Eksplorasi Nilai Moderasi Beragama Melalui Kearifan Lokal di Desa Kandangtepus Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang
DOI:
https://doi.org/10.14421/panangkaran.v8i1.3608Keywords:
religious moderation, local wisdom, KandangtepusAbstract
The dynamics of social change and globalization present challenges for heterogeneous communities to maintain harmony and respect religious differences. Religious pluralism is a solid foundation in shaping local identity and character. Religious moderation is relevant in the context of a plural and multicultural society. Religious moderation emphasizes a middle, balanced, and tolerant attitude. One area in Indonesia that reflects diversity is Kandangtepus village, Senduro, Lumajang, East Java. Kandangtepus Village is home to various religious communities living in harmony and practicing tolerance and respect for diversity. This research aims to describe and explore the local wisdom of the Kandangtepus community in maintaining religious harmony and analyzing the values of moderation. The method used is qualitative research of the phenomenological type or research that discusses a phenomenon in a living environment. The research results show that the value of religious moderation in local wisdom in Kandangtepus consists of tawasuth, tasamuh, i'tidal, muwathohah and anti-violence. Tawassuth means taking the middle path, tasamuh implies an attitude of tolerance towards differences, i'tidal means being objective, and muwathohah is defined as love of one's country. Some of the local wisdom in Kandangtepus village includes: ater-ater, village alms, village salvation and ruwatan. Based on evidence of the phenomenon of local wisdom practices in Kandangtepus village, the value of religious moderation in Kandangtepus village is declining. Even though the community has begun not to contribute to existing local wisdom, the form of tasamuh or tolerance of the Kandangtepus village community is still maintained, as evidenced by several local wisdoms that still exist, such as: ater-ater, ruwatan and village alms.
[Dinamika perubahan sosial dan arus globalisasi memunculkan tantangan bagi komunitas heterogen untuk menjaga harmoni dan menghargai perbedaan agama. Pluralisme agama menjadi landasan yang kokoh dalam membentuk identitas dan karakter lokal. Moderasi beragama relevan dalam konteks masyarakat yang plural dan multikultural. Moderasi beragama menekankan pada sikap tengah, seimbang dan toleran. Salah satu daerah di Indonesia yang mencerminkan keberagaman adalah desa Kandangtepus, Senduro, Lumajang, Jawa Timur. Desa Kandangtepus menjadi rumah bagi beragam komunitas agama yang hidup berdampingan dalam harmoni dan mengamalkan prinsip toleransi serta menghargai keberagaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengeksplorasi kearifan lokal masyarakat Kandangtepus dalam memelihara kerukunan beragama serta menganalisis nilai-nilai moderasi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif jenis fenomenologi atau penelitian yang membahas sebuah fenomena dalam suatu lingkungan hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai moderasi beragama dalam kearifan lokal di Kandangtepus terdiri dari tawasuth, tasamuh, i'tidal, muwathohah dan anti kekerasan. Tawassuth artinya mengambil jalan tengah, tasamuh berarti sikap toleransi terhadap perbedaan, i’tidal artinya bersikap objektif dan muwathohah diartikan sebagai cinta tanah air. Beberapa kearifan lokal di desa Kandangtepus antara lain: ater-ater, sedekah desa, selamatan desa dan ruwatan. Selain itu, berdasarkan bukti fenomena praktik kearifan lokal di desa Kandangtepus, nilai moderasi beragama di desa Kandangtepus mulai menurun. Meskipun masyarakat sudah mulai tidak turut andil pada kearifan lokal yang ada, namun bentuk tasamuh atau toleransi masyarakat desa Kandangtepus masih terjaga, terbukti dari beberapa kearifan lokal yang masih eksis seperti: ater-ater, ruwatan dan sedekah bumi desa.]
Downloads
References
Ali, M. (2005, November 21). Problem Mayoritas dan Minoritas dalam Interaksi Sosial. https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/berita/problem-mayoritas-dan-minoritas-dalam-interaksi-sosial
Asir, H. (2023, August 11). Wawancara Ketua FKUB di KUD Tani Makmur Senduro [Personal communication].
Azis, A., & Anam, A. K. (2021). Moderasi Beragama Berlandaskan Nilai-nilai Islam (1st ed.). Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.
Azizah, F. E. N. (2023). Analisis Nilai-Nilai Moderasi Beragama Pada Tradisi Sedekah Desa di Desa Kandangan Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
BPS. (2017). Kecamatan Senduro dalam Angka. BPS Kabupaten Lumajang.
