Gerakan Baru Kemanusiaan

Filantropi Islam di Yayasan Al-Hidayah, Kampar, Riau

Authors

  • M. Agung Pramana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
  • Pitra Ariadi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

DOI:

https://doi.org/10.14421/panangkaran.v7i1.3159

Keywords:

Islamic philanthropy, New humanitarian movement, Yayasan Al-Tahfidz

Abstract

This article discusses the new Islamic philanthropic movement at Tahfidz Al-Hidayah Foundation, Kampar, Riau. However, the Islamic philanthropy initiated by this foundation is different from Islamic philanthropic activities in general. The administrators sacrifice effort in educating and nurturing their students. The concern shown by the administrators included in Islamic philanthropic activities because of persistence on the basis of humanity is the foundation of the Islamic philanthropic reform movement. This article will answer the main question, what is the context of Islamic philanthropic activities at Tahfidz Al-Hidayah foundation? Meanwhile, the following questions that researcher will explore such as how Islamic philanthropic activities have been from the New Order era to the present? To answer these questions, researcher use ethnographic methods sourced from field research at the Tahfidz Al-Hidayah Foundation. Then, researcher analyzes it with relevant previous literature, as well as additional data, researcher use the netnographic method through the Instagram account @yysn_al_hidayah_kampar. The results of the study show that the Tahfidz Al-Hidayah foundation is an Islamic philanthropic renewal movement that aims to increase piety and pious in concern of humanity. Islamic philanthropy are not only in the form of materials such as Zakat, Infaq, Alms, and Endowments (ZISWAF) which seeks to minimize poverty. However, Islamic philanthropic activities can improve the quality of life. As shown by the Tahfidz Al-Hidayah foundation as a movement based on humanity.

[Tulisan ini membahas gerakan baru filantropi Islam di Yayasan Tahfidz Al-Hidayah Kampar, Riau. Filantropi Islam yang digagas oleh yayasan ini berbeda dari kegiatan-kegiatan filantropi Islam pada umumnya. Pengurus mengorbankan usaha dalam mendidik dan membina muridnya. Kepedulian yang diperlihatkan oleh pengurus juga termasuk dalam kegiatan filantropi Islam karena kegigihan atas dasar kemanusiaan menjadi landasan dari gerakan pembaruan filantropi Islam. Artikel ini akan menjawab pertanyaan utama yaitu bagaimana konteks kegiatan filantropi Islam yang ada di Yayasan Tahfidz Al-Hidayah ini? Sedangkan pertanyaan lanjutan yang akan peneliti eksplorasi seperti bagaimana kegiatan filantropi Islam dari era Orde Baru hingga saat ini? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, peneliti menggunakan metode etnografi bersumber dari penelitian lapangan (field research) di Yayasan Tahfidz Al-Hidayah. Kemudian penulis menganalisisnya dengan literatur-literatur sebelumnya yang relevan, sebagai data tambahan, peneliti menggunakan metode netnografi melalui akun instagram @yysn_al_hidayah_kampar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Yayasan Tahfidz Al-Hidayah sebagai gerakan pembaruan filantropi Islam yang bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan dan kesalehan dalam bentuk kepedulian atas dasar kemanusiaan. Filantropi Islam juga tidak hanya berbentuk materi seperti Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF) yang berupaya meminimalisir kemiskinan. Namun, kegiatan filantropi Islam itu juga bisa dalam bentuk jasa untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang. Seperti yang diperlihatkan oleh Yayasan Tahfidz Al-Hidayah sebagai gerakan atas dasar kemanusiaan.]

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aldiana. (2022, Oktober 9). Wawancara Terkait Murid.

Cammack, M. (1997). Indonesia’s 1989 Religious Judicature Act: Islamization of Indonesia or Indonesianization of Islam? Indonesia, (63), 143–168.

Desmawati. (2022, Oktober 9). Wawancara Terkait Yayasan dan Harapan.

