Synthesizing Spirituality and Business: Exploring the Economic Dimensions of Sufism Orders in Indonesia

Authors

  • Siswoyo Aris Munandar STAI Sunan Pandanaran Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.14421/jd.23.2.22.3

Keywords:

Organisasai Tarekat, Bisnis, Sufi.

Abstract

Abstract

So far, the general view of the tarekat teaches to stay away from the world, only to carry out worship. Moreover, his doctrines live for the hereafter and distance themselves from the world of asceticism. In addition, Sufis are often imagined as someone who looks simple, even tends to be what he is. that the Sufis are a collection of poor, poor and desperate people. This opinion is not completely wrong and not completely correct. Therefore, in this study the author wants to show that the tarekat are also in business. This research is a descriptive-qualitative research by prioritizing primary data sourced from field studies; and using secondary data as a supporting source. The use of this descriptive-qualitative method aims to describe the construction of business, which is influenced by both religion and culture, in the economic activities carried out by entrepreneurs following the tarekat in Indonesia. The results of this study show that the Idrisiyyah Tarekat is not only engaged in education and da'wah, but is also engaged in the economic field, not less than 40 business units developed by Pesantren Idrisiyyah. The Tarekat Shiddiqiyyah through its members also carries out many economic activities that can help the lives of the surrounding community. Some of the business units formed include star hotels, bottled mineral water production, kretek cigarette business partners, cigarette companies, health clinics, honey production, handicrafts and restaurants.

 

 

Abstrak

Selama ini Pandangan umum terhadap tarekat itu mengajarkan untuk jauh dari dunia, hanya sebatas menjalankan ibadah. Apalagi doktrin-doktinnya hidup untuk akherat dan menjauhkan diri dari dunia zuhud. Selain itu Sufi kerap dibayangkan sebagai seorang yang berpenampilan sederhana, bahkan cenderung apa adanya. bahwa sufi itu kumpulan orang-orang fakir, miskin dan putus asa. Pendapat ini tidak sepenuhnya salah dan tidak sepenuhnya benar. Oleh karena dalam penelitian ini penulis ingin menunjukan bawah kaum tarekat juga berbisnis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif dengan mengendepankan data primer yang bersumber dari kajian lapangan; dan menggunakan data sekunder sebagai sumber pendukung. Pemakaian metode deskriptif-kualitatif ini bertujuan untuk menggambarkan konstruksi bisnis, yang dipengaruhi baik oleh agama maupun budaya, dalam aktivitas ekonomi yang dijalakan oleh pengusaha pengikut tarekat-tarekat di Indonesia. Hasil dari penelitian ini bahwa Tarekat Idrisiyyah tidak hanya bergerak dalam bidang pendidikan dan dakwah, tapi juga bergerak dalam bidang ekonomi, tidak kurang dari 40 unit usaha yang dikembangkan oleh Pesantren Idrisiyyah. Tarekat Shiddiqiyyah lewat anggota-anggotanya juga banyak melakukan aktivitas ekonomi yang dapat membantu kehidupan masyarakat sekitarnya. Beberapa unit usaha yang dibentuk diantaranya, hotel bintang, produksi air mineral kemasan, mitra usaha sigaret kretek, perusahaan rokok, klinik kesehatan, produksi madu, kerajinan tangan dan rumah makan.

 

 

Abstract viewed: 129 times |

References

A’dam, Syahrul. Etos Ekonomi Kaum Tarekat Shiddiqiyyah”, Al-Iqtishad, Vol. 3, No.2, 2011.

Akhiyat.“Tasawuf dan Akulturasi Budaya (Telaah Tasawuf dalam Perspektif Culture and Education)”, Jurnal As-Salam, Vol. 1, No.1, 2016.

Ali, Mukti. Islam Mazhab Cinta: Cara Sufi Memandang Dunia, Bandung: Mizan, 2015.

