Keadilan Sosial dalam Perspektif Al-Qur’an Dan Pancasila

Authors

  • Roro Fatihin Universitas Nahdatul Ulama Lampung

DOI:

https://doi.org/10.14421/panangkaran.2017.0102-06

Keywords:

Social Justice, Al-Qur’an, Pancasila

Abstract

Social justice has always been the most significant component in determining the orientation and objectives of social life. Issues frequently arise in relation to social discrepancies initiated by ensuing injustices, this further instigates crucial tension among groups, particularly in the field of economic welfare. As a unitary state, Indonesia has high aspirations of accomplishing life goals that rise up from the spirit ideology of Pancasila. As an ideology, Pancasila is not an objective, it functions as a means of achieving an objective. The objective of such mutual perspective of life is nothing but the creation of a developed, prosperous, and wealthy society in which it is embodied in the spirit of social justice. This study attempts to uncover substantial matters pertaining to the concept of social justice according to Al-Qur’an and Pancasila, wherein both are inseparable from the spirit of the Indonesian community in a broad sense. As a Muslim living in Indonesia, Al-Qur’an and Pancasila have become indivisible. They serve as a foundation and guidance in attaining a wealthy and prosperous life. In this context, I try to find the point of agreement on the concept of social justice between Al-Qur’an and Pancasila in order to find similarities or harmony between the two. My aim is to synergize the power of religion and the power of state ideology in order to easily accomplish the objectives and aspirations of civil society

[Keadilan sosial selalu saja menjadi bagian paling penting dalam menentukan arah dan tujuan suatu kehidupan bermasyarakat.Seringkali masalah muncul berkenaan dengan adanya ketimpangan sosial yang bermula dari ketidakadilan yang menyertainya, hal ini memicu adanya ketegangan yang krusial antar kelompok, khsususnya dalam bidang kesejahteraan ekonomi.Sebagai negara kesatuan, Indonesia memiliki cita-cita tinggi untuk mencapai tujuan hidup yang bertitik tolak dari semangat dan Ideologi Pancasila. Sebagai ideologi, Pancasila bukanlah tujuan, tetapi ia berfungsi sebagai sarana untuk sampai pada suatu tujuan. Tujuan dari pandangan hidup bersama tersebut tak lain adalah terciptanya masyarakat yang maju, makmur, dan sejahtera yang kemudian hal ini tertuang dalam semangat keadialan sosial. Penelitian ini mencoba menggali hal penting tentang konsep keadilan sosial menurut Al-Qur’an dan Pancasila, kedua hal tersebut sama sekali tidak bisa dipisahkan dari semangat masyarakat Indonesia secara luas. Sebagai masyarakat Muslim yang tinggal di Indonesia, Al-Qur’an dan Pancasila sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan.Ia menjadi dasar sekaligus pegangan untuk mencapai suatu kehidupan yang makmur dan sejahtera. Dalam konteks ini, peneliti mencoba menemukan titik temu antara konsep keadilan sosial dalam perspektif Al-Qur’an dan Pancasila guna mencari persamaan atau keselarasan diantaranya keduanya.Tujuanny adalah untuk mensinergikan antara kekuatan agama dengan kekuatan ideologi negara, agar tujuan dan cita-cita sebagai masyarakat yang madani dapat dicapai dengan mudah.]

Downloads

Download data is not yet available.

References

‘Abd Al-Baqiy, Muhammad Fuad. 1981.al-Mu’jam al-Mufahras Li Alfaz al-Qur’an al-Karim. Beirut: Dar al-Fikr.

Shihab, Quraish. 2007. Wawasan Al-Quran: Tafsir Tematik Atas Pelbagai Persoalan Umat. Bandung: Mizan.

Munawwir, Warson. 1997.Kamus Munawwir Muhammad. Surabaya :Pustaka Progressif, 1997.

Shihab, M. Quraisy. 2005. Tafsir Al-Misbah, Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati.

Asy-Syanqithi, Syaikh. 2007. Tafsir Adhwa’ul Bayan, Tafsir Qur’an Dengan Al-Qur’an.Jakarta. Pustaka Azzam.

Al-Thabatabai, Muhammad Husain. 1981. al-Mizan fi al- Tafsir al-Qur’an, Juz 12. Beirut: Muassasah Al-A’la Li Al-Matbu’at.

Muthahhari, Mutahari. 1996. Islam dan Tantangan Zaman, Terj. Ahmad Sobandi. Bandung: Pustaka Hidayah.

Hamka. 1984.Islam Revolusi Ideologi dan Keadilan Sosial. Jakarta: Pustaka Janji Mas.

Rahman, Afzalur. 1995.Doktrin Ekonomi Islam, jilid 1, Terj. Soeroyo dan Nastangin.Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf.

Tilaar, H. A. R. 1998. Beberapa Agenda Refoermasi Pendidikan Nasional;Dalam Perspektif Abad 21. Magelang: Teras Indonesia.

Amiruddin, M. Hasbi. 2000. Konsep Negara Islam Menurut Fazlur Rahman. Yogyakarta: UII Pres.

