Individualized Education Program (IEP) Mata Pelajaran Kimia untuk Siswa Slow Learner
Main Article Content
Abstract
The implementation of inclusive education is one of the government's efforts to providing quality education for all levels of society. However, to date, inclusive education is not working correctly, students with special needs must adapt to learning tailored to their abilities, interests and talents (integration education). As a result, they can not achieve learning objectives, and the worst thing is they will stay class or drop out. A slow learner is one type of disability who received less attention because of its vagueness, so their existence is difficult to identify. IEP (Individualized Education Program) for slow learners can help them achieve progress. Index of inclusion in this research was used to determine the extent of successes of inclusive schools in implementing inclusive education, while the assessment was done to determine the capabilities and needs of the learners.
[Siswa slow learner menempati populasi tertinggi untuk siswa berkebutuhan khusus. Sebagai salah satu jenis learning disability, slow learner masih dapat belajar dengan teman sebayanya asalkan guru mempersiapkan program pembelajaran khusus yang telah dimodifikasi dari pembelajaran reguler. Program ini disebut Individualized Education Program (IEP). Penelitian ini mencoba mengembangkan IEP mata pelajaran kimia untuk slow learner, mengidentifikasi komponen yang dibutuhkan dalam menyusun IEP untuk slow learner, dan menganalisis judgement reviewers (guru kimia dan guru pendamping khusus) dan peer reviewers terhadap IEP yang dikembangkan. Hasil penelitian menunjukkan slow learner membutuhkan IEP sebagai dokumen utama panduan guru dalam pembelajaran kimia di kelas. Komponen pengembangan IEP meliputi identitas peserta didik, tim pengembangan dan pelaksana, asesmen yang pernah dilakukan, hambatan dan kekuatan, kebutuhan dan perlakuan, faktor pendukung dan penghambat, rencana perlakuan, dan modifikasi terhadap perangkat pembelajaran kimia reguler]
Downloads
Article Details
* Author(s) are the copyrigth holder(s) of their published articles and to retain publishing rights without restrictions.
References
Ainscow, Mel., Tony Both, & Alan Dyson. (2006). Improving Schools, Developing Inclusion. New York: Routledge.
Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Chauhan, Sangeeta. (2011). Slow learner: Their Psychology and Educational Programmes. International Journal of Multidisciplinary Research Vol. 1 Issue 8, December 2011, ISSN 2231 5780.
Depdiknas. (2003). Undang-undang RI Nomor 20, Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Depdiknas. (2009). Permendiknas RI Nomor 70, Tahun 2009 Pasal 1, tentang Pendidikan Inklusif.
Dukes, Chris & Smith, Maggie. (2009). Cara Menangani Anak Berkebutuhan Pendidikan Khusus: Panduan Guru dan Orang Tua. Jakarta: PT Indeks.
Eastmead, Don. (Juni 2004). What is a Slow Learner. Neurology 7645 Wolf River Cicle Germantown. www.memphisneurology.com.
Foreman, Phil. (2001). Integration and Inclusion in Action: 2nd Edition. Australia: McPhersons Printing Group.
Hamalik, Oemar. (1994). Media Pendidikan. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Hart, Harold., Leslie E Craine, & David J Hart. (2003). Kimia Organik: suatu kuliah singkat. (Terjemahan Suminar Setiadi Achmadi). Jakarta: Erlangga.
Hasyim, Nur. (2013). Kemampuan Berbicara (Bahasa Indonesia) Siswa Lamban Belajar (Slow Learner) Politeknik Negeri Jakarta. Epigram Volume 10 No 1 April 2013: hal 49-56.
Hopkins, Bill. (Tanpa tahun). Teachers Resource Manual: The Child Who is a Slow Learner. hopkinsb@cortland.edu.
Illahi, Mohammad T. (2013). Pendidikan Inklusif: Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Krishnakumar, Geeta, & Palat, Ramakrishnan. (2006). Effectiveness of Individualized Education Program for Slow learners. Department of Pediatrics. Indian Journal of Pediatrics, Volume 73 Februari 2006, 135-137.
Kustawan, Dedi & Hermawan, Budi. (2013). Model Implementasi Pendidikan Inklusif Ramah Anak. Jakarta: PT. Luxima Metro Media.
Ministry of Education. (2009). Individual Education Planning for Student with Special Needs. British Columbia: BCSSA.
Ministry of Education. (2009). IEP: A Resource Guide 2004.: Ontario.
Mulyono. (2011). Strategi Pembelajaran Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad Global. Malang: UIN-Maliki Press.
Mumpuniarti, dkk. (Tanpa tahun). Kebutuhan Belajar (Slow Learner) di Kelas Awal Sekolah Dasar Daerah Istimewa Yogyakarta. PLB-FIP Universitas Negeri Yogyakarta.
Pujar, Lata L. (2006). Instructional Strategies to Accelerate Science Learning Among Slow Learners. Department of Human Development College of Rural Home Science, Dharward University of Agricultural Sciences Dharward.
Purtadi, Sukisman. (2006). Pendidikan Berorientasi Lingkungan: Pergeseran Peran Alam sebagai Media Pembelajaran Kimia. Makalah disampaikan dalam seminar nasional yang diselenggarakan oleh HIMA Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta pada tanggal 23 September 2006.
Purwatiningtyas, Maylina. (2014). Strategi Pembelajaran Anak Lamban Belajar (Slow Learners) Di Sekolah Inklusi SD Negeri Giwangan Yogyakarta. PGSD-FIP Universitas Negeri Yogyakarta.
Reddy, G Lokanandha, R. Ramar, & A. Kusuma. (2006). Slow Learner: Their Psychology and Instruction. Google Book. New Delhi, India: Arora Offset Press.
Rudiyati, Sari. (2010). Pengembangan dan Pengelolaan Program Pendidikan Individual “Individualized Education Program”/IEP bagi Anak Berkelainan di Sekolah Inklusif. Jurnal Pendidikan Khusus Vol. 6 No. 1 Mei 2010, 54-64.
Salend, Spencer J. (2005). Creating Inclusive Classrooms: Effective and Reflective Practice for All Student: Fifth Edition. United States: Courier Kendallville.
Smith, J. David. (2015). Sekolah untuk Semua: Teori dan Implementasi inklusi. Bandung: Nuansa Cendekia.
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP UPI. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan: Bagian 2 Ilmu Pendidikan Praktis. Jakarta: PT Imperial