DOUBLE-BURDENED AND MARGINALIZED WOMEN: Patriarchal Dominance in the Development in Padang Lawas, North Sumatera
DOI:
https://doi.org/10.14421/ahwal.2022.15205Keywords:
Double-burdened, patriarchal dominance, rural development, women's marginalizationAbstract
Village Law Number 6 of 2014 stipulates the principles of participation, equality, and empowerment to make women subordinate in village development. This discourse cannot be separated from the role of the Batak Angkola Padang Lawas community, which is deeply committed to the patriarchal system. Women who work in development must face this well-established wall of old social construction. The study intends to investigate the reasons why women are marginalized in this development agenda. The data was gathered through documentation and interviews. Based on the patriarchal theory of Walby, it is safe to say that the construction of women's positions in village development in Padang Lawas is a manifestation of constructed patriarchal culture, which has long been part of Batak culture. Women's "lower education" than men's places them in an unfavorable position. The patriarchal dominance in the clan structure and dual roles as housewives perpetuate and gloss over this poignancy on a daily basis.
[Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014 mengatur prinsip partisipasi, kesetaraan, dan pemberdayaan untuk menjadikan perempuan tersubordinasi dalam pembangunan desa. Wacana ini tidak lepas dari peran masyarakat Batak Angkola Padang Lawas yang sangat kental dengan sistem patriarki. Perempuan yang bekerja dalam pembangunan harus menghadapi tembok konstruksi sosial lama yang sudah mapan ini. Studi ini bermaksud untuk menyelidiki alasan mengapa perempuan terpinggirkan dalam agenda pembangunan dalam kontek Desa Padang Lawas. Pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi dan wawancara. Berdasarkan teori patriarki ala Walby, dapat dikatakan bahwa posisi perempuan dalam pembangunan desa di Padang Lawas merupakan wujud dari konstruksi budaya patriarki yang telah lama menjadi bagian dari budaya Batak. "Pendidikan perempuan yang lebih rendah" daripada laki-laki menempatkan mereka pada posisi yang tidak menguntungkan. Dominasi patriarki dalam struktur klan dan peran ganda sebagai ibu rumah tangga mengabadikan dan memoles kepedihan ini setiap hari.]
References
Antlöv, Hans, Anna Wetterberg, and Leni Dharmawan. “Village Governance, Community Life, and the 2014 Village Law in Indonesia.” Bulletin of Indonesian Economic Studies 52, no. 2 (2016): 161–83. https://doi.org/10.1080/00074918.2015.1129047.
Baiduri, Raith. “The Meaning And Dimensions of Work: Women Traders Toba-Batak (Inang-Inang) in Medan, North Sumatera, Indonesia.” International Journal of Humanities and Social Science 4, no. 1 (2014): 66–74.
Candraningrum Dewi, dalam https://www.jurnalperempuan.org/blog/dewi-candraningrum-karirpatriarki terbit tanggal 30 Desember 2014 diakses tanggal 12 Februari 2022.
Damanik, Erond L, and Muhammad Iqbal. “The Contribution of Batak Ethnic Women in the Province of North Sumatera Legislative.” In 1st International Conference on Social Sciences and Interdisciplinary Studies (ICSSIS 2018), 176–78. Atlantis Press, 2019. https://doi.org/10.2991/icssis-18.2019.35.
Daulay, Harmona, and T Ilham Saladin. “Resilience of Women Leaders as Village Heads in Patriarchal Culture (Eco-Feminist Analysis).” In 2nd International Conference on Social and Political Development (ICOSOP 2017), 144–49. Atlantis Press, 2017. https://doi.org/10.2991/icosop-17.2018.22.
Dikutip dari Diskusi Sahabat Jurnal Perempuan Gathering ke-10 dengan tema “Tradisi, Adat dan Politk Kesetaraan”, salah satu Narasumbernya adalah Patrick Ziegenhain, Politik Perempuan Asia Tenggara: Tantangan dan Masa Depan, hlm. 10. (Yayasan Jurnal Perempuan, Sabtu 21 Maret 2015, Jam 09.00-12.00).
Faqih, Mansour. Analisa Gender Transformasi Sosial. Yogyakarta:(1997). Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996.
Fernandez, Antonia, and Uma S Kambhampati. “Shared Agency: The Dominant Spouse’s Impact on Education Expenditure.” World Development 96 (2017): 182–97. https://doi.org/10.1016/j.worlddev.2017.03.006.
Fernandez, Antonia, Marina Della Giusta, and Uma S Kambhampati. “The Intrinsic Value of Agency: The Case of Indonesia.” World Development 70 (2015): 92–107. https://doi.org/10.1016/j.worlddev.2014.12.020.
Friedan, B. The Feminine Mystique, Jakarta: Indoliterasi, (1963)
Griffin, E M. A First Look at Communication Theory. McGraw-hill, 2006.
Hanan, Himasari. “Modernization and Cultural Transformation: The Expansion of Traditional Batak Toba House in Huta Siallagan.” Procedia-Social and Behavioral Sciences 50 (2012): 800–811. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.08.082.
Harahap, Parsadaan Marga. “Horja: Adat Istiadat Dalihan Natolu.” Jakarta: Parsadaan Marga Harahap Dohot Anak Boruna, 1993.
