Agama dalam Masyarakat Post-Sekularisme Jurgen Habermas
DOI:
https://doi.org/10.14421/panangkaran.2019.0302-07Keywords:
Secularism, Post-Secularism, Public Space, Political Space, TotalitarianismAbstract
This paper aims to illustrate Habermas's thoughts on post-secularism, especially in regards to stretching religion which he believes that after secularism religion should be considered as in the public space. The study uses a political philosophy approach. In his findings, Habermas concluded that the role of religion can no longer be denied its presence in the political space. To minimize religious totalitarianism, Habermas divides public space into formal and informal settings, in which religion and politics appear to influence one to another. According to Habermas, religion can only present in an informal space. If people want to contribute in a formal space, they have to translate religious language into secular language.
[Artikel ini menelaah pemikiran Habermas tentang pos-sekulerisme, khususnya berkenaan dengan kelonggaran peran agama yang ia yakini bahwa setelah terjadinya sekularisme, agama harus turut berperan dalam ruang publik. Kajian ini menggunakan pendekatan filsafat politik. Penelitian ini menemukan bahwa, Habermas memandang saat ini (era pos-sekularisme) peran agama tidak lagi dapat ditolak kehadirannya di ruang publik. Untuk meminimalisir totalitarianisme agama, Habermas membagi ruang publik menjadi aturan formal dan aturan informal, yang mana agama dan politik saling berkelindan dan mempengaruhi satu sama lain. Menurut Habermas, agama hanya dapat hadir dalam ruang informal. Jika masyarakat yang agamis hendak turut berkontribusi dalam ranah publik formal, mereka harus menerjemahkan bahasa agama mereka menjadi bahasa sekuler.]
Downloads
References
Amstrong, Karen. 2004. "Pengantar." In Seruan Adzan dari Puing WTC: Dakwah Islam di Jantung Amerika Pasca 9/11, by Imam Faisal Abdul Rouf, xiii-xviii. Bandung: Mizan.
Amstrong, Karen. dkk:. 2018. Islamofobia: Melacak Ketakutan terhadap Islam di Dunia Barat. terj. Pilar Muhammad Pabottingi. Bandung: Mizan.
Apinuno, Rio. 2018. Tirto.id. 22 Agustus. Diakses Maret 11, 2019. https://tirto.id/detail-kejadian-keluhan-suara-azan-dan-kerusuhan-di-tanjung-balai-cUg6.
Bertens, K. 2014. Sejarah Filsafat Kontemporer: Jerman dan Inggris. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Gorski, Philip S. dkk. 2012. “The Post-Secular in Question”, dalam The Post-Secular in Question: Religion in Contemporary Society, oleh Philip S. dkk. Gorski, 1-22. New York: New Yor University Press.
Habermas, Jurgen. 2010. “Basis Prapolitik Sebuah Negara Hukum yang Demokratis”, dalam Dialektika sekulerisasi: Diskusi Habermas - Razinger dan Tanggapan, oleh Andrianus Sunarko dan Paul Budi Kleden, 1-29. Yoyakarta: Lamalera.
. 2008. Between Naturalisme and Religion. Malden: Polity Press.
. 2011. "The Rational Meaning of a Questionable Inheritance of Political Theology", dalam The Power of Religion in teh Public Sphere, by Eduardo Mandieta and Jonathan Vanantwerpen, 15-33. New York: Columbia University Press.
Hadiz, Vedi R. 2018. Populisme Islam di Indonesia dan Timur Tengah. terj. oleh Ninus Andarnuswari. Cinere, Depok: LP3ES.
Hardiman, F. Budi. 2018. Demokrasi dan Sentimentalitas: Dari "Bangsa Setan-Setan", Radikalisme Agama, Sampai Post-sekulerisme. Yogyakarta: Kanisius.
. 2019. Demokrasi Deliberatif: Menimbang 'Negara Hukum' dan 'Ruang Publik' dalam Teori Diskursus Jurgen Habermas. Yogyakarta: Kanisius.
Ingram, David. 2010. Habermas: Introduction and Analysis. Ithaca, New York: Cornel University Press.
Kleden, Ignas. Nomor 09-10, 2010. “Masyarakat Post-Secular: Tuntutan Aktualitas Relasi Akal dan Iman”, dalam Basis 4-12.
Latif, Yudi. 2015. Negara Paripurna: Historis, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Menoh, Gusti A. B. 2015. Agama Dalam Ruang Publik: Hubungan Agama dan Negara dalam Masyarakat Post-Sekuler Menurut Jurgen Habermas. Yogyakarta: Kanisius.
Sidhunata. Nomor 11-12, 2004. "Berfilsafat di Tengah Zaman Merabak Teror", Basis 48-63.
Sunarko, A. 2010. "Dialog Teologis dengan Jurgen Habermas", dalam Dialektika sekulerisasi: Diskusi Habermas - Ratzinger, by Paul Budi Kleden and A. Sunarko, 57-121. Yogyakarta: Lamalera.
. 2010. "Ruang Publik dan Agama Menurut Habermas", dalam Ruang Publik: Melacak "Partisipasi Demokrasi" dari Polis sampai Cyberspace, by F. Budi Hardiman, 219-240. Yogyakarta: Kanisius.
Tjahyadi, Simon Petrus L. 2018. Petualangan Intelektual. Yogyakarta: Kanisius.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
JURNAL PANANGKARAN disebarluaskan dengan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerrivatives 4.0 International License.