Rasionalitas dalam Manajemen Organisasi Masjid: Kasus pada Masjid Jogokaryan Yogyakarta
DOI:
https://doi.org/10.14421/panangkaran.2019.0301-07Keywords:
Rationalization, Management of Mosque, Rationality, Irrationality of the RationalAbstract
The role of Mosques for Muslim communities has transformed, not only do they serve as a place for worship but also as a center for such social activities as education/learning, da’wah, meetings, and some other community activities. Such roles of the mosque can be seen at Jogokaryan Mosque in Yogyakarta. Since its first development in 1966-1967, the Jogokaryan Mosque has been known as among the prominnet mosques for its religious and social activities. Moreover, Jogokaryan Mosque is better known now as the pioneer for the transformation of Mosques’ role as the center for productive economic activities. The breakthrough efforts initiated by the management of Jogokaryan Mosque play a significant role in the impressive development in the society. This study employs takes the form of qualitative method, using a case study approach. It aims to examine the breakthrough efforts initiated by the management of Jogokaryan Mosque in regard to its administration and other related policies which support the development of the mosque. It is found that that there are two forms of initiatives done by the managemnet of Jogokaryan Mosque, known as formal and substantive rationality. The concept of “irrationality of the rational”, a logical consequence of formal rationality, also emerged as an effort done by the management of Jogokaryan mosque to make those who are considered irrational as rational.
[Peran masjid bagi umat muslim telah bertransformasi, tidak hanya sebagai tempat beribadah semata, namun juga sebagai pusat bagi beberapa aktifitas sosial seperti pembelajaran/pendidikan, dakwah, pertemuan, dan aktifitas komunitas lainnya. Peran masjid seperti itu dapat ditemukan di Masjid Jogokaryan Yogyakarta. Sejak awal perkembangannya pada 1966-1967, Masjid Jogokaryan telah dikenal sebagai masjid yang terkemuka karena tidak hanya aktifitas keagamaan namun juga aktifitas sosialnya. Bahkan, Masjid Jogokaryan lebih terkenal sebagai pionir transformasi peran masjid-masjid sebagai pusat aktifitas ekonomi produktif. Upaya terobosan yang diprakarsai oleh manajemen pengelolaan Masjid Jogokayan berperan penting dan mengesankan dalam perkembangan masyarakat sekitarnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri upaya terobosan yang diprakarsai oleh manajemen tamir Masjid Jogokaryan dalam hal administrasi dan aturan terkait lainnya yang mendorong adanya pengembangan masjid. Dalam penelitian ditemukan bahwa ada bentuk inisiasi yang dilakukan oleh takmir Masjid Jogokaryan yaitu, apa yang disebut dengan rasionalitas formal dan rasionalitas substantif. Konsep “irasionalitas dari yang rasional”, adalah bentuk konsekuensi logis dari rasionalitas formal yang merupakan bentuk upaya yang dilakukan oleh manajemen takmir Masjid Jogokaryan untuk menyebut sesuatu yang tidak rasional sebagai termasuk yang rasional juga.]
Downloads
References
Ahmad, Adi Nur. 2017. Masjid Membangun Umat: Sejarah Masjid Jogokaryan di Yogyakarta 1980 – 2013 dalam Skripsi Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya, Yogyakarta: UGM.
Arifin, Achmad Zainal. 2013. Charisma and Rationalisation in a Modernising Pesantren: Changing Values in Traditional Islamic Education in Javadalam Thesis: Religion and Society Research Centre.Australia: University of Western Sydney.
Arrozy, Ahmad M. 2016. Perubahan Sosial Komunitas Masjid Kampung Jogokariyan Yogyakarta Tinjauan Sosiologi-Sejarah dalamJurnal Analisa Sosiologi (5(1): 92-112).
Arwani, Moh. 2017. Strategi Dakwah Takmir Masjid Jogokaryan Yogyakarta dalam Meningkatkan Shalat subuh BerjamaahdalamSkripsi : Fakultas Ushuluddin dan Dakwah. Solo: IAIN Surakarta.
Creswell, John W. 2010. Research Desain : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed, terj. Achmad Fawaid. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fatimah. 2017. Kapitalisme Peran Masjid Jogokaryan dalam Membentuk Perubahan Sosial Masyarakat Kampung Jogokaryan Mantrijeron Yogyakarta dalamSkripsi: Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Hasibuan, Lukman Hakim. 2002. Pemberdayaan Masjid di Masa Depan, Jakarta: PT. Bima Rena Pariwara.
Handryant, Aisyah Nur. 2010. Masjid Sebagai Pusat Pengembangan Masyarakat, Malang: UIN-Maliki Press.
Hidayat Wahyu Panca. 2014. Strategi Pengembangan Jama’ah Masjid Jogokaryan Yogyakarta Sejak 2003-2013 dalam Skripsi: Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial. Yogyakarta: UNY.
Johnson, Doyle Paul. 1981. Teori Sosiologi Klasik dan Modern Jilid 1, terj. R.M.Z. Lawang,Jakarta: Penerbit PT Gramedia.
Kadir, Abdul. 2015. Prinsip-prinsip Dasar Rasionalisasi Birokrasi Max Weber dalam Jurnal Analisis Kebijakan & Pelayanan: Vol 1 Number 1.
McCarthy, Thomas. 2006. The Critical Theory of Jurgen Habermas, 1982 (Teori Kritis Jurgen Habermas) terj.Nurhadi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Ritzer, George. 2013. “The Weberian Theory of Rationalization and the McDonaldization of Contemporary Society” dalam Illuminating Social Life: Classical and Contemporary Theory Revisited, ed. Peter Civisto, SAGE Books.
Ritzer, George & Stepnisky, Jeffrey. 2019. Sociological Theory, 2018 (Teori Sosiologi; edisi kesepuluh) terj. Rianayati Kusmini P., Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rukmana, D.W. Nana. 2002. Masjid dan Dakwah, Jakarta: Al-Mawardi Prima.
Yin, R. K. 2009. Case Study Research: Design and Methods (fourth edition). US: SAGE Publications.
Masjid Jogokaryan. Profil Masjid Jogokaryan. diakses melalui web: masjidjogokaryan.com.
Masjid Jogokaryan. PPT: Manajemen Operasional Masjid; dan Manajemen Masjid. diakses melalui situs; masjidjogokaryan.com.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
JURNAL PANANGKARAN disebarluaskan dengan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerrivatives 4.0 International License.