Hutagalung, Wasinton. Adat: Tringot Tu Ruhut-Ruhut Ni Pardongan Saripeon Di Halak Batak. (No Title), 1963.
Indikator Gender Kabupaten Padang Lawas 2018
Jacqueline, V E L, Yando Zakaria, and Adriaan Bedner. “Law-Making as a Strategy for Change: Indonesia’s New Village Law.” Asian Journal of Law and Society 4, no. 2 (2017): 447–71. https://doi.org/10.1017/als.2017.21.
Jaquette, Jane S. “Women/Gender and Development: The Growing Gap between Theory and Practice.” Studies in Comparative International Development 52 (2017): 242–60. https://doi.org/10.1007/s12116-017-9248-8.
Maulana Indra dan Permana Tenu, “Marginalisasi Perempuan Dalam Cerpen “Inem” Karya Pramoedya Ananta Toer (Sebuah Kajian Feminisme)”, Jurnal Salaka, Volume 2 Nomor 1 Tahun 2020, Fakultas Ilmu dan Ilmu Budaya, Universitas Pakuan Bogor
Megawangi, Ratna. Membiarkan Berbeda?: Sudut Pandang Baru Tentang Relasi Gender. ATF Press, 1999.
Munfarida, Elya. “Perempuan Dalam Tafsir Fatima Mernissi.” Maghza: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir 1, no. 2 (2016): 21–34. https://doi.org/10.24090/maghza.v1i2.738.
Munthe, Hadriana Marhaeni. “Phenomenon of Women Marginalization in Poor Family in Pakpak Community (A Case Study in Pegagan Julu Village, Sumbul Subdistrict, Dairi Regency-North Sumatra-Indonesia).” Journal of Arts and Humanities 6, no. 6 (2017): 38–51. https://doi.org/10.18533/journal.v6i6.1196.
Noni Shintyadita Putu, “Gambaran Konflik Peran Ganda Pada Perempuan Suku Jawa Berstatus Jero dan Memiliki Anak Autisme,” Konferensi Internasional Feminisme: Persilangan Idenditas, Agensi dan Politik (20 Tahun Jurnal Perempuan), (Yayasan Jurnal Perempuan, Jakarta, 2016).
Nurhalimah, Andi. “Partisipasi Kaum Perempuan Dalam Perencanaan Pengelolaan Dana Desa.” Jurnal Ilmu Administrasi Negara (JUAN) 6, no. 2 (2018): 35–54.
Parsadaan Marga Harahap dohot Anakboruna, Horja: Adat Istiadat Dalihan Na Tolu (Jakarta: Persadaan Marga Harahap dohot Anakboruna, 1993)
Permana, Tenu, and Indra Maulana. “Marginalisasi Perempuan Dalam Cerpen ‘Inem’ Karya Pramoedya Ananta Toer (Sebuah Kajian Feminisme).” Jurnal Salaka: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Budaya Indonesia 2, no. 1 (2020). https://doi.org/10.33751/jsalaka.v2i1.1837.
Ramadhan, Febi Rizki. “‘Kekerasan Itu Katarsis Dari Patriarki!’: Resistensi Pada Kekerasan Terhadap Perempuan Dalam Praktik Gerakan Sosial Aliansi Laki-Laki Baru.” Antropologi Indonesia 38, no. 2 (2017): 80.
Ridgeway, Cecilia L. “Framed before We Know It: How Gender Shapes Social Relations.” Gender & Society 23, no. 2 (2009): 145–60. https://doi.org/10.1177/0891243208330313.
Sultana, Abeda. “Patriarchy and Women s Subordination: A Theoretical Analysis.” Arts Faculty Journal, 2010, 1–18. https://doi.org/10.3329/afj.v4i0.12929.
Susan, Novri, and Tuti Budirahayu. “Village Government Capacity in the Implementation of Village Law No. 6 of 2015 in Indonesia.” In Sustainable Future for Human Security: Society, Cities and Governance, 17–27. Springer, 2018. https://doi.org/10.1007/978-981-10-5433-4_2.
Sylvia, WALBY. “Theorizing Patriarchy.” Oxford: Basil Blackwell Articles Scientifiques et Chapitres de Livres ANDERSSON Bengt-Erik (1992)«Effects of Day-Care on Cognitive and Socio-Emotional Competence of Thirteen-Year-Old Swedish Schoolchildren» Child Development 63, no. 1 (1990): 20–36.
Todaro, Michael P, and Stephen C Smith. PEMBANGUNAN EKONOMI, Edisi 9, Jilid 1. Erlangga, 2006.
Walby Sylvia, Theorizing Patriarchy, (1990 London: Wiley-Blackwell), hlm. 28-29. dalam Febi Rizki Ramadhan, “Kekerasan itu Katarsis dari Patriarki: Resistensi pada Ke¬kerasan terhadap Perempuan dalam Praktik Gerakan Sosial Aliansi Laki-laki Baru”, Jurnal Antropologi Indonesia No. 2 2017
Walby, Syvia. “Theorizing Patriarchy//Review.” Canadian Woman Studies 13, no. 4 (1993): 135.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Muslim Pohan
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication. The works are simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.