Tradisi Manganan dalam Tinjauan Sosiologi Hukum Islam

Studi di Desa Rayung, Senori, Kabupaten Tuban

Authors

  • Fathonah K. Daud Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Rizka Firdatul Husna IAI Al Hikmah Tuban

DOI:

https://doi.org/10.14421/panangkaran.v6i1.2836

Keywords:

Manganan tradition, Islamic law sociology, ‘Urf, Social Integration

Abstract

This study focusses on the manganan tradition in Rayung Village, Senori District, Tuban Regency. The manganan tradition is a tradition that is identical to the thanksgiving ceremony namely, food alms, tahlil, and the sequence of processions that contain moral values ​​or coveyment for the community. This research is a qualitative-field research. At the field, researcher collects data from the informants and then compares the sources with each other. Data analysis in this study used the triangulation method in which collected interview, observations and documentation data were combined and compared with each other. This study concludes, that according to a examination of Islamic law sociology, the manganan tradition in Rayung Village is classified as 'urf sahih because it does not collide with Islamic law and even contains Islamic and society values. The manganan tradition reflects the reciprocal relationship between Islamic law (religion) and people's behavior (tradition/custom) as a constructive relationship for social integration.

[Penelitian ini mengkaji tradisi manganan di Desa Rayung Kecamatan Senori Kabupaten Tuban. Tradisi manganan adalah suatu tradisi yang identik dengan upacara syukuran berupa sedekah makanan, tahlil, dan runtutan prosesi acara yang mengandung nilai-nilai moral ataupun nasehat untuk masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-lapangan (field research). Di lapangan, penulis mengumpulkan data dari narasumber kemudian membandingkan antara narasumber satu dengan narasumber yang lainnya. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode triangulasi yang mana data diperoleh dari observasi wawancara dan dokumentasi digabungkan dan dibandingkan satu sama lain. Penelitian ini menyimpulkan, menurut tinjauan sosiologi hukum Islam, tradisi manganan di Desa Rayung tergolong dalam ‘urf shahih karena tidak bertentangan dengan syari’at Islam dan bahkan mengandung nilai-nilai islami dan kemasyarakatan. Tradisi manganan mencerminkan hubungan yang resiprokal antara hukum Islam (agama) dengan tingkah laku masyarakat (tradisi/adat) sebagai hubungan yang konstruktif bagi integrasi sosial.]

Downloads

Download data is not yet available.

References

Al-Hasyimy, Muhammad Ma’sum Zainy. 2016. Sistematika Teori Hukum Islam (Qowa’id Fiqhiyyah). Jombang: Darul Hikmah Jombang.

Ali, A. Mukti. 2012. Beberapa Persoalan Dewasa Ini. Jakarta: PT. Rajawali.

Alimanda. 2004. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada Media.

Baso, Ahmad. 2015. Islam Nusantara, Jakarta: Pustaka Afid.

Bawani, Imam. 1990. Tradisionalisme dalam pendidikan Islam. Surabaya: Al Ikhlas

Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: PT. Rineka Putra.

Firdaus. 2014. Ushul Fiqh Metode Mengkaji dan Memahami Hukum Islam Secara Komprehenship. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Khalaf, Abdul Wahab. 1994. Ilmu Ushul Fiqh. Cet. I. Semarang: Toha Putra Group.

Kiswati, Tsuroyo. 2005. Peletak Dasar Teologi Rasional dalam Islam. Jakartaa: Erlangga.

Lajnah Pentashihan. 2013. Mushaf al-Quran Kementrian Agama Repubik Indonesia. al-Quran dan Terjemah. Surabaya: Halim Publishing dan Distributing.

Miswanto, Agus. 2019. Ushul Fiqh: Metode Ijtihad Hukum Islam. Jilid 2. DI Yogyakarta: Magnum Pustaka Utama.

M. Rasyid Ridla. “Analisis terhadap Pemikiran M. Atho' Mudzhar.” Jurnal Al Ahkam, Jurnal sosiologi Hukum Islam. Vol. 7. No. 2. (Desember 2012).

Monografi Desa Rayung Kecamatan Senori Kabupaten Tuban Tahun 2021.

Muizzah, Ummi. “Al-Qur’an dalam Tradsi Manganan di Desa Soko Mendalem Kecamatan Senori Kabupaten Tuban.” Jurnal Al-Itqan. Vol. 5. No. 2. Tahun 2019.

Mulkam, Abdur Munir. 2000. Islam Murni dalam Masyarakat Petani. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.

Murlan. 2013. Penyajian Garap Musikalitas Gending Tayub Tuban dalam Tradisi Manganan Desa Kumpulrejo. Skripsi: Institut Seni Indonesia Surakarta.

Nasrullah.2016. Sosiologi Hukum Islam. Surakarta: Pustaka Setia.

Sindung Haryanto. 2015. Sosiologi Agama, Dari Klasik Hingga Modern. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Soekanto, Soerjono. 2005. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Gravindo Pustaka.

Sucipto.‘Urf Sebagai Metode dan Sumber Penemuan Hukum Islam. Jurnal ASAS. Vol,7. No. 1. Januari 2015.

Sumarno. “Tradisi Manganan di Desa Cekalang Kecamatan Soko Kabupaten Tuban.” Jurnal Pendidikan Sejarah.Vol. 5. No. 3. (Oktober 2017).

Supardan, Dadang. 2011. Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Jakarta: PT. Bumi Akasa.

Syarifuddin , Amir. 2002. Ushul Fiqh Jilid 2. Semarang: Toha Putra Group.

Website

amp.timesindonesia.co.id/read/news/349077/kisah-gus-dur-ziarah-ke-makam-sunan-kalijaga-medalem-senori-tuban, 3 Juli 2022.

Wawancara

Abdur Rochim, Wawancara, Tuban, 02 Desember 2021.

Gunawan, Wawancara, Tuban 17 Januari 2022.

Harnomo, Wawancara, Tuban, 15 Januaari 2022.

Kastijan, Wawancara, Tuban, 15 Januari 2022

Suhadak, Wawancara, Tuban, 15 Januari 2022.

Sutomo, Wawancara, Tuban, 17 Januari 2022.

Downloads

Published

2022-07-11

How to Cite

Daud, F. K., & Husna, R. F. (2022). Tradisi Manganan dalam Tinjauan Sosiologi Hukum Islam: Studi di Desa Rayung, Senori, Kabupaten Tuban. Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama Dan Masyarakat, 6(1), 88–106. https://doi.org/10.14421/panangkaran.v6i1.2836

Issue

Section

Articles
Abstract Viewed = 436 times | PDF downloaded = 484 times