Pergumulan Konservatisme Agama dan Terorisme: Tantangan Terhadap Moderasi Islam Indonesia

Kata Kunci Covid-19 konservatisme terorisme deradikalisasi

Authors

  • Shohebul Umam
    shohebulumam.scholar@gmail.com
    UIN Sunan Kalijaga, Indonesia
July 12, 2022

Downloads

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gerakan dan motif baru terorisme di masa pandemi. Krisis multidimensional yang diakibatkan oleh Pandemi Covid-19, mendorong terhadap menguatnya konservatisme Islam, yakni satu jalan yang mempermudah terorisme masuk dan berkembang di masyarakat. Di tengah masyarakat yang konservatif terhadap agama, kelompok teroris mengedarkan narasi Covid-19 sebagai kondisi ‘akhir zaman’ yang harus dihadapi dengan jihad militant, dan terbukti efektif dalam proses rekrumen, propaganda, hingga efektif dalam menggerakan emosi untuk melakukan aksi-aksi teror. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi pustaka melalui pengumpulan data terhadap laporan dan literatur hasil penelitian sebelumnya, serta berita online. Studi ini berhasil mengidentifikasi bahwa, kelompok teroris berhasil beradaptasi dengan kondisi pandemi Covid-19, dan menjadikan pandemi sebagai isu dan inspirasi baru di dalam melakukan rekrutmen, propaganda, hingga aksi-aksi teror. Oleh karena itu, instansi pemerintah terkait pencegahan terorisme harus dapat membangun strategi yang adapatif dengan situasi baru ini, di mana sejauh ini pendekatan penanggulangan terorisme sejauh ini masih bersifat ad hoc. Maka dari itu, kebijakan deradikalisasi tidak hanya diwujudkan dalam bentuk reorientasi dan resosialisasi, tetapi juga didorong untuk membangun kontra narasi dengan kelompok-kelompok terorisme di dalam menancapkan ideologi radikal, melalui langkah-langkah baru, berkolaborasi dengan ormas-ormas mainstream seperti NU dan Muhammadiyah dalam membangun narasi moderasi Islam, baik secara kultural ataupun melalui kanal-kanal baru internet.