Pemikiran Nurcholis Majid dan Pengembangan Pendidikan Islam: Analisis Spirit Keislaman dan Keindonesiaan
DOI:
https://doi.org/10.14421/panangkaran.2019.0301-09Keywords:
Islamic, Indonesian, Nurcholish Madjid, Islamic Education Development (PAI)Abstract
The rise of truth claims, radicalism, religious fundamentalism, and the demand of formalization of the khilāfah al Islāmiyah in Indonesia appears to have triggered disharmony in the society and posed threat to the stability of the state. Among the underlying factors contributing to the issue is the approach and method applied in the teaching system of Islamic Education (PAI) which tend to be doctrinal, normative, and exclusive. This has raised awareness of the need to introduce alternative approach in Islamic Education, to accommodate such discourse as multiculturalism, inclusive education based on the spirit of Islam rahmatan lil ‘ālamīn, and respecting the cultural diversity of Indonesian society. Nurcholish Madjid is one of the most prominent Indonesian scholars who actively promote new discourse in Islamic education as he introduces alternative approach and methods based on the spirit of Islam. This research focuses on Nurcholish Madjid’s thoughts on Islamic spirit and indigenous Indonesian identity, especially the extent to which his thoughts have significance in the contemporary development of Islamic Education in Indonesia. This research employs a qualitative-descriptive approach. The data is collected through documentation and reviews of relevant sources. The data analysis shows that Nurcholish Madjid has important thoughts on Islamic education which can be adopted as new approach in the system of Islamic education in Indonesia. Among his thoughts on Islamic education, based on his grand discourse of Islamic spirit and indigenous Indonesian identity, is the need to introduce new discourses of humanism, egalitarian, democratic and inclusive-pluralist within the system of Islamic education in Indonesia.
[Maraknya truth claim, radikalisme, politisasi, dan fundamentalisme agama, serta wacana formalisasi syari’at negara khilāfah al Islāmiyah menyebabkan perpecahan dan mengancam stabilitas negara Indonesia. Persoalan tersebut salah satunya dilatarbelakangi oleh pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang bersifat doktriner, eksklusif dan normatif. Oleh sebab itu, perlu alternatif solusi melalui Pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang multikultural, inklusif dan pluralis dengan berbasis pada spirit keislaman dengan membumikan Islam rahmatan lil ‘ālamīn dan spirit keindonesiaan yang menghargai keragaman (pluralitas). Salah satu pemikir dan cendekiawan muslim Indonesia yang aktif menyuarakan spirit keislaman dan keindonesiaan adalah Nurcholish Madjid. Dengan demikian, subjek dalam penelitian ini ialah Nurcholish Madjid mengenai konsep spirit keislaman dan keindonesiaan dan kontribusinya terhadap pengembangan Pendidikan Agama Islam. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif, dengan jenis penelitian kepustakaan (library research). Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dengan menganalisis data berupa sumber-sumber dari berbagai literatur yang memiliki persamaan dengan tema penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi pemikiran Nurcholish Madjid mengenai spirit keislaman dan keindonesiaan terhadap Pengembangan Pendididkan Agama Islam ialah terwujudnya pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang humanis, egaliter, demokratis, dan inklusif-pluralis.]
Downloads
References
Aminuddin. 2006. Membangun Karakter dan Kepribadian melalui Pendidikan Agama Islam, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Bakker,Anton dan Zubair, Achmad Charis. 1992. Metodologi Penelitian Filsafat. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Ismail, Faisal. 2012. Rebublik Bhineka Tunggal Ika, Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI.
Madjid, Nurcholish. 2000. Islam Doktrin dan Peradaban, Jakarta: Paramadina.
. 2013. Islam Kemodernan dan Keindonesiaan, Bandung: PT Penerbit Mizan.
. 2009. Cendekiawan dan Religiusitas Masyarakat, Jakarta: Paramadina, PT. Dian Rakyat.
. 1999. Cita-Cita Politik Islam, Jakarta: Paramadina.
. 1999. Cita-cita Reformasi, Jakarta: Paramadina.
. 1999. Dialog Agama-agama dalam Perspektif Universalisme Islam, “Komarudin Hidayat dan Ahmad Gaus A.F”, Passing over, Melintasi Batas Agama, Jakarta: Gramedia.
. 2004. Indonesia Kita, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
. 1995. Islam Agama Kemanusiaan,Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam Indonesia, Jakarta: Paramdina.
. 1992. Islam Doktrin dan Peradaban, Jakarta: Paramadina
. 2013. Islam Kemodernan dan Keindonesiaan. Bandung: PT. Penerbit Mizan.
. 2017. Islam Universal, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
. 2009. Kaki Langit Peradaban, Jakarta: PT. Dian Rakyat, Paradamadina.
. 1994. Khazanah Intelektual Islam. Jakarta: Bulan Bintang.
. 2010. “Metodologi dan Orientasi Studi Islam Masa Depan”, dalam Majalah Jauhar, Vol.1, No.1, Desember.
. 2004. Pintu-Pintu Menuju Tuhan, Jakarta: Paramadina.
. 2008. Tradisi Islam: Peran dan Fungsinya dalam Pembangunan Indonesia, Jakarta: Paramadina.
. 1992. Islam Doktrin dan Peradaban, Jakarta: Paramdina.
Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rachman, Budy Munawar. 2007. Membaca Nurcholish Madjid, Jakarta: Democracy Project.
Ridwan, Deden. 2002. Gagasan Nurcholis Madjid, Neo Modernisme Islam dalam Wacana Tempo dan Kekuasaan, Yogyakarta: Belukar Budaya.
Saridjo, Marwan. 2005. Cak Nur Diantara Sarung dan Dasi & Musdah Mulia Tetap Berjilbab. Jakarta: Yayasan Ngali Aksara & Penamadani.
Sukandarrumidi, 2012. Metodologi Penelitian, Yogyakarta: UGM Press.
Tarigan, Azhari Ahmad. 2007. Islam Madzab HMI, Cipayung: Kultura Press Grup.
Tauqfiq, Imam. 2016. Al Qur’an bukan Kitab Teror, Yogyakarta: Penerbit Bentang.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
JURNAL PANANGKARAN disebarluaskan dengan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerrivatives 4.0 International License.