Eksplorasi Nilai Moderasi Beragama Melalui Kearifan Lokal di Desa Kandangtepus Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang

Authors

  • Maulida Dwi Agustiningsih UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
  • Audy Nauristmaeda Naftalena Salsabila UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
  • Faizzatul Kamila UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
  • Shafira Munawwaroh Dahlan UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
  • Ach. Nabilul Hikam UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
  • Naili Alvi Mufidah UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

DOI:

https://doi.org/10.14421/panangkaran.v8i1.3608

Keywords:

religious moderation, local wisdom, Kandangtepus

Abstract

The dynamics of social change and globalization present challenges for heterogeneous communities to maintain harmony and respect religious differences. Religious pluralism is a solid foundation in shaping local identity and character. Religious moderation is relevant in the context of a plural and multicultural society. Religious moderation emphasizes a middle, balanced, and tolerant attitude. One area in Indonesia that reflects diversity is Kandangtepus village, Senduro, Lumajang, East Java. Kandangtepus Village is home to various religious communities living in harmony and practicing tolerance and respect for diversity. This research aims to describe and explore the local wisdom of the Kandangtepus community in maintaining religious harmony and analyzing the values ​​of moderation. The method used is qualitative research of the phenomenological type or research that discusses a phenomenon in a living environment. The research results show that the value of religious moderation in local wisdom in Kandangtepus consists of tawasuth, tasamuh, i'tidal, muwathohah and anti-violence. Tawassuth means taking the middle path, tasamuh implies an attitude of tolerance towards differences, i'tidal means being objective, and muwathohah is defined as love of one's country. Some of the local wisdom in Kandangtepus village includes: ater-ater, village alms, village salvation and ruwatan. Based on evidence of the phenomenon of local wisdom practices in Kandangtepus village, the value of religious moderation in Kandangtepus village is declining. Even though the community has begun not to contribute to existing local wisdom, the form of tasamuh or tolerance of the Kandangtepus village community is still maintained, as evidenced by several local wisdoms that still exist, such as: ater-ater, ruwatan and village alms.

[Dinamika perubahan sosial dan arus globalisasi memunculkan tantangan bagi komunitas heterogen untuk menjaga harmoni dan menghargai perbedaan agama. Pluralisme agama menjadi landasan yang kokoh dalam membentuk identitas dan karakter lokal. Moderasi beragama relevan dalam konteks masyarakat yang plural dan multikultural. Moderasi beragama menekankan pada sikap tengah, seimbang dan toleran. Salah satu daerah di Indonesia yang mencerminkan keberagaman adalah desa Kandangtepus, Senduro, Lumajang, Jawa Timur. Desa Kandangtepus menjadi rumah bagi beragam komunitas agama yang hidup berdampingan dalam harmoni dan mengamalkan prinsip toleransi serta menghargai keberagaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengeksplorasi kearifan lokal masyarakat Kandangtepus dalam memelihara kerukunan beragama serta menganalisis nilai-nilai moderasi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif jenis fenomenologi atau penelitian yang membahas sebuah fenomena dalam suatu lingkungan hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai moderasi beragama dalam kearifan lokal di Kandangtepus terdiri dari tawasuth, tasamuh,  i'tidal, muwathohah dan anti kekerasan. Tawassuth artinya mengambil jalan tengah, tasamuh berarti sikap toleransi terhadap perbedaan, i’tidal artinya bersikap objektif dan muwathohah diartikan sebagai cinta tanah air. Beberapa kearifan lokal di desa Kandangtepus antara lain: ater-ater, sedekah desa, selamatan desa dan ruwatan. Selain itu, berdasarkan bukti fenomena praktik kearifan lokal di desa Kandangtepus, nilai moderasi beragama di desa Kandangtepus  mulai menurun. Meskipun masyarakat sudah mulai tidak turut andil pada kearifan lokal yang ada, namun bentuk tasamuh atau toleransi masyarakat desa Kandangtepus masih terjaga, terbukti dari beberapa kearifan lokal yang masih eksis seperti: ater-ater, ruwatan dan sedekah bumi desa.]

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ali, M. (2005, November 21). Problem Mayoritas dan Minoritas dalam Interaksi Sosial. https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/berita/problem-mayoritas-dan-minoritas-dalam-interaksi-sosial

Asir, H. (2023, August 11). Wawancara Ketua FKUB di KUD Tani Makmur Senduro [Personal communication].

Azis, A., & Anam, A. K. (2021). Moderasi Beragama Berlandaskan Nilai-nilai Islam (1st ed.). Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.

Azizah, F. E. N. (2023). Analisis Nilai-Nilai Moderasi Beragama Pada Tradisi Sedekah Desa di Desa Kandangan Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

BPS. (2017). Kecamatan Senduro dalam Angka. BPS Kabupaten Lumajang.

