Agama dan Negara
Konstruksi Agama sebagai Fenomena Marginalisasi Kepercayaan Lokal Minahasa Sulawesi Utara
DOI:
https://doi.org/10.14421/panangkaran.v6i2.2927Keywords:
Minahasa local belief, Christianity, State, MarginalizationAbstract
This study explores the relationship between religion and the state which has an impact on the marginalization of local beliefs as a natural thing. The term "reasonable" refers to an ongoing social phenomenon and not a justification claim for the process of marginalization for local beliefs. The focus of this study is on the role of the state and Christianity in constructing religion as a phenomenon of marginalization of local Minahasa beliefs. The followers of local Minahasa beliefs are stigmatized as infidels because they practice rituals that are different from the world religion paradigm; One of them is the paradigm of Christianity. Stigma against adherents of faith is further strengthened through the history of the Indonesian state's policy of limiting the term religion in Indonesia.The state has legitimized the existence of “world religions” or “imported religions” as an intrinsic part of the life of the state; including Christianity. As a result, marginalization of local beliefs has become a natural practice. This research is based on Peter Berger's (1991) "social construction" approach and Sunder John Boopelan's "ritual of humiliation" (2017) to analyze the phenomenon of marginalization as a natural thing. This article uses qualitative research methods with descriptive analytical research to describe the relationship between religion and the state based on the findings. The argument in this study is that the marginalization of local believers is constructed by the relationship between the state as a public policy maker and Christianity as the majority in Minahasa.
[Penelitian ini mengeksplorasi relasi agama dan negara yang berdampak pada marginalisasi kepercayaan lokal sebagai hal yang wajar. Istilah “wajar” mengacu pada fenomena sosial yang sedang terjadi dan bukan klaim pembenaran atas proses marginalisasi bagi kepercayaan lokal. Fokus kajian ini pada peran negara dan kekristenan dalam mengkonstruksi agama sebagai fenomena marginalisasi terhadap kepercayaan lokal Minahasa. Para pemeluk kepercayaan lokal Minahasa mendapat stigma kafir karena melakukan praktek ritual yang berbeda dari paradigma world religion (agama dunia); salah satunya paradigma agama Kristen. Stigma terhadap pemeluk kepercayaan semakin diperkuat melalui sejarah kebijakan Negara Indonesia yang membatasi istilah agama di Indonesia. Negara telah melegitimasi eksistensi “agama-agama dunia” atau “agama impor” sebagai bagian intrinsik dalam kehidupan bernegara; termasuk di dalamnya agama Kristen. Akibatnya, marginalisasi terhadap kepercayaan lokal menjadi praktek yang wajar. Penelitian ini berbasis pada pendekatan “konstruksi sosial” Peter Berger (1991) dan “ritual of humiliation” Sunder John Boopelan (2017) untuk menganalisa fenomena marginalisasi sebagai hal yang wajar. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif analitis untuk mendeskripsikan relasi agama dan negara berdasarkan temuan. Argumentasi dalam penelitian ini, bahwa marginalisasi terhadap pemeluk kepercayaan lokal dikonstruksi oleh relasi antara negara sebagai pembuat kebijakan publik dan agama Kristen sebagai mayoritas di Minahasa.]
Downloads
References
Adhitama, Satria, (2021). "Konsep Religiusitas Kepercayaan Malesung Menurut Organisasi Lalang Rondor Malesung (Laroma)." Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan 21.2: 53-67.
Al Qurtuby, Sumanto, (2019). “Merawat Agama dan Kepercayaan Nusantara,” Agama (Tua) Minahasa dalam Mitos, Ritus dan Kultus,” dalam Agama dan Kepercayaan Nusantara. Semarang: eLSA Press.
Al Qurtuby, Sumanto, (2021). Derita Agama dan Kepercayaan Asli di Indonesia, https://www.tempo.co/dw/5508/derita-agama-dan-kepercayaan-asli-di-indonesia.
Arroisi, Jarman, et al. (2021). "Problematika Aliran Kepercayaan dan Kebatinan sebagai Agama Asli Indonesia." Fikri: Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya 6.2.
Asad, Talal, (1993). "The Construction of Religion as an Anthropological Category." Genealogies of Religion: Discipline and Reasons of Power in Christianity and Islam 2: 27-54.
Bagir, Zainal A. and Renata Arianingtyas, (2020). "Limitations to freedom of religion or belief in Indonesia: Norms and Practices." Religion & Human Rights (15): 39-56.
Benton Ted and Ian Craib, (2009). Philosophy of Social Science, The Philosophical Foundations for Social Throuht, terj. Antonius B. Limahekin. Maumere: Ledalero.
Berger, Peter L, and Thomas Luckmann, (1990). The Social Construction of Reality, terj. Hasan Basari. Jakarta: LP3ES.
Berger, Peter L., (1991). The Sacred Canopy, terj. Hartono. Jakarta: LP3ES.
Bhaba, Komi H., (1994). The Location of Culture. London: Routledge.
Boopelan, Sunder John, (2017). Memory, Grief, and Agency: A Political Theological Account of Wrongs and Rites. Switzerland: Springer Nature.
Bungin, B. (2000). Konstruksi Sosial Media Massa: Makna Realitas Sosial Iklan Televisi dalam Masyarakat Kapitalistik (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS AIRLANGGA).
Cox, James L., (2007). From primitive to indigenous: The academic study of indigenous religions. New York: Routledge.
Creswell, John W, (2015). Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Appoaches, Third Edition, terj. Ahmad L. Lazuardