Metode Evaluasi Pembelajaran Inklusif Bagi Peserta Didik Difabel Netra

Main Article Content

Hendro Sugiyono Wibowo

Abstract

Evaluation is an important process as it determines whetheror not the learning process has been successful.Therefore, It should carefully take into account the various aspects of students’ performances and styles of learning in order to provide an accurate description of the progress of each individual student.This is particularly true for students with disabilities who are diverse in terms of their physical, mental, sensory, and motor ability. Such a situation necessitates that teachers develop evaluation methods that corresponds to these differences.
Some educational institutions have indeed made an attempt to modify their evaluation method to address the specific needs of students with disabilities. Some modifications include computer-based evaluation, use of screen readers (for those with visual impairment), oral exam, or providing a reader and note taker. In the implementation however, effective communication between students and the teacher/ lecturer is required to ensure that the best evaluation method is selected for individual students.

[Dalam dunia pendidikan, evaluasi pembelajaran memiliki peranan penting dalam menentukan sukses atau tidaknya suatu proses pembelajaran. Untuk itu, evaluasi pembelajaran perlu dilaksanakan secara seksama agar dapat memberikan gambaran ideal tentang perkembangan masing-masing individu peserta didik. Namun begitu, kondisi peserta didik yang berbeda-beda dilihat dari segi latar-belakang fisik, mental, sensorik,, dan motoric membuat media dan bentuk evaluasi yang dibutuhkan berbeda antar satu peserta didik dengan lainnya. Kondisi ini menuntut adanya kesadaran dari pendidik untuk dapat melakukan berbagai modifikasi inovatif terkait dengan bentuk dan media evaluasi pembelajaran untuk menjawab permasalahan di atas.
Beberapa bentuk modifikasi media dan bentuk evaluasi pembelajaran sudah pernah dilakukan oleh beberapa institusi pendidikan dalam melayani peserta didik difabel. Di antara modifikasi-modifikasi media dan bentuk evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan untuk melayani peserta didik difabel (khususnya difabel netra) meliputi ujian mandiri dengan bantuan komputer bicara, ujian dengan pendamping resmi, ujian dengan pendamping bebas, dan ujian lisan. Bentuk-bentuk ujian tersebut merupakan alternative yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam penerapannya dibutuhkan komunikasi yang efektif antara pendidik dan peserta didik. Sebab, kesalahan memilih bentuk dan media dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran akan berakibat fatal terhadap hasil evaluasi itu sendiri.
Tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana fenomena-fenomena yang diungkap dijelaskan dengan narasi deskriptif. Adapun untuk teknik pengumpulan data penulis menggali dari tulisan-tulisan lain yang berhubungan dengan dunia pendidikan dan difabilitas. Disamping itu, penulis juga melakukan beberapa wawancara untuk melengkapi data yang dibutuhkan.]

Downloads

Download data is not yet available.
Abstract Viewed = 4639 times
PDF downloaded = 5200 times


Article Details

How to Cite
Wibowo, H. S. (2015). Metode Evaluasi Pembelajaran Inklusif Bagi Peserta Didik Difabel Netra. INKLUSI, 2(1), 87–108. https://doi.org/10.14421/ijds.020105
Section
Articles

References

Dewi, Kristiantini. “DISLEKSIA (Si Pintar yang Sulit Membaca)”.https://indigrow.wordpress.com. diakses pada tanggal 29 Oktober 2010.

Kementerian Pendidikan Nasional, (2010). Modul Pelatihan Pendidikan Inklusif. Jakarta.

Kirk, Samuel A and James J Gallagher, (1979). Exeptonal Children Educating. USA: University of Arizona.

Kompas.com. (2010).“ Menemukenali Disleksia Sejak Dini”. http://kompas.com. Selasa, 3 Agustus.

Kumara, Amitya, (2014). Kesulitan Berbahasa pada Anak. Yogyakarta: Kanisius.

National Council for Special Education, (2011). Children with Special Educational Needs .www.ncse.ie.

PSLD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, (2006). Profil PSLD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.Yogyakarta: PSLD.

Permendiknas No 70 tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusi.http://dikdas.kemdiknas.go.id

Pujianingsih, (2011). Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar Spesifik. Materi Diklat Pengembangan Kompetensi Guru SLB non PLB DINAS DIKPORA DIY 26-31 Maret 2011. http://staff.uny.ac.id

Smith, David, (2006). Inklusi, Sekolah Ramah untuk Semua.Terj.Baihaqi. Bandung: Penerbit Nuansa.

Solek, Purbaya, (2013). Dyslexia Today Genius Tomorrow), Bandung: Dislexia Assosiation of Indonesia Production.

Sadiman, Arif, dkk. (2011). Media Pembelajaran Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya.Jakarta: Rajawali Press.

Suparno, (2008). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta:Dirjen DIKTI.

Suryani. (2014). “ Persepsi Guru Regular Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di SMP Negeri Kodya Surabaya”. Thesis.FIP jurusan PLB Unesa .http://www.scribd.com/doc/222868715/PERSEPSI-GURU-REGULER-TERHADAP-PENYELENGGARAAN-PENDIDIKAN-INKLUSIF-DI-SMPN-SE-KOTA-MADYA-SURABAYA

Thomson, Jennny, (2014). Memahami Anak Berkebutuhan Khusus terjemahan Eka Widayati. Jakarta: Erlangga.