Metode Kritik Sejarah dan Double Movement sebagai Alternatif Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Authors

  • Muhammad Nabil Fahmi a:1:{s:5:"en_US";s:18:"UIN Sunan Kalijaga";}

DOI:

https://doi.org/10.14421/panangkaran.v5i2.2655

Keywords:

Learning of Islamic Civilizations History, Learning Method; Historical Criticism; Double Movement

Abstract

This study aims to analyze historical criticism and double movement methods as alternative paradigms and methods that can be used in learning of Islamic Civilizations History (Sejarah Kebudayaan Islam). This method is intended to maximize the learning objectives of SKI, likewise, it can be relevant and contextual to the needs and developments of the times. Through literature review and content analysis methods, this study concludes that using historical criticism and double movement methods can be an alternative for implementing SKI learning. The history of the past is seen as dynamic and progressive-transformative. So that SKI learning does not stop at historical facts or is trapped in the romanticism of the past. Learning methods that can be used and developed include creative and meaningful learning, critical reasoning in understanding history, and integrative-interconnective SKI learning.

[Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan metode kritik sejarah dan double movement sebagai alternatif paradigma dan metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Penggunaan metode tersebut ditujukan sebagai upaya untuk memaksimalkan tujuan pembelajaran SKI, agar tetap relevan dan kontekstual dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Melalui kajian pustaka dan metode analisis isi, penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan metode kritik sejarah dan double movement dapat menjadi alternatif penyelenggaraan pembelajaran SKI. Sejarah masa lalu dipandang sebagai sesuatu yang dinamis serta progresif-transformatif, sehingga pembelajaran SKI tidak berhenti pada fakta sejarah saja maupun terjebak pada romantisme masa lalu. Metode pembelajaran yang dapat digunakan dan dikembangkan antara lain: pembelajaran yang kreatif dan bermakna; pengembangan nalar kritis dalam memahami sejarah; serta pembelajaran SKI yang integratif-interkonektif.]

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, M. A. 2020. Multidisiplin, Interdisiplin, dan Transdisiplin: Metode Studi Agama dan Studi Islam di Era Kontemporer: IB Pustaka.

Abdullah, U. M. K., & Azis, A. 2019. “Efektifitas Strategi Pembelajaran Analisis Nilai Terhadap Pengembangan Karakter Siswa pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam”, Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 7(1).

Abu, A. K., & Hafidhuddin, D. 2020. “Konsep Pendidikan Islam Berbasis Hikmah dalam Al-Qur’an”, Jurnal Ilmiah AL-Jauhari: Jurnal Studi Islam Dan Interdisipliner, 5(2).

Al-Bukhari, M. bin I. 2002. Shahih Al-Bukhari: Dar Ibnu Katsir.

Bisri, K. 2016. “Strategi Guru Sejarah Kebudayaan Islam dalam Merekonstruksi Materi tentang Peperangan dalam Peradaban Islam dI MA Ali Maksum Krapyak Yogyakarta”, Jurnal Pendidikan Agama Islam, 13(2).

Firdaus, M. I., & Junanah. 2020. “Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan Sebagai ‎Sumber Belajar Afektif Sejarah Dan ‎Kebudayaan Islam”, Ta’allum: Jurnal Pendidikan Islam, 8(2).

Haryatmoko. 2020. Jalan Baru Kepemimpinan dan Pendidikan: Jawaban atas Tantangan Disrupsi-Inovatif: Gramedia Pustaka Utama.

Hasanah, U. 2020. “Problematika Dan Alternatif Inovasi Pembelajaran Sejarah Islam”, Jurnal El Tarikh, 1(2).

Hasmar, A. H. 2020. “Problematika Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Di Madrasah”, Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam, 10(1).

Hassani, S. Al. 2015. 1001 Penemuan dan Fakta Mempesona Peradaban Islam: KPG.

Hassani, S. T. S. Al. 2012. 1001 Inventions: The Enduring Legacy of Muslim Civilization: National Geographic.

Kuru, A. T. 2021. Islam, Otoritarianisme, dan Ketertinggalan: KPG.

Ma’arif, M. S. 2016. “Epistemologi Fazlur Rahman dalam Memahami Alquran dan Hadis”, Manthiq, 1(1).

Matanasi, P. 2016. Mengapa Pelajaran Sejarah Tak Disukai. Tirto.Id. https://tirto.id/mengapa-pelajaran-sejarah-tak-disukai-bUc2

Rinderiyana. 2020. “Pembelajaran Bermakna Bagi Generasi Milenial di Masa Pandemi Covid-19”, In Covid 19 dan Disrupsi: Tatanan Sosial, Budaya, Ekonomi, Politik, dan Multi: Pusaka Media.

Rulianto, R. 2019. “Pendidikan Sejarah Sebagai Penguat Pendidikan Karakter”, Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 4(2).

Sardiman, S. 2017. “Reformulasi Pembelajaran Sejarah: Sebuah Tantangan”, ISTORIA: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sejarah, 12(2).

Shihab, M. Q. 2002. Tafsir Al Mishbah: Lentera.

Simanjuntak, B. A., & Sosrodi, S. 2014. Metode Penelitian Sosial Edisi Revisi: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Supriatna, E. 2020. “Wabah Corona Virus Disease (Covid 19) Dalam Pandangan Islam”, SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 7(6).

Suswandari, S. 2010. “Paradigma Pendidikan Sejarah Dalam Menghadapi Tantangan Masa Depan”, Jurnal Cakrawala Pendidikan, 1(1),

Sutrisno. 2006. Fazlur Rahman: Kajian terhadap Metode, Epistemologi, dan Sistem Pendidikan: Pustaka Pelajar.

Syaikhu, A. 2019. “Intelektual Islam dan Kontribusianya atas Kemajuan Dunia Barat”, Falasifa, 10(2), 91–101.

Taylor, A. 2008. Buku-Buku yang Mengubah Dunia: Erlangga.

Wahyu. 2010. 99 Ilmuan Muslim Perintis Sains Modern: DIVA Press.

Yusuf, A. M. 2014. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan: Kencana.

Downloads

Published

2022-01-19

How to Cite

Fahmi, M. N. (2022). Metode Kritik Sejarah dan Double Movement sebagai Alternatif Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama Dan Masyarakat, 5(2), 275–290. https://doi.org/10.14421/panangkaran.v5i2.2655

Issue

Section

Articles
Abstract Viewed = 501 times | PDF downloaded = 411 times