Desa Kandangtepus. (2023). Buku induk desa Kandangtepus Lumajang. Pemerintah desa Kandangtepus.

Fahri, M., & Zainuri, A. (2020). Moderasi Beragama di Indonesia. Intizar, 25(2). https://doi.org/10.19109/intizar.v25i2.5640

Fitriani, L. (2019). Toleransi Beragama Perspektif Sayyid Quṯb (Analisis Terhadap Qs Al-Mumtahanah[60]:8-9 Dalam Tafsir Fi Ẕilalil Al-Quran) [Universitas Islam Negeri Syarif HIdayatullah Jakarta]. https://103.229.202.68/dspace/bitstream/123456789/45597/1/LAILI%20FITRIANI-FUF.pdf

Hasan, M. (2021). Prinsip moderasi beragama dalam kehidupan berbangsa. Jurnal Mubtadiin, Query date: 2023-08-11 16:53:29. http://journal.an-nur.ac.id/index.php/mubtadiin/article/view/104

Hefni, W. (2022). Pengarusutamaan Moderasi Beragama Generasi Milenial melalui Gerakan Siswa Moderat di Kabupaten Lumajang. Smart: Jurnal Studi Masyarakat, Religi Dan Tradisi, Query date: 2023-08-11 16:53:29. http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/21134

Idris, H., & Muttaqin, A. (2022). Rekonstruksi Spirit Harmoni Agama di Daerah Rawan Konflik dengan Pendekatan Participatory Action Research. Khidmatuna: Jurnal Pengabdian …, Query date: 2023-08-11 16:53:29. https://www.ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/khidmatuna/article/view/1707

Indonesia, & Indonesia (Eds.). (2019). Moderasi beragama (Cetakan pertama). Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI.

Khalil Nurul Islam. (2020). Moderasi Beragama di Tengah Pluralitas Bangsa: Tinjauan Revolusi Mental Perspektif Al-Qur’an. KURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial Dan Keagamaan, 13(1). https://doi.org/10.35905/kur.v13i1.1379

Meleong, L. J. (1989). Metologi penelitian kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.

Nurhidayah, N., Putra, A., Putra, D., & ... (2022). Moderasi Beragama Perspektif Pluralisme Abdurahman Wahid (Gus Dur). Jurnal Penelitian …, Query date: 2023-08-11 16:53:29. http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jpiu/article/view/15577

Rapanna, P. (2016). Membumikan Kearifan Lokal Menuju Kemandirian Ekonomi. Sah Media.

Sahfutra, S. A. (2014). Gagasan Pluralisme Agama Gus Dur Untuk Kesetaraan dan Kerukunan. Religi Jurnal Studi Agama-Agama, 10(1), 89. https://doi.org/10.14421/rejusta.2014.1001-06

Sedyawati, E. (2006). Budaya Indonesia: Kajian arkeologi, seni dan sejarah. Divisi Buku Perguruan Tinggi, RajaGrafindo Persada.

Setia, P., & Imron, H. (2021). Kampanye moderasi beragama: Dari tradisional menuju digital. etheses.uinsgd.ac.id. https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/41256

Subchi, I., Zulkifli, Z., Latifa, R., & Sa’diyah, S. (2022). Religious Moderation in Indonesian Muslims. Religions, 13(5), 451. https://doi.org/10.3390/rel13050451

Sumianto, E. (2023, August 10). Wawancara Pengurus FKUB [Personal communication].

Suryadi, M. (2023). Moderasi Beragama Sebagai Kerangka Paradigma Pendidikan Islam Rahmatan Lil Alamin. Educandum, Query date: 2023-08-11 16:53:29. https://blamakassar.e-journal.id/educandum/article/view/1053

Syarifuddin. (2022). Buku Ajar Kearifan Lokal Daerah Sumatera Selatan. Bening Media Publishing.

Wardah. (2023, August 9). Wawancara warga Kandangtepus [Personal communication].

Wijaya, A. (2019). Kontestasi merebut kebenaran Islam di Indonesia (Cetakan pertama). IRCiSoD.

Downloads

Published

2024-06-25

How to Cite

Agustiningsih, M. D., Salsabila, A. N. N. ., Kamila, F., Dahlan, S. M. ., Hikam, A. N. ., & Mufidah, N. A. . (2024). Eksplorasi Nilai Moderasi Beragama Melalui Kearifan Lokal di Desa Kandangtepus Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang. Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama Dan Masyarakat, 8(1), 66–85. https://doi.org/10.14421/panangkaran.v8i1.3608

Issue

Section

Articles
Abstract Viewed = 164 times | PDF downloaded = 171 times