Fajar Pers Muslim Bumi Putra di Masa Hindia Belanda
Wacana Anti Kapitalisme dalam Majalah Medan Moeslimin (1915-1926)
DOI:
https://doi.org/10.14421/panangkaran.v7i1.3156Keywords:
Islamic Communism, Medan Moeslimin, Struggling Ideology, Dutch Colonial PeriodsAbstract
This study examines the Islamic Communist discourse in the Medan Moeslimin magazine in Surakarta in 1915-1926. This newspaper had created by Haji Misbah, an activist in Surakarta. This newspaper reviews many ideas such as Islamic discourse, movements and resistance that had initiated by Haji Misbach. In additionally, the idea of women's discourse had included in this newspaper. This newspaper often called out against the Dutch colonial government because it had felt to be oppressing the people. To facing toward the Dutch colonial government, Haji Misbach combined two different ideologies into one, namely the Islamic ideology and the Communist ideology. This had used to fight because these two ideologies were able to fight against the Dutch colonial government. This research is a literature review (Library Research) and this had used historical analysis methods including topic selection, heuristics, source criticism, interpretation and historiography. The primary sources is Medan Moeslimin newspaper and contemporary newspapers such as Islam Bergerak newspaper found in the Jakarta National Library. To support the data for research, the secondary books had used such as the Gerakan Komunis Islam in Surakarta in 1916-1942 and other books. This research had found the results: 1. The Medan Moeslimin newspaper was the media used by Haji Misbach to spread ideas against the Dutch colonial government; 2. This newspapers as media for Islamic da'wah in order to educate the people of Surakarta who still common in learning of Islam.
[Penelitian ini mengulas wacana komunis Islam dalam majalah Medan Moeslimin di Surakarta tahun 1915-1926. Surat kabar ini didirikan oleh Haji Misbach seorang tokoh pergerakan di Surakarta. Surat kabar ini banyak mengulas berbagai gagasan seperti wacana keislaman, pergerakan dan perlawanan yang diserukan Haji Misbach. Surat kabar ini sering kali menyerukan penentangan terhadap pemerintahan kolonial Belanda yang menindas rakyat. Untuk menentang pemerintahan kolonial Belanda, Haji Misbach memadukan dua ideologi berbeda yaitu, Ideologi Islam dan Ideologi Komunis. Hal ini digunakan karena dua ideologi tersebut mampu melawan pemerintah kolonial Belanda. Ideologi Komunisme mengajarakan masyarakat tanpa kelas dan kesetaraan sedangkan Ideologi Islam mengajarakan persatuan Islam persaudaran antar umat Islam maka dari itu Haji Misbah mengabung dua ideologi tersebut untuk melawan pemerinatah kolonial Belanda. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka (Library Research) dan menggunakan metode analisi historis meliputi pemilihan topik, heuristik, kritik sumber, interpertasi dan historiografi. Sumber primer yang digunakan berupa surat kabar Medan Moeslimin dan surat kabar sejaman seperti surat kabar Islam Bergerak Untuk menunjang data penelitian penulis menggunakan buku-buku sekunder seperti Gerakan Komunis Islam di Surakarta tahun 1916-1942 dan buku lainnya. Penelitian ini media yang digunakan Haji Misbach untuk menyebarkan gagasan menentang pemerintah kolonial Belanda, surat kabar Medan Moeslimin juga berperan sebagai media dakwah Islam di Surakarta yang masih sangat awam dengan ajaran agama Islam.]
Downloads
References
Adhytiaawan Suharto. (2021). Sarekat Islam Surakarta 1912-1923. Yogyakarta: Penerbit KC.
Ahmad Adam. (2003). Sejarah Awal Pers dan Kebangitan Kesadaran ke Indonesia. Jakartra: Hasta Mitra Pustaka
Dudung Abdurrahman. (2011). Metodelogi Penelitian Sejarah Islam. Yogyakarta: Ombak.
George D, Lerson. (1990). Menjelang Revolusi Kraton dan Kehidupan Politik Surakarta 1912-1942 Jakarta: Gajah Mada.
Mu Arif. (2009). Benteng Muhammadiyah Sepenggal Riwayat dan Pemikiran Haji Fahrudin 1890-1929. Yogyakarta: Suara Muhamadiyah.
Kuntowijoyo. (1995). Metodologi Sejarah, Yogyakarta. Bintang Budaya.
Louis Gootchalk. (1980). Mengerti Sejarah, Terj Nugroh Notosusanto Jakarta: Ui Pres.
M.C Ricklef. (2011). Sejarah Indonesia Moderen. Yogyakarta: Gajah Mada University.
Naimo. (1993). Komunikasi Politik Komunikator Pesan Media. Bandung: Rosadakarya.
Nasihin. (2012). Sarekat Islam mencari Ideologi 1924- 1945. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sutrisni Hadi. (1978). Metodologi Research. Yogyakarta: Penerbit Fakultas Psikologi UGM.
Syamsul Bukahari. (2015). Gerakan Komunis Islam Surakarta 1914-1942. Yogyakarta: LKIS.
Syamsul Bukahari. (2015). Surakarta bergerak Rekonstruksi Sejarah Pergerakan. Yogyakarta: LKIS.
Takasih Shiraishi, (1997). Zaman Bergerak Radikaliseme Rakyat di Jawa 1912-1926, Jakarta: Pustaka Utama Grafika.
Van Dijck, J. (2013). The culture of connectivity: A critical history of social media. Oxford: University Press.
Arsip
Pengajaran Agama Islam di Sekolah Government: Medan Moeslimin nomor 6 Tahun 1915.
Vergedering SATV Bagian sekolah: Medan Moeslimin Tahun 1922.
Pembela Agama Islam: Medan Moeslimin Tahun 1921.
Islamisme dan Komuniseme: Medan Moeslimin Tahun 1925.
Foya-Foya Wakil Pemerintah: Medan Moeslimin nomor 9 Tahun 1925.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Agus Triyanta
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
JURNAL PANANGKARAN disebarluaskan dengan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerrivatives 4.0 International License.