Sufi Profetik: Studi Living Hadis Jamaah Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah di Kabupaten Trenggalek

Authors

  • Rizqa Ahmadi IAIN Tulungagung

DOI:

https://doi.org/10.14421/livinghadis.2017.1331

Keywords:

Sufi, living hadis, Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah, profetik

Abstract

Pandangan miring terhadap kelompok tarekat oleh sebagian golongan yang mengklaim dirinya lebih nyunnah menjadi pemicu perdebatan akademik yang panjang. Seolah-olah ajaran para sufi bertentangan dengan sunnah padahal dengan membaca sirāh, Beliau adalah zāhid, ābid, nāsik sekaligus sufi sejati yang patut diteladani. Pada kasus muslim Indonesia, fenomena ini lebih menarik lagi dengan adanya fakta bahwa corak Islam awal yang muncul di Indonesia menurut para sejarawan, lebih bercorak sufisme. Selain fakta tersebut, cara beragama muslim Indonesia yang terbentuk perpaduan antara tradisi yang telah mengakar dan keyakinan agama yang dianut meneguhkan bahwa hubungan ajaran tasawuf baik dalam wujud tarekat maupun bukan, berbanding lurus dengan misi luhur kenabian. Berkenaan dengan hal tersebut, tulisan ini secara fenomenologis menarasikan berbagai ritual dan kegiatan yang diyakini oleh jamaah Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah di Kabupaten Trenggalek, terinspirasi dari sunnah Nabi. Aktifitas tersebut terdiri dari dua kategori. Kategori pertama spiritualitas yang meliputi amalan-amalan sunnah dalam bentuk mujāhadah, riyādhah, dan berbagai zikir dan wirid yang diwajibkan. Dan kategori kedua berupa aktifitas sosial bermasyarakat, terwujud dalam internalisasi nilai-nilai luhur dalam membangun masyrakat yang makmur, rukun dan damai.

Author Biography

Rizqa Ahmadi, IAIN Tulungagung

Department of Tasawuf dan Psikoterapi Faculty of Ushuluddin, Adab, dan Dakwah IAIN Tulungagung

Abstract viewed: 1859 times | PDF downloaded = 1271 times

References

Ad-Darwisy, M. (2005). Al-Fawaid al-Mustamaddah min Tahqiqat Al-’Alamah As-Syaikh ’Abd al-Fattah Abu Ghuddah fi ’Ulumi Musthalahil Hadits. Beirut: Dar al-Basyair al-Islamiyyah.

Al-Kurdi, M. A. (1991). Tanwir al-Qulub fi Mu’amalati ’Allam al-Ghuyub (1st ed., Vol. 1). Damaskus: Dar al-Qolam al-’Arabi.

Atjeh, A. (1985). Pengantar Ilmu Tarekat (Uraian tentang Mistik) (3rd ed.). Solo: Ramadhani.

Azra, A. (1994). Jaringan ulama: Timur Tengah dan kepulauan Nusantara abad XVII dan XVIII : melacak akar-akar pembaruan pemikiran Islam di Indonesia. Mizan.

Bruinessen, M. van. (1992). Tarekat Naqsyabandiyah di Indonesia: survei historis, geografis, dan sosiologis. Mizan.

Bruinessen, M. van. (2012). Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat (1st ed.). Yogyakarta: Gading Publishing.

Dewi, S. K. (2016). Otoritas Teks Sebagai Pusat dari Praktik Umat Islam. Jurnal Living Hadis, 1(1).

Dosen Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga. (2007). Metode Penlitian Living Qur’an dan Hadis (I). Yogyakarta: TH-Press, Teras.

Margoliouth, D. S. (2010). The Early Development of Mohammedanism. Cosimo, Inc.

Rahman, F. (2016). Islam; Sejarah Pemikiran dan Peradaban (I). Jakarta: Mizan Pustaka.

Rastgoo Far, S. M., & Bozorgi, M. D. (n.d.). The Origin of Mysticism and Sufism in Hadith. Religious Inquiries, 2(No. 3), 103–117.

Ritzer, G. (1985). Sosiologi ilmu pengetahuan berparadigma ganda. Penerbit CV. Rajawali.

Riyadi, A. K. (n.d.). Arkeologi Tasawuf (I). Bandung: Mizan Pustaka.

Smart, N. (1998). The World’s Religions. Cambridge University Press.

Sri Mulyati. (2011). Mengenal & memahami tarekat-tarekat muktabarah di Indonesia. Jakarta: Kencana.

Weber, M., & Parsons, T. (2003). The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism. Courier Corporation.

Downloads

Published

2017-10-15

Issue

Section

Articles