Anwar, “Mencari Rezeki Ala Orang Sufi”, http://sunangesengkediri.blogspot.com/2008/08/tasawuf-dan-mencari-rezeki-banyak.html, (diasked on January 22, 2022).

Aqib, Harisuddin. Al Hikmah: Memahami Teosofi Tarekat Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah, Surabaya: Dunia Ilmu, 2000.

Ashari, Muhammad Akmal, “Pesantren Dan Bisnis: Qinimart Tarekat Idrisiyyah Sebagai Wadah Pengembangan Ekonomi Umat Di Tasikmalaya 1980-2017”, Skripsi diajukan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang, 2020.

Fakhriati. (2013). “Kadirun Yahya: Perjalanan Menuju Saidi Syekh dalam Tarekat Naqsyabandiyah Kholidiyah”, Jurnal Lektur Keagamaan, Vol.11, No.1, 2013, 237 - 260

Fitriyani, Linda Nur, Tati Handayani and Lili Puspita Sari. “Analysis of the marketing strategy of savings products at BMT Nasuha during the Covid-19 pandemic”, Dirham: Journal of Sharia Finance and Economics (JoSFE), Vol.1, No.1, 2022 1-13 https://doi.org/10.35912/josfe.v1i1.790

Hafiun, Muhammad. “Zuhud Dalam Ajaran Tasawuf”, Hisbah: Jurnal Bimbingan Konseling dan dakwah Islam, Vol.14, No.1, 2017.

Hakim, Arif Rahman , “Benarkah Kaum Sufi Tidak Perlu Bekerja?”, https://www.pecihitam.org/benarkah-kaum-sufi-tidak-bekerja/ (diasked on January 22, 2022).

Hidayat, Ziaulhaq. Kuasa Kelas Bawah dan Bisnis Berkah di Makam Wali: Narasi Kehidupan Khadim Tarekat, Tanggerang: Pustakapedia, 2019.

Huda, Sokhi. “Tasawuf Sebagai Akhlak: Kajian Tekstual Atas Kata-Kata Emas Shaykh Muhammad Raheem Bawa Muhaiyaddeen”, Menara Tebuireng, Vol.9, No.2, 2014.

Mardani, Dede Aji. “Spritual Entepreneurship dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat (Studi terhadap Tarekat Idrisiyah Pageningan Tasikmalaya)”, al-Afkar, Journal for Islamic Studies, Vol.2, No.2, 2019.

Mardani, Dede Aji. “Spritual Entrepreneurship Dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat (Studi Terhadap Tarekat Idrisiyah Pageningan Tasikmalaya)”, Al Amwal, Vol. 2, No.1, 2019.

Miswar. “Maqamat (Tahapan Yang Harus Ditempuh Dalam Proses Bertasawuf)”, Jurnal ANSIRU PAI, 1(2), Vol.8, No.19, 2017.

Moleong, Lexy J. Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004.

Muchtar, Achmad. “Konsep Dagang Perspektif Tarekat Idrisiyyah (Studi Kasus Terhadap Qini Mart)”, Skripsi, diajukan untuk Tasawuf Psikoterapi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2019.

Munandar, Siswoyo Aris. “The Role of Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah in the Era of Covid-19”, Jurnal Moderasi, Vol.l 1, No.1, 2021. 84-103.

________ and Mursalat. “Akuntabilitas Manajemen Pemberdayaan Pendidikan: Studi Pada Pesantren Tarekat Al-Idrisiyyah Tasikmalaya”, Jurnal MD, Vol.5, No.1, 2019.

Munir, Misbahul. “Fenomena Bisnis Di Komunitas Tarekat Shiddiqiyah Jombang”, dalam buku, Mozaik Riset Ekonomi Islam, Malang: UIN MALIKI Press, 2013.

________, Semangat Kapitalisme dalam Dunia Tarekat, Malang: CV. Cita Intrans Selaras, 2015.

Muniruddin, Said “Sufi Itu ‘Miskin’” https://saidmuniruddin.com/2020/07/11/sufi-itu-miskin/ (diasked on January 10, 2022).

Mursal. “Konsep Ekonomi Tasawuf (Telaah Kitab Al Luma’, Al Hikam, Dan Risalatul Qusairiyah)”, Al-Qishthu, Vol.14, No.2, 2016.

Nasih, Ahmad Munjin and Meidi Saputra. “Dialektika Keagamaan Dan Kebangsaan Dalam Tarekat Shiddiqiyyah”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol.6, No.1, 2021.

Nasirin, Muhammad Khoirun, Muhammad Zainul Miftahul Arifin, and Mohammad H Holle. “Implementasi Dakwah Ekonomi Umat Di Pondok Pesantren Tarikat Shiddiqiyyah”, Jurnal Education and developmet, Vol.9, No.2, 2021.

Nur, Djamaan.Prof. Dr. K. H., Tasawuf dan Tarekat Naqsyabandiyah Pimpinan Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya, Medan: USU Press, 2008.

Riyadi, Agus. “Tarekat Sebagai Organisasi Tasawuf (Melacak Peran Tarekat Dalam Perkembangan Dakwah Islamiyah)”, Jurnal at-Taqaddum, Vol.6, No.2, 2014.

Romadhan, Nugraha , “Daftarkan Usaha Kamu di TQNMart, Jaringan Bisnis Online Terpadu”, https://tqnnews.com/daftarkan-usaha-kamu-di-tqnmart-jaringan-bisnis-online-terpadu/(diaskes pada 18 Januari 2022).

Salamah, Ummu. Sosialisme Tarekat: Menjejaki Tradisi dan Amaliah Spiritual Sufisme, Bandung: Humaniora, 2005.

Shodiq, Muhammad.Tarekat Shiddiqiyyah Di Tengah Masyarakat Urban Surabaya, Surabaya: Pustaka Idea, 2016.

Sholihin and Rosihon.Ilmu Tasawuf, Bandung: CV Pustaka Setia, 2011.

Shulthoni, Muhammad, dkk. “Bisnis Kaum Santri: Studi tentang Kegiatan Bisnis Komunitas Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah Pekalongan”, Jurnal Penelitian, Vol.8, No.1,1, 2011.

Sudirman. “Spritual Entepreuneur Berbasis Al Quran”, Jurnal Li Falah, Vol. 1, No.1, 2016.

Supraja, M. “SDM dan Modal Sosial dalam Jaringan Bisnis Komunitas Tarekat di Yogyakarta”, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Vol.13, No.3, 2010.

Suyatman, Ujang. “Pesantren Dan Kemandirian Ekonomi Kaum Santri (Kasus Pondok Pesantren Fathiyyah Al-Idrisiyyah Tasikmalaya)”, Jurnal al-Tsaqafa, Vol.14, No.2, 2017.

Syukur, Amin. Zuhud di Abad Modern, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.

Tamaim, Imam , “Ketika Seorang Sufi Berbisnis”, https://tqnnews.com/ketika-seorang-sufi-berbisnis/, (diasked on January 2, 2022).

Taufik, Zulfan and Muhammad Taufik. “Mediated Tarīqat Qādiriyyat wa Naqshabandiyyat in the Digital Era: An Ethnographic Overview”, ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, Vol. 22, No.1, 2021.

Yafie, Ali. Fiqh Perdagangan Bebas, Bandung: Mizan, 2003.

Zainuddin, “sufisme di era global”, https://uin-malang.ac.id/r/150901/sufisme-di-era-global.html, (diasked on January 2, 2022).

Published

2022-08-03

How to Cite

Munandar, S. A. (2022). Synthesizing Spirituality and Business: Exploring the Economic Dimensions of Sufism Orders in Indonesia. Jurnal Dakwah, 23(2), 25–56. https://doi.org/10.14421/jd.23.2.22.3

Issue

Section

Articles