POLA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA SANTRI (Studi Kasus Santri Putri Pondok Pesantren Nurul Huda NU Pesanggrahan)
DOI:
https://doi.org/10.14421/JD.2122020.2Keywords:
Pola Komunikasi, Antarbudaya, Pondok Pesantren, SantriAbstract
This study aims to discuss how the intercultural communication patterns of female students at the Nurul Huda Islamic Boarding School NU Pesanggrahan and the obstacles that must be taken against the communication patterns for female students of the Nurul Huda Islamic Boarding School NU Pesanggrahan in the pesantren environment towards existing cultures. The approach that the researcher adopts is to use a qualitative research approach with field studies (field research). By using descriptive research methods.
The results of the research conducted show that female students in Islamic boarding schools carry out learning about good verbal and non-verbal or dialect communication through close friends at the cottage by adjusting intercultural communication patterns through the language of female students from different regions and adapting to the language according to the boundaries so that Intercultural communication is effectively established in the Nurul Huda Islamic Boarding School NU Pesanggrahan. In addition, there are differences in language or dialect as the main factor for the female students at the Nurul Huda Islamic Boarding School NU Pesanggrahan, namely the language factor (communication) and social factors. The factors that cause differences in the language or dialect of the female students at the Nurul Huda Islamic Boarding School NU Pesanggrahan include: (1) The language (communication) is different from the area of origin of the female students so that they do not understand what is meant; (2) Unsuitable association from the area of origin of the female students, thus obstructing gaps in daily communication.
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskusikan bagaimana pola komunikasi antarbudaya santri putri di Pondok Pesantren Nurul Huda NU Pesanggrahan dan hambatan yang harus ditempuh terhadap pola komunikasi bagi santri putri Pondok Pesantren Nurul Huda NU Pesanggrahan di lingkungan pesantren terhadap budaya yang ada. Pendekatan yang peneliti angkat yaitu menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan studi lapangan (field research). Dengan meggunakan metode penelitian deskriptif.
Hasil Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwasannya santri putri di Pondok Pesantren melakukan pembelajaran mengenai bahasa komunikasi baik verbal maupun non verbal atau dialek yang baik melalui teman dekat di pondok dengan penyesuaian pola komunikasi antarbudaya melalui bahasa dari santri putri yang berbeda daerah dan beradaptasi dengan bahasa sesuai batasan agar komunikasi antarbudaya terjalin dengan efektif yang berlaku di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Huda NU Pesanggrahan. Disamping itu adanya perbedaan bahasa atau dialek sebagai faktor yang utamaSantri Putri di Pondok Pesantren Nurul Huda NU Pesanggrahan yaitu faktor bahasa (komunikasi) dan faktor pergaulan. Faktor-faktor penyebab perbedaan bahasa atau dialek Santri Putri di Pondok Pesantren Nurul Huda NU Pesanggrahan, meliputi: (1) Bahasa (komunikasi) yang berbeda dari daerah asal santri putri sehingga menimbulkan tidak pahamnya apa yang di maksud; (2) Pergaulan yang kurang cocok dari asal daerah santri putri sehingga menjadikan kesenjangan dalam berkomunikasi sehari – hari terhambat.
References
Ali, Mukti. 2017. Komunikasi Antarbudaya dalam Tradisi Agama Jawa. Yogyakarta: CV. Pustaka Ilmu Group.
Azwar,Saifuddin. 1998. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Dhofier,Zamakhsyari. 1994. Tradisi Pesantren. Jakarta: LP3ES.
Djaelani,Abdul qadir. 1994. Peran ulama dan Santri dalam perjuangan politik Islam diIndonesia. PT Bina Ilmu: Surabaya.
Hadiono, Abdi Fauji. Komunikasi Antar Budaya: Kajian Tentang Komunikasi Antarbudaya di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi, Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam, Vol. VIII, No. 1, September 2016.
Hamidi. 2008. Metode Penelitian Kualitatif, Aplikasi Praktis, Pembuatan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Hasil Wawancara dengan Pengurus Ponpes Nurul Huda NU Pesanggrahan, pada Hari Selasa, Tanggal 24 November 2020 Pukul 13:30
Liliweri,Alo. 2009. Makna Budaya dalam Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta: PT. LKiS.
Moertopo, Ali. 1987.Strategi Kebudayan. Jakarta: CSIS.
Moleong, J Lexy. 1997.Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Dedy. 1996. Komunikasi Antarbudaya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. 2014. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT Remaja RosdaKarya.
Rachmat, Jalaluddin. 1985. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Rismawan, Rifqi. 2018Komunikasi Antarbudaya Santri Putra Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan. Surabaya: Universitas Negeri Sunan Ampel.
Sihabuddin,Ahmad. 2013. Komunikasi Antarbudaya Satu Perspektif Multidimensi, Cet ke-2. Jakarta : Bumi Aksara.
Sugiyono. 2007.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D. Bandung: Alfa Beta.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).