Agama dan Magis sebagai Acuan Masyarakat Muslim dalam Dunia Bisnis di Era Modern
DOI:
https://doi.org/10.14421/panangkaran.2020.0401-03Keywords:
Religion, Magic, Business, Modern.Abstract
Religion and magic in the modern era is very close to the business world. The problem is how Islam views magi which is believed to produce results in the business carried out and also what are the factors that influence people in this era to believe in magial objects (amulets) and spells. The increasingly fierce competition in the business world, makes magi as a tool of choice to increase strength in the business world rather than social media. This paper tries to interpret the religious doctrines used to justify the use of magi in religion. Basically, magi itself is difficult to distinguish in Islam, because of the long history that magi has long been used and has powers that can be used as shortcuts by society, both for healing, strength, business, rejecting the cross from magi and so on.
[Agama dan magi di era modern sangat dekat dengan dunia bisnis. Persoalannya adalah bagaimana agama Islam memandang magi yang dipercaya membuahkan hasil pada usaha yang dijalankan dan juga faktor apa saja yang mempengaruhi masyarakat era ini untuk menyakini benda (jimat) dan mantra magi. Semakin ketatnya persaingan dalam dunia usaha, menjadikan magi sebagai pilihan alat untuk menambah kekuatan dalam dunia bisnis dari pada sosial media. Tulisan ini mencoba untuk menginterpretasi doktrin-doktrin agama yang digunakan untuk menjustifikasi penggunaan magi dalam agama. Pada dasarnya, magi sendiri sulit dibedakan dalam Islam, oleh karena sejarah panjang bahwa magi telah lama digunakan dan mempunyai kekuatan yang bisa dijadikan jalan pintas oleh masyarakat, baik untuk kesembuhan, kekuatan, bisnis, tolak balak dari sihir dan lain sebagainya.]
Downloads
References
Bagus, Lorens. (2012). Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia.
Daradjat, Zakiah. (1996). Perbandingan Agama 1. Jakarta: Bumi Aksara.
Dhavamony, Mariasusai. (1995). Fenomenologi Agama. Yogyakarta: Kanisius.
F O’Dea, Thomas. (1996). Sosiologi Agama Suatu Pengenalan Awal. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Frazer, J.G. (1964). The New Golden Bough. New York: Mentoor Book.
Ghazali, Muchtar Adeng. (2011). Antropologi Agama: Upaya Memahami Keagaman, Kepercayaan, Keyakinan dan Agama. Bandung: Alfabeta.
Honing, A. G. (2005). Ilmu Agama. Jakarta: Bpk Gunung Mulia.
Kahmad, Dadang. (2000). Sosiologi Agama. Bandung: Remaja Rosydakarya.
Koentjaraningrat, (1994). Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.
, (1974). Kebudayaan Mentalis dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
, (1987). Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: Universitas Indonesia UI PRESS.
Nurdin, Ali. (2015). Komunikasi Magis. Yogyakarta: LkiS Pelangi Aksara.
Pals, L Daniel. (2003). Dekonstruksi Kebenaran; Kritik Tujuh Teori Agama (Seven Theories of Religion), terj. Inyiak Ridwan Muzir. Yogyakarta: IRCiSoD.
Penyusun, Tim. (1982). Perbandingan Agama I. Jakarta: Depag RI.
Purwadi, Sosiologi Mistik R. NG. Ronggowarsito (Yogyakarta: Persada, 2003).
Riyadi, Kadir Abdul. (2014). Antropologi Tasawuf: Wacana Manusia Spiritual dan Pengetahuan, Jakarta: Pustaka LP3ES.
Shihab, Quraish M. (2002). Jin Iblis, Setan dan Malaikat Yang Tersembunyi. Jakarta: Lentera Hati.
Sholihah. (2008). Modernitas Posmodernitas Agama. Semarang: Walisongopress.
Sills, L David. (1972). International Encyclopedia of Social Sciences. (New York: The Macmillan Company and The Free Press.
Syukur, Suparman. (2015). Studi Islam Transformatif: Pendekatan di Era Kelahiran Perkembangan dan Pemahaman Kontekstual. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Faizal Ansori
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
JURNAL PANANGKARAN disebarluaskan dengan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerrivatives 4.0 International License.