FIQH PERKAWINAN BEDA AGAMA DI INDONESIA: Kajian atas Fatwa-Fatwa NU, MUI dan Muhammadiyyah
DOI:
https://doi.org/10.14421/ahwal.2021.14102Keywords:
Inter religious marriage, Fatwa, NU, MUI, MuhammadiyyahAbstract
Interfaith marriages are a classic example of a legal question that has yet to be resolved. There are several points of contention in it, ranging from how to define the term scribes to their legal standing. The purpose of this paper is to describe how the fatwas of NU, MUI, and Muhammadiyyah reinterpret mixed marriages. A descriptive-analytical method with a qualitative approach is used in this investigation. The research data is collated and described for further analysis using existing ideas, after which conclusions are drawn. This analysis demonstrates that NU's qaulī technique, MUI's maṣlaha mursala method, and Muhammadiyyah's sadd al-żarī'a method all strongly establish that interfaith marriage is prohibited, regardless of its form.
Perkawinan beda agama, merupakan persoalan klasik yang hingga saat ini belum disepakati status hukumnya. Di dalamnya terdapat perbedaan pendapat, mulai dari memaknai istilah ahli kitab hingga status hukumnya. Tulisan ini bertujuan untuk mendiskripsikan reinterpretasi tentang perkawinan beda agama yang termuat dalam fatwa-fatwa NU, MUI dan Muhammadiyyah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis dengan pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh dari penelitian disusun serta dijelaskan untuk selanjutnya dianalisa berdasarkan teori yang ada kemudian ditarik kesimpulan. Penelitian ini menunjukan bahwa NU melalui metode qauli, MUI melalui maṣlahah mursalah dan Muhammadiyyah melalui metode sadd al-żari’ah dengan tegas menfatwakan bahwa apapun jenisnya, perkawinan beda agama dilarang oleh.
References
Al-Zuhayli, Wahbah. Al-Fiqh al-Islami Wa Adillatuh. III. VII. Damaskus: Dar al-Fikr, n.d.
al-Anshari, Syaikh al-Islam Zakariya. Tuhfah Al-Thullab. terjemahan. Semarang: al-Alawiyah, n.d.
Ashsubli, Muhammad. “Undang-Undang Perkawinan Dalam Pluralitas Hukum Agama (Judicial Review Pasal Perkawinan Beda Agama.” Jurnal Cita Hukum 3, no. 2 (2015).
Djamil, Fathurrahman. Metode Ijtihad Majlis Tarjih Muhammadiyah. I. Jakarta: Logos Publishing House, 1995.
Fitrawati. “Diskursus Perkawinan Beda Agama Di Indonesia Dalam Tinjauan Universalisme Ham Dan Relativisme Budaya.” Jurnal Ilmiah Syariah 20, no. 2 (June 2021).
Ghazali, Abd. Moqsith. Argumen Pluralisme Agama: Membangun Toleransi Berbasis al-Qur’an. Depok: Kata Kita, 2009.
Hamsin, Muhammad Khaeruddin. “Perkawinan Beda Agama dalam Tinjauan Syariah dan Hukum Positif (Menyoal Pasal 2 ayat (1) UU No. 1 Th. 1974).” Tarjih: Jurnal Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam 12, no. 2 (December 7, 2014): 193–205.
Hanifah, Mardalena. “Perkawinan Beda Agama Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.” Soumatera Law Review 2, no. 2 (2019).
al-Shafi’i, Al-Imam Abi ‘Abd Allah ibn Idris. Kitab Al-Umm Tahqiq ‘Ali Muhammad Dan ‘Adil Ahmad. Vol. 6. Beirut: Dar Ihya al-Turath al-Arabi, 2001.
Ibnu ’Umar, Fakhr al-Din. Al-Tafsir Al-Kabir. 2nd ed. Beirut: Dar al-Kutub al-’Ilmiyah, 2004.
Ibrahim, Al-Imam Abi Ishaq. Al-Muhadhdhab. II. Semarang: Toha Putra, n.d.
al-Na’im, Abdullah Ahmed. “Syari’ah Dan Isu-Isu HAM.” In Wacana Islam Liberal, 379–388. Jakarta: Paramadina, 2001.
Khalid, Hasan. Al-Zawaj Bi Ghayr al-Muslimin. Jakarta: Pustaka al-Sofwa, 2004.
Majid, Nurcholis. Fiqih Lintas Agama; Membangun Masyarakat Inklusif-Pluralis. Jakarta: Yayasan Waqaf Paramadina, 2004.
al-Malibari, Zain al-Din. Fath Al-Mu’in. Surabaya: Muhammad ibn Ahmad, tt, n.d.
Mudzhar, M. Atho. Fatwa-Fatwa Majelis Ulama Indonesia Sebuah Studi Tentang Pemikiran Hukum Islam Di Indonesia 1975-1988. Jakarta: INIS, 1993.
Nasution, Harun. Pembaharuan Dalam Islam, Sejaran Pemikiran Dan Gerakan. Jakarta: Bulan Bintang, 1975.
Rafiq, Ahmad. Hukum Islam Di Indonesia. Jakarta: Rajawali, 19995.
Shihab, M. Quraish. Tafsir Al- Misbah; Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati, 2012.
al-Suyuti, Jalal al-Din "Abd al-Rahman. Al-Ashbah Wa al-Naza’ir. Semarang: Taha Putra, n.d.
al-Syarqawi, Al-Syaikh. Al-Syarqawi ‘Ala al-Tahrir. Vol. II. terjemahan. Indonesia: al-Haramayn, n.d.
Syatha, Sayyid al-Bakri ibn Muhammad. I‘anah al-Thalibin. Vol. 3. terjemahan. Indonesia: Dar Ihya, n.d.
Turnip, Ibnu Radwan Siddik. “Perkawinan Beda Agama: Perspektif Ulama Tafsir, Fatwa MUI Dan Hukum Keluarga Islam Di Indonesia.” Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir 6, no. 01 (2021).
Ulama, Nahdlatul. Ahkam Al-Fuqaha: Solusi Problematika Aktual Hukum Islam, Keputusan Muktamar, Munas Dan Konbes Nahdlatul Ulama 1926-2010. Surabaya: Khalista & LTN PBNU, 2011.
Umar Nasruddin. “Tradisi Dan Pembaharuan Pemikiran Dalam Dunia Islam.” Sahid Ballroom, Hotel Sahid Jaya, Jakarta, 2006.
Yusuf, Muhammad. “Pendekatan Al-Maslahah Al-Mursalah Dalam Fatwa MUI Tentang Pernikahan Beda Agama.” Jurnal Ahkam XIII, no. 1 (January 2013).
Zuhdi, Muhammad Harfin. “Tipologi Pemikiran Hukum Islam: Pergulatan Pemikiran Dari Tradisionalis Hingga Liberalis.” Jurnal Ulumuna: Jurnal Studi Keislaman 16, no. 1 (2012): 52.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Ali Mutakin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication. The works are simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.