Elisha, O. (2011). Moral Ambition: Mobilization and social outreach in evangelical megachurches (Vol. 12). Univ of California Press.

Fauzia, A. (2013). Faith and the state: A history of Islamic philanthropy in Indonesia (Vol. 1). Brill.

Fauzia, A. (2017). Islamic philanthropy in Indonesia: Modernization, islamization, and social justice. Austrian Journal of South-East Asian Studies, 10(2), 223–236.

Fountain, P., Bush, R., & Feener, R. M. (2015). Religion and the Politics of Development. Dalam Religion and the Politics of Development (hlm. 11–34). Springer.

Gusti Hendri. (2022, September 25). Honor Pengajar hanya untuk beli minyak kereta.

Gusti Hendri. (2022, September 25). Wawancara terkait Yayasan.

Khairunnisa. (2022, Oktober 9). Wawancara terkait yayasan.

Latief, H. (2010). Health provision for the poor Islamic aid and the rise of charitable clinics in Indonesia. South East Asia Research, 18(3), 503–553.

M. Nur. (2022, September 24). Wawancara Pembangunan Al Hidayah.

Mansur, Y., & el-Yansyah, L. Y. (2008). An introduction to the miracle of giving: Pengantar keajaiban sedekah. Zikrul Hakim.

Mawardi, A. I. (1998). Socio-political background of the enactment of Kompilasi hukum Islam di Indonesia.

Mukhlisin, M., Mujahidin, E., & Indupurnahayu, I. (2019). Filantropi Islam sebagai Strategi Manajemen Keuangan Lembaga Pendidikan. Idarah Tarbawiyah: Journal of Management in Islamic Education, 1(1), 27–36.

Mulyadi. (2022, Oktober 9). Terkait yayasan.

Noor, Z. (2006). Bank muamalat: Sebuah mimpi, harapan, dan kenyataan: fenomena kebangkitan ekonomi Islam. Bening Pub.

Northcott, M. S. (2016). Pendekatan sosiologis. dalam Peter Conolly (ed.), Aneka Pendekatan Studi Agama, terj. Imam Khoiri, Yogyakarta: LKiS.

Prihatna, A. A. (2005). Filantropi dan Keadilan Sosial di Indonesia. dalam Bamualim dan Abubakar (Editor), Revitalisasi Filantropi Islam, Studi Kasus Lembaga Wakaf dan Zakat di Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa dan Budaya UIN Jakarta dan The Ford Foundation.

Rosya. (2022, Oktober 10). Wawancara terkait yayasan.

Sakka, A. R., & Qulub, L. (2019). Efektivitas Penerapan Zakat Online terhadap Peningkatan Pembayaran Zakat pada Lembaga Dompet Dhuafa Sulsel. Al-Azhar Journal of Islamic Economics, 1(2), 66–83.

Schaeublin, E. (2014). Zakat practice in the Islamic tradition and its recent history in the context of Palestine. Histories of Humanitarian Action in the Middle East and North Africa, 19–26.

Triska Meidy Ilham. (2022, Oktober 2). Wawancara terkait Mengajar di Yayasan Al Hidayah.

Trundle, C. (2014). Americans in Tuscany: Charity, compassion, and belonging (Vol. 36). Berghahn Books.

Wilda Silfa. (2022, Oktober 12). Wawancara Murid.

Wimmer, R. D., & Dominick, J. R. (2013). Mass media research, an introduction. Belmont, CA: Wadsworth.

Zaidatul Kamilah. (2022, Oktober 11). Wawancara terkait Yayasan.

Downloads

Published

2023-07-03

How to Cite

Pramana, M. A., & Ariadi, P. (2023). Gerakan Baru Kemanusiaan: Filantropi Islam di Yayasan Al-Hidayah, Kampar, Riau. Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama Dan Masyarakat, 7(1), 74–90. https://doi.org/10.14421/panangkaran.v7i1.3159

Issue

Section

Articles
Abstract Viewed = 499 times | pdf downloaded = 165 times