Praktik Beragama dan Kearifan Lokal Masyarakat Jawa

Studi Kasus di Andong, Boyolali

Authors

  • Muh. Isnanto Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

DOI:

https://doi.org/10.14421/panangkaran.v6i1.2847

Keywords:

Religious Practice, Local Wisdom, Harmony, Javanesse

Abstract

The infiltration of global cultural, the development of information technology, differences and diversity of beliefs, professions, political affiliations, and class make the Andong very open, plural and has a high potential for conflict in religious and social life. This research is a case study using an ethnographic interpretive approach. The results showed that the religious practice and local wisdom of the Javanese people in Andong Boyolali can fortify people's lives from global influences so as to create harmony. There are values in religious practice and local wisdom that are quite basic, namely humans must be sincere in all aspects of life, wasilah Imam Syadzili: “Siro podo nyambut gawe kanggo wasilah kanggo ngadang rezekine Gusti Allah miturut kabisane” (You are working as a message to block the fortune of Allah SWT as much as possible) And also Mbah Idris's moral message: “Jembarno atimu, ciutno prasangkamu, gedekno pangapuromu, cilekno piwalesanmu, entengno ikhlasmu” (Expand your heart, narrow your prejudices, increase your forgiving nature, reduce your grudges, lighten your sincerity).

[Masuknya budaya global, perkembangan teknologi informasi, perbedaan dan keberagaman keyakinan, profesi, afiliasi politik dan juga golongan menjadikan wilayah Andong sangat terbuka, plural dan memiliki potensi konflik yang cukup tinggi dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. Penelitian ini adalah studi kasus dengan menggunakan pendekatan interpretative etnografik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik beragama dan kearifan lokal masyarakat Jawa di Andong Boyolali dapat membentengi kehidupan masyarakat dari pengaruh global tersebut sehingga dapat menciptakan keharmonisan. Terdapat nilai dalam praktek beragama dan kearifan lokal yang cukup mendasar yaitu manusia harus ikhlas dalam segala aspek kehidupan, wasilah Imam Syadzili : “Siro podo nyambut gawe kanggo wasilah kanggo ngadang rezekine Gusti Allah miturut kabisane”(Kamu pada bekerja sebagai pesan untuk menghadang rejeki Allah SWT semampunya) Dan juga pesan moral Mbah Idris: “Jembarno atimu, ciutno prasangkamu, gedekno pangapuromu, cilekno piwalesanmu, entengno ikhlasmu” (Lebarkan hatimu, sempitkan prasangkamu, besarkan sifat pemaafmu, kecilkan dendammu, ringankan ikhlasmu).]

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, Amin. (1999). Studi Agama, Normativitas atau Historisitas?. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Abdullah, Sutrisno. (2008). Agama, Perubahan Sosial dan Sublimasi Identitas.

Abdullah, Irwan. (1995). Privatisasi Agama: Globalisasi atau Melemahnya Referens Budaya Lokal ?. Makalah seminar, Balai Kajian sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 9 November 1995.

Ahimsaputra, Heddy Shri. (1986). “Etnosains dan Etnometodologi: Sebuah Perbandingan”, Masyarakat Indonesia XII (2).

Ali, A Mukti. (1988). “Beberapa Catatan tentang Agama, Kebudayaan dan Pembangunan” dalam Musa Asy’arie, (ed.), Agama, Kebudayaan dan Pembangunan: Menyongsong Era Industrialisasi. Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press.

_____________. (1988). Ilmu Perbandingan Agama di Indonesia, Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press.

Azra, Azyumardi. (2001). Islam substantif . Bandung: Mizan.

Beyer, Peter L. (1991). “Privatization dan Public Influence of Religion in Global Society” dalam Mike Featherstone (ed.), Global Culture: Nationalism, Globalization and Modernity. London: sage Publication.

Efendi, Djohan. (1986). Towards A Theology of Harmony, An Islamic Perspective, dalam Dialog, Badan Penelitian dan Pengembangan Agama Departemen Agama RI, No. 21 September 1986 Th. XI.

Haba, John. (2007). Revitalisasi Kearifan Lokal: Studi Resolusi Konflik di Kalimantan, Barat, Maluku, dan Poso. Jakarta: ICIP dan Eropean Commision. Hidayat.

Haviland, William A. (1993). Antropologi, diterjemahkan oleh R.G. Soekadijo. Jakarta: penerbit Erlangga.

Hidayat, Komaruddin. (1997). Memahami Bahasa Agama. Jakarta: Paramadina.

Hidayat, Komaruddin dan Gaus, Ahmad AF (ed.). (1998). Passing Over, Melintas Batas Agama. Jakarta: Paramadina.

Hikam, Muhamad AS. (1996). “Islam and the Empowerment of Civil society in Indonesia”, dalam Indonesian Quarterly, Vol. 24 (1996).

_______________. (1996). Demokrasi dan Civil society. Jakarta: LP3ES, 1996.

Kaplan, David dan Manners, Albert A. (1999). Teori Budaya, diterjemahkan oleh Landung Simatupang. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Koentjaraningrat. (1977). Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: PT. Dian Rakyat.

Madjid, Nurcholis. “Pluralisme Agama di Indonesia” dalam Jurnal Ilmu dan Kebudayaan Ulmul Qur’an, Nomor 3, Vol. VI, Th. 1995.

Madjid, Nurcholis. (1992). Islam Doktrin dan Peradaban. Jakarta: Paramadina.

______________. (1995). Islam Agama Kemanusiaan. Jakarta: Paramadina.

______________. (2000). Islam Agama Peradaban: Membangun Makna dan Relevansi Doktrin Islam dalam Sejarah. Jakarta: Paramadina.

Malinowski, Broinslaw. (1922). Argonauts of the Western Pacific. London: Rotledge & Kegan paul Ltd.

Moeliono, Ilya dan Djohani, Rianingsi. (1996). Kebijakan dan Strategi Menerapkan PRA dalam Pengembangan Masyarakat, Jakarta: Dria media.

Nurdin, Fajar. (2020). Peran KH Muhammad Idris Dalam Penerapan Tarekat Syadziliyah Di Desa Kacangan Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Tahun 1913-2002

Rahman, Budhy Munawar. (2004). “Mengembalikan Kerukunan Umat Beragama” dalam Republika, 24 Juni 2004.

______________. (2001). “Menguak Batas-Batas Dialog Antar Agama” dalam Jurnal Ilmu dan Kebudayaan Ulumul Qur’an, Nomor 4, Vol. IV Th. 1993 .

______________. (2001). Islam Pluralis. Jakarta: Paramadina,

Wach, Joachim. (1958). The Comparative Study of Religion. New York: Columbia University Press.

Yazid, Muhammad. (2008). Islam, Konflik dan Perubahan Sosial: Studi terhadap Paradigma Konflik dalam Kaitannya dengan Proses Modernisasi: Perspektif Agama dan Perubahan Sosial.

Wahid, Abdurrahman. (2001). Pergulatan Negara, Agama dan Kebudayaan. Jakarta: Desantara.

Kecamatan Andong dalam Angka Tahun 2018.

Monografi Desa Kacangan Tahun 2018.

Monografi Desa Mojo Tahun 2018.

Downloads

Published

2022-07-16

How to Cite

Isnanto, M. (2022). Praktik Beragama dan Kearifan Lokal Masyarakat Jawa: Studi Kasus di Andong, Boyolali. Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama Dan Masyarakat, 6(1), 148–174. https://doi.org/10.14421/panangkaran.v6i1.2847

Issue

Section

Articles
Abstract Viewed = 277 times | PDF downloaded = 354 times