DINAMIKA PENDIDIKAN ISLAM PASCA KEMERDEKAAN DI INDONESIA
DOI:
https://doi.org/10.14421/thaq.2021.20101Keywords:
Dynamics, Islamic Education, SocialAbstract
Abstract: Islamic education was originally a scientific base that first appeared in the archipelago (Nusantara). Pesantren is the oldest education recorded in history books, and at the same time has an important role in the development of Islamic education, no exception after Indonesia gained independence from the colonial reign. Although independence has been achieved, Indonesian education cannot be said to be smooth in its journey, in this case the following article will discuss the dynamics of post-independence Islamic Education related. Regarding the old order, Islamic education had existed before, and it was mostly pesantren, and public schools, but it was not yet neatly arranged, however in this period there were many laws and regulations related to policies, to carry out religious teaching. Then, entering the new order, education only focuses on formal education, while informal and Islamic education become stepchildren of the government. When entering the era of reform, a lot of Islamic education began to grow and develop into various teachings, one of them is madrasa as well as the education of Al-Qur'an and so on. This research uses the historical method which consists of four stages, namely heuristics (source gathering stage), external criticism (determining source authenticity) and internal criticism (determining source credibility), interpretation (analysis) of data, and historiography (writing process). The results of this study stated that post-independence Islamic education in Indonesia gave birth to ups and downs in policy and ended with the number of institutions that developed pesantren education, as the oldest educational system.
Abstrak: Pendidikan Islam pada mulanya merupakan basis keilmuan yang pertama kali muncul di Nusantara (Nusantara). Pesantren merupakan pendidikan tertua yang tercatat dalam buku-buku sejarah, dan sekaligus memiliki peran penting dalam perkembangan pendidikan Islam, tidak terkecuali setelah Indonesia merdeka dari penjajahan. Meski kemerdekaan telah tercapai, namun perjalanan pendidikan Indonesia tidak bisa dikatakan mulus, dalam hal ini artikel berikut akan membahas terkait dinamika Pendidikan Islam pasca kemerdekaan.
Pada masa orde lama, pendidikan Islam sudah ada sebelumnya, kebanyakan pesantren, dan sekolah umum, namun belum tertata dengan rapi, namun pada masa ini banyak peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kebijakan, untuk menjalankan ajaran agama. Kemudian memasuki orde baru, pendidikan hanya menitikberatkan pada pendidikan formal, sedangkan pendidikan informal dan Islam menjadi anak tiri pemerintah. Memasuki era reformasi, banyak pendidikan Islam yang mulai tumbuh dan berkembang menjadi berbagai ajaran, salah satunya madrasah serta pendidikan Al-Qur’an dan sebagainya. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik (tahap pengumpulan sumber), kritik eksternal (menentukan keaslian sumber) dan kritik internal (menentukan kredibilitas sumber), interpretasi (analisis) data, dan historiografi (proses penulisan). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pendidikan Islam pasca kemerdekaan di Indonesia melahirkan pasang surut kebijakan dan diakhiri dengan banyaknya lembaga yang mengembangkan pendidikan pesantren, sebagai sistem pendidikan tertua.
Downloads
References
Anam, S. Sekolah Dasar, Pergulatan Mengejar Ketertinggalan. Solo: Wijarti, tt.
Azra, Azyumardi. Jaringan Ulama Timur Tengah Dan Kepulauan Nusantara Abad XVII Dan XVIII. Bandung: Mizan, 1998.
Dawam, Rahardjo. Pergulatan Dunia Pesantren: Membangun Dari Bawah. Jakarta: P3M, 1985.
Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai Dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia. Jakarta: LP3ES, 1994.
Gunawan, Ari H. Kebijakan-Kebijakan Pendidikan. Jakarta: Renika Cipta, 1995.
Hasbullah. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999.
Ismail. “‘Politik Pendidikan Islam Orde Lama 1945-1965 (Study Kebijakan Pemerintah Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Islam).’” Jurnal Kabilah: Journal of Social Community 1, no. 1 (June 2016).
Jalal, Fasli, and Dedi Supriadi. Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Onatomi Daerah. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2001.
Khozin. Jejak-Jejak Pendidikan Islam Di Indonesia: Rekonstruksi Sejarah Untuk Aksi. Malang: UMM Press, 2006.
Madjid, Nurcholis. Islam Doktrin Dan Peradaban: Sebuah Telaah Kritis Tentang Masalah Keimanan, Kemanusiaan Dan Kemodernan. Jakarta: Paramadina, 2000.
Mustafa, and Abdullah. Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia. Bandung: Pustaka Setia, 1998.
Nata, Abuddin. Tokoh-Tokoh Pembaruan Pendidikan Islam Di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006.
Nursyarief, Aisyah. “Pendidikan Islam Di Indonesia Dalam Lintas Sejarah (Perspektif Kerajaan Islam).” Jurnal Lentera Pendidikan 17, no. 2 (Desember 2014).
Sanaky, Hujair AH. Paradigma Pendidikan Islam: Membangun Masyarakat Madani Indonesia. Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2003.
Subhan, Arief. Lembaga Pendidikan Islam Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012.
Sucipto, Bambang. “Lembaga Pendidikan Islam Dan Perubahan Sosial.” Jurnal Insania 8, no. 3 (Agustus 2011).
Yasmadi. Modernisasi Pesantren: Kritikan Nurcholish Madjid Terhadap Pendidikan Islam Tradisional. Jakarta: Ciputat Press, 2002.
Zarkasyi, Syukri. Gontor Dan Pembaharuan Pendidikan Pesantren. Depok: Raja Grafindo Persada, 2005.
Zuhairini dkk. Sejarah Pendidikan Islam, Proyek Pembinaan Prasarana Dan Sarana Perguruan Tinggi Agama. Jakarta, 1986.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Ahmad Jafarul Musadad

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who will publish with this journal agree to the following terms:
- Thaqafiyyat: Jurnal Bahasa, Peradaban dan Informasi Islam publishes all articles entirely in full text.
- It is permissible for readers to download and to use it for scientific purposes and scientific dissemination.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.