Mengikat Makna Diskriminasi: Penyandang Cacat, Difabel, dan Penyandang Disabilitas
Main Article Content
Abstract
[Penelitian ini difokuskan untuk meneliti ‘perebutan makna’ dan penggunaan berbagai istilah terkait dengan difabel. Penelitian bertujuan melihat istilah mana yang paling banyak digunakan dan bagaimana istilah-istilah itu digunakan. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data-data daring (online) terkait dengan tiga istilah kunci dalam wacana disabilitas di Indonesia: penyandang cacat, difabel, dan penyandang disabilitas. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data-data online dan menganalisisinya dalam tiga aspek: tren penggunaan istilah; popularitas di dunia berita daring; dan penggunaan di dunia akademik. Penelitian menunjukkan bahwa ada dinamika menarik dalam penggunaan ketiga istilah itu di ketiga wilayah pencarian. Istilah ‘difabel’, meskipun tidak diakui sebagai istilah resmi undang-undang, adalah istilah yang paling populer di tren. Sementara istilah ‘penyandang disabilitas’ mencatatkan skor popularitas yang sedikit lebih tinggi dari ‘difabel’ dalam penggunaan di media daring. Sementara istilah ‘penyandang cacat’ justru masih sangat populer dalam penggunaan akademik.]
Downloads
Article Details
* Author(s) are the copyrigth holder(s) of their published articles and to retain publishing rights without restrictions.
References
Bolt, D. (2005). From Blindness to Visual Impairment: Terminological Typology and the Social Model of Disability. Disability & Society, 20(5), 539–552. https://doi.org/10.1080/09687590500156246
Devlieger, P. (1999). From Handicap to Disability: Language Use and Cultural Meaning in the United States. Disability and Rehabilitation, 21(7), 346–354. https://doi.org/10.1080/096382899297594
differently abled. (n.d.). Diakses pada 6 Juli, 2016, dari https://en.oxforddictionaries.com/definition/differently_abled
Differently abled. (n.d.). Diakses pada 6 Juli, 2016, dari http://www.phrases.org.uk/meanings/111450.html
Fakih, M. (2002). Jalan Lain: Manifesto Intelektual Organik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar bekerjasama dengan Insist Press.
Fakih, M. (n.d.). Akses Ruang yang Adil: Meletakkan dasar keadilan sosial bagi kaum difabel. Diakses pada 6 Juli, 2016, dari https://suryaden.com/syahadat-indonesia/analisis-kritis-diskriminasi-terhadap-kaum-difabel
Haller, B., Dorries, B., & Rahn, J. (2006). Media Labeling Versus the Us Disability Community Identity: A Study of Shifting Cultural Language. Disability & Society, 21(1), 61–75. https://doi.org/10.1080/09687590500375416
Hutchison, T. (1995). The classification of disability. Archives of Disease in Childhood, 73(2), 91–94. https://doi.org/10.1136/adc.73.2.91
Istilah Penyandang Disabilitas Sebagai Pengganti Penyandang Cacat. (2016, Mei). Diakses pada 6 Juli, 2016, dari http://daksa.or.id/istilah-penyandang-disabilitas-sebagai-pengganti-penyandang-cacat/
Komnas HAM. (2011). Konsistensi Mewujudkan Kemanusiaan yang Adil & Beradab (Laporan Tahun Komnas HAM 2010).
Llewellyn, A., & Hogan, K. (2010). The Use and Abuse of Models of Disability. Disability & Society. https://doi.org/10.1080/09687590025829
Marcoes-Natsir, L. M., Juliantoro, D., Wahono, F. X., Suharto, & Munandar, H. (2004). Pokok-pokok pikiran Dr. Mansour Fakih: refleksi kawan seperjuangan. Yogyakarta: SIGAB : Oxfam.
Pepper, P. (2016, November 22). We’ve Had All the Insults. Now We’re Reclaiming the Language of Disability. The Guardian. Retrieved dari https://www.theguardian.com/commentisfree/2016/nov/22/language-of-disability-stereotypes-disabled-people
Smith, J. (1985, April 9). Is the Language Itself Disabled in that It can’t Fairly Define the Handicapped? [Newspaper]. Diakses pada 6 Juli, 2016, dari http://articles.latimes.com/1985-04-09/news/vw-28150_1_handicapped-persons
Sri Moertiningsih Adioetomo, Daniel Mont, & Irwanto. (2014). Persons with Disabilities in Indonesia: Empirical Facts and Implications for Social Protection Policies. Jakarta: Lembaga Demografi Fakulutas Ekonomi Universitas Indonesia.
Stopa, D. (2012). The Language of Disability. Zeszyty Glottodydaktyczne, 2012(4), 145–154.
Suharto, S. (2016). Disability terminology and the emergence of “diffability” in Indonesia. Disability & Society, 31(5), 693–712. https://doi.org/10.1080/09687599.2016.1200014
Tarsidi, D., & Somad, P. (2009). Penyandang Ketunaan: Istilah Alternatif Terbaik untuk Menggantikan Istilah “Penyandang Cacat”?, 8(2), 128–132.
Undang-undang Penyandang Cacat, Pub. L. No. 4 (1997).
Undang-undang tentang Penyandang Disabilitas, Pub. L. No. 8, 32 (2016).
Wilson, J. C., & Lewiecki-Wilson, C. (2001). Embodied Rhetorics: Disability in Language and Culture. Carbondale: Southern Illinois University Press.
Zola, I. K. (1988). The Language Of Disability: Problems Of Politics And Practice. Journal of the Disability Advisory Council of Australia (Formerly the Australian Rehabilitation Review), 1(3).