=1.

Ervianita Putri. “Kultur Pendidikan Islam: Kajian atas Autobiografi Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Guruku Orang-Orang dari Pesantren.” Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Purwokerto, 2019.

Harahap, Syahrin. Metodologi Studi Tokoh dan Penulisan Biografi. Jakarta: Prenada Media Group, 2011.

Hidayat, Lukman. “Bentuk Perjuangan Laskar Hizbullah Karesidenan Kedu dalam Perang Kemerdekaan Tahun 1944-1947.” Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, 2020.

Hidayat, Lukman, dan Ufi Saraswati. “Bentuk Perjungan Laskar hizbullah Karesidenan Kedu dalam Perang Kemerdekaan Tahun 1944-1947.” Journal of Indonesian History 9, no. 2 (Desember 2020): 142–153.

Hooyer, G. B. De Krijgsgeschiedenis van Nederlandsch-Indië van 1811 tot 1894. Batavia: G. Kolf & Co, 1897.

Ini Dia Rumah Peninggalan Gagak Handaka Sang Pejuang Perang Jawa yang Termashyur, 2023. https://www.youtube.com/watch?v=XV6IOkfaV8o.

Ittihadiyah, Himayatul. “Bagelen Pasca Perang Jawa (1830-1950): Dinamika Sosial Politik dan Ekonomi di Bekas Wilayah Negaragung Kasultanan Mataram Islam (Vorstenlanden).” Thaqafiyyat: Jurnal Bahasa, Peradaban dan Informasi Islam 13, no. 2 (Desember 2012): 224–255.

J, Hagemen. Geschiedenis van den Oorlog op Java, van 1825 tot 1830. Batavia: Lange & Co, 1856.

Kuntowijoyo. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: PT Tiara Wacana, 2003.

———. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: PT Tiara Wacana, 1995.

#NapakTilas Kenthol Bagelen Raden Tumenggung Gagak Pranolo 1, 2021. https://www.youtube.com/watch?v=K_b465Q6HjY.

#NapakTilas Misteri Makam Keramat Raden Gagak Handaka, 2021. https://www.youtube.com/watch?v=FsxelCXlrsc.

Pratama Widagda, Sidiq, Prasetyanto Herman, Totok Suharto, dan Susilo Heru Yuwono. “Atraksi Pencak Silat Merpati Putih sebagai Daya Tarik Wisata dalam Upaya Melestarikan Warisan Budaya Indonesia.” Jurnal Ampta: Media Wisata 20, no. 1 (Mei 2022): 136–147.

Pratikno, Herman. Bende Mataram. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, Kelompok gramedia, IKAPI.

R Kurniawati, Deffi, Sri Mulyani, dan Ahmad maskuri. Daftar Nama Marga/Fam, Gelar Adat, dan Gelar Bangsawan di Indonesia. Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2012.

Riwayat Singkat Gagak Handaka Pemilik Ilmu Tangguh Betako Merpati Putih, 2021. https://www.youtube.com/watch?v=jlyIzLvPLZM.

Rouffaer, G. P. “Vorstenlanden,” Cetak Ulang dari Adatrecht XXXIV, D, no. 81, (1931): 233-378.

Sejarah Purworejo //Mengenal Adipati Lowano // Raden Tumenggung Gagak Handaka / Part 2, 2023. https://www.youtube.com/watch?v=D_9bwKZYYkQ.

Tri Utomo, Bangkit. “The Paradox of Violence and spirituality as Seen in Ali: A Life (2017) and Kitab Galenganing Jagad (1928) (Comparative Analysis).” Skripsi, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2022.

“Verslag van het Inlandsch Onderwij in Nederlandsch-Indie over 1872.” Batavia: Landsdrukkerij, 1875.

Wildan Khunaefi, Muhammad. “Pembentukan Karakter di Perguruan Pencak Silat Beladiri Tangan Kosong Merpati Putih.” Jurnal UNNES: Forum Ilmu Sosial 13, no. 2 (Desember 2015): 206–221.

Wilodilogo, Erwan. “Antara Benteng Loano dan Petilasan Ki Kasan Kesambi.” Filsafat, Politik dan Sejarah (blog), 30 Februari 2014. https://erwanwilodilogo.blogspot.com/.

———. Lowano the Hidden History: Sebuah Sejarah yang Tersembunyi. Purworejo: Komunitas Sejarah Bumi Pagalihan, 2019.

Zuchri, Abdussamad. Metode Penelitian kualitatif. Gorontalo: CV Syakir Media Press, 2021.

Downloads

Published

2025-01-06

How to Cite

Raden Ngabehi Gagak Handaka dan Perjuangannya Sebagai Adipati Terakhir Kadipaten Loano di Purworejo (1755-1836). (2025). Thaqafiyyat : Jurnal Bahasa, Peradaban Dan Informasi Islam, 23(1), 64-81. https://doi.org/10.14421/thaq.2024.23104