Etika Utilitarianisme dalam Pluralisme Husein Muhammad
DOI:
https://doi.org/10.14421/panangkaran.v5i2.2641Keywords:
Husein Muhammad; Pluralism; Utilitarian Ethics.Abstract
This study discuses pluralism from the perspective of ethics. Pluralism is not only a matter of attitude or behavior with respect to interactions between groups and religions, but also covers the problems of the rules, boundaries, values, and norms that held where the attitude of pluralism goes on. Husein Muhammad is a Muslim thinker who pays attention to the ethical and practical aspects of pluralism. This research is a descriptive-analytic library research using interpretation method. The data was collected from two sources, namely the primary one which came from Husein Muhammad's works, and the secondary one which came from supporting works on pluralism and utilitarian ethics. The approach this study conduct is ethics of utilitarianism. This article discovers two dimensions of pluralism based on perspective of utilitarianism ethics, namely, action pluralism and regulatory pluralism. According to Husein Muhammad, action pluralism designates to the advantage that society will acquire from pluralism, while regulatory pluralism designates to the acceptability and restrictions of attitudes and behavior where pluralism goes on.
[Penelitian ini bertujuan untuk melihat pluralisme dari sudut pandang etika. Pluralisme tidak hanya persoalan sikap atau perilaku dalam interaksi antar golongan maupun agama, melainkan juga menyangkut masalah peraturan-peraturan, batasan, nilai, dan norma yang berlaku dimana sikap pluralisme itu berlangsung. Husein Muhammad merupakan salah satu tokoh muslim yang memperhatikan aspek etis dan praktis dari pluralisme. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) yang bersifat deskriptif-analitik. Analisis data menggunakan metode interpretasi. Pengumpulan datanya dari dua sumber, yaitu sumber primer berupa karya-karya Husein Muhammad, dan sumber skunder berupa karya-karya pendukung seputar pluralisme dan etika utilitarianisme. Adapun pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan etika ulitarianisme. Artikel ini mengungkapkan dua dimensi pluralisme dalam tinjauan etika utilitarianisme, antara lain, pluralisme tindakan dan pluralisme peraturan. Menurut Husein Muhammad, pluralisme tindakan berimplikasi pada manfaat yang akan didapatkkan masyarakat dari sikap pluralisme, sedangkan pluralisme peraturan berimplikasi pada pembatasan-pembatasan sikap maupun perilaku dimana pluralisme masih dapat diterima.]
Downloads
References
Abzar Duraesa. 2019. M. Diskursus Pluralisme Agama di Indonesia. Yogyakarta: ar-Ruzz Media.
Hajar, Siti dan Umayah. 2020. “Tafsir Ayat-Ayat Pluralisme Agama Perpektif Husein Muhammad”. Diya al-afkar: Jurnak Studi al-Qur’an dan Hadis,Vol. 8 No. 02 Desember.
Husaini, Adin. 2005. Pluralisme Agama Fatwa MUI yang Tegas dan Tidak Kontroversial. Jakarta: Pustaka al-Kautsar.
Muhammad, Husein. 2021. “Islam Merawat Keberagaman”. Paper.
____________. 2011. Mengaji Pluralisme kepada Mahaguru Pencerahan. Bandung: Mizan.
____________. 2019. Islam Tradisional yang Terus Bergerak.Yogyakarta: IRCiSoD, 2019.
____________. 2017. Menggagas Fiqh Ikhtilaf Potret dan Prakaras Cirebon, ed. Marzuki Wahid. Cirebon: Fahmina Institute, 2017.
Nuruzzaman, M. 2005. Kiai Husein Membela Perempuan. Yogyakarta: Pustaka Pesantren.
Pranowo, Yogie. 2020. “Prinsip Utilitarianisme sebagai Dasar Hidup Bermasyarakat”. Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi dan Sosial Budaya. Vol. 26, No. 2.
Susanti. 2014. “Husein Muhammad antara Feminis Islam dan Feminis Liberal. Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam. Vol. 4, No. 1.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Isfaroh Isfaroh
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
JURNAL PANANGKARAN disebarluaskan dengan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerrivatives 4.0 International License.