Hadi, Hardono. 1994. Hakikat dan Muatan Filsafat Pancasila. Yogyakarta: Kanisius.

Mas’od Mohtar. 2003. Politik Birokrasidan Pembangunan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Karim, M. Abdul. 2004.Menggali Muatan Pancasila Dalam Perspektif Islam.Yogyakarta; Surya Raya.

Munawar, Budhy Dan Elza Peldi Tahe. 2013.Satu Menit Pencerahan Nurcholish Majid. Depok; Imania, 2013.

Darmadi, Hamid. 2013.Urgensi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Diperguruan Tinggi. Bandung : Alfabeta, 2013.

Rahayu, Ani Sri. 2015.Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKN). Jakarta : Bumi Aksara.

Kaelan. 1996.Filsafat Pancasila. Yogyakarta: Paradigma, 1996.

Daman, Rozikin. 1992.Pancasila Dasar Falsafah Negara. Jakarta : Rajawli Press.

Bolo, Andreas Dowen Bolo,Bartolomeus Samho, Stephanus Djunatan, Sylvester Kanisius Laku. 2012. Pancasila Kekuatan Pembebasan. Yogyakarta : Kanisius, 2012.

Bakry, Noor Ms. 1987. Pancasila Yuridis Kenegaraan. Yogyakarta : Liberty.

Mulyadi, Dedi. 2014.Internalisasi Nilai-Nilai Ideologi Pancasila Dalam Dinamika Demokrasi Dan Perkembangan Ketatanegaraan Indonesia.Bandung: Refika Aditama, 2014.

Hawa, Said. 2004. Al-Islam, terj. Abdul Hayyi al-Kattani. Jakarta: Gema Insani Press, 2004.

Dahlan, Abdul Aziz. 1996. Ensiklopedi Hukum Islam Jilid III. Jakarta: Ichtiar Baru Van Houve, 1996.

Hamka. 1984. Prinsip dan Kebijaksanaan dalam Islam. Jakarta: Pustaka Panjimas.

Rodin, Dede. 2015. Pemberdayaan Ekonomi Fakir Miskin dalam Perspektif al-Qur’an, dalam Jurnal Economica, Vol. VI, Edisi, 1, Mei.

Qardhawi, Yusuf. 2002. Teologi Kemiskinan, terj. Maimun Syamsuddin. Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Fuad, Fokky. 2012. Islam dan Ideologi Pancasila; Sebuah Dialektika, dalam Jurnal Lex Jurnalica, Vol. 9, No. 3, Desember .

Suryohadiprojo, Suyidiman. 2012. “Konsekuensi Kesenjangan Kaya-Miskin”, Opini Kompas 24 Oktober.

Untoro, Joko. 2014.“Implementasi Sila ke-5 yang tidak Sesuai Harapan Rakyat”, Opini Kompas 22 Mei.

Utrecht. 1966. Pengantar dalam Hukum Indonesia. Jakarta: Balai Buku Ihtiar.

Mulia, Siti Musdah. 2005. Pembaruan Hukum Keluarga Islam di Indonesia. Jakarta: Paramadina.

Ismail Muhammad Syah. 1992. Filsafat Hukum Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1992.

Ashari, Muhammad Tahir. 2003. Negara Hukum. Jakarta: Prenada Media.

Didin Hafidhuddin, Didin. 2000. Dakwah Aktual. Jakarta: Gema Insani.

Siregar, Cristian. 2014 Pancasila, Keadilan Sosial, dan Persatuan Indonesia, dalam Jurnal Humaniora, Vo. 5, No. 1, April.

Rasuanto, Bur. 2000. Keadilan Sosial; Dua Pemikiran Indonesia Soekarno dan Hatta, dalam Jurnal Wacana, Vo. 2, No. 1.

Rahman, Fazlur. 1996. Tema-Tema Pokok al-Qur’an, terj. Anas Mahyuddin. Bandung: Pustaka.

_______,2000. Islam dan Modernitas tentang Transformasi Intelektual, terj. Ahsin Muhammad. Bangung: Pustaka.

Surya Patia Usman dkk, 1995.Materi Pokok Pendekatan Pancasila. Jakarta: Universitas Terbuka Depdikbud.

http://m.bisnis.com/koran/read/20161024/440/595177/kejagung-bantah-tak-urus-kasus-mangkrak di akses pada 21 November 2016

http://bisnis.liputan6.com/read/2421323/kisah-kusrin-tv-rakitan-dibakar-kejaksaan-tapi-dikagumi-jokowi di akses pada 28 November 2016

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/01/02/105802/Ironis-Pencuri-Sandal-Jepit-Dihukum-Lebih-Berat-dari-Koruptordi akses pada 28 November 2016

Downloads

Published

2017-12-22

How to Cite

Fatihin, R. (2017). Keadilan Sosial dalam Perspektif Al-Qur’an Dan Pancasila. Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama Dan Masyarakat, 1(2), 293–314. https://doi.org/10.14421/panangkaran.2017.0102-06

Issue

Section

Articles
Abstract Viewed = 6402 times | PDF downloaded = 21719 times