Desa Kandangtepus. (2023). Buku induk desa Kandangtepus Lumajang. Pemerintah desa Kandangtepus.
Fahri, M., & Zainuri, A. (2020). Moderasi Beragama di Indonesia. Intizar, 25(2). https://doi.org/10.19109/intizar.v25i2.5640
Fitriani, L. (2019). Toleransi Beragama Perspektif Sayyid Quṯb (Analisis Terhadap Qs Al-Mumtahanah[60]:8-9 Dalam Tafsir Fi Ẕilalil Al-Quran) [Universitas Islam Negeri Syarif HIdayatullah Jakarta]. https://103.229.202.68/dspace/bitstream/123456789/45597/1/LAILI%20FITRIANI-FUF.pdf
Hasan, M. (2021). Prinsip moderasi beragama dalam kehidupan berbangsa. Jurnal Mubtadiin, Query date: 2023-08-11 16:53:29. http://journal.an-nur.ac.id/index.php/mubtadiin/article/view/104
Hefni, W. (2022). Pengarusutamaan Moderasi Beragama Generasi Milenial melalui Gerakan Siswa Moderat di Kabupaten Lumajang. Smart: Jurnal Studi Masyarakat, Religi Dan Tradisi, Query date: 2023-08-11 16:53:29. http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/21134
Idris, H., & Muttaqin, A. (2022). Rekonstruksi Spirit Harmoni Agama di Daerah Rawan Konflik dengan Pendekatan Participatory Action Research. Khidmatuna: Jurnal Pengabdian …, Query date: 2023-08-11 16:53:29. https://www.ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/khidmatuna/article/view/1707
Indonesia, & Indonesia (Eds.). (2019). Moderasi beragama (Cetakan pertama). Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI.
Khalil Nurul Islam. (2020). Moderasi Beragama di Tengah Pluralitas Bangsa: Tinjauan Revolusi Mental Perspektif Al-Qur’an. KURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial Dan Keagamaan, 13(1). https://doi.org/10.35905/kur.v13i1.1379
Meleong, L. J. (1989). Metologi penelitian kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.
Nurhidayah, N., Putra, A., Putra, D., & ... (2022). Moderasi Beragama Perspektif Pluralisme Abdurahman Wahid (Gus Dur). Jurnal Penelitian …, Query date: 2023-08-11 16:53:29. http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jpiu/article/view/15577
Rapanna, P. (2016). Membumikan Kearifan Lokal Menuju Kemandirian Ekonomi. Sah Media.
Sahfutra, S. A. (2014). Gagasan Pluralisme Agama Gus Dur Untuk Kesetaraan dan Kerukunan. Religi Jurnal Studi Agama-Agama, 10(1), 89. https://doi.org/10.14421/rejusta.2014.1001-06
Sedyawati, E. (2006). Budaya Indonesia: Kajian arkeologi, seni dan sejarah. Divisi Buku Perguruan Tinggi, RajaGrafindo Persada.
Setia, P., & Imron, H. (2021). Kampanye moderasi beragama: Dari tradisional menuju digital. etheses.uinsgd.ac.id. https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/41256
Subchi, I., Zulkifli, Z., Latifa, R., & Sa’diyah, S. (2022). Religious Moderation in Indonesian Muslims. Religions, 13(5), 451. https://doi.org/10.3390/rel13050451
Sumianto, E. (2023, August 10). Wawancara Pengurus FKUB [Personal communication].
Suryadi, M. (2023). Moderasi Beragama Sebagai Kerangka Paradigma Pendidikan Islam Rahmatan Lil Alamin. Educandum, Query date: 2023-08-11 16:53:29. https://blamakassar.e-journal.id/educandum/article/view/1053
Syarifuddin. (2022). Buku Ajar Kearifan Lokal Daerah Sumatera Selatan. Bening Media Publishing.
Wardah. (2023, August 9). Wawancara warga Kandangtepus [Personal communication].
Wijaya, A. (2019). Kontestasi merebut kebenaran Islam di Indonesia (Cetakan pertama). IRCiSoD.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Maulida Dwi Agustiningsih, Audy Nauristmaeda Naftalena Salsabila, Faizzatul Kamila, Shafira Munawwaroh Dahlan, Ach. Nabilul Hikam, Naili Alvi Mufidah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
JURNAL PANANGKARAN disebarluaskan dengan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerrivatives 4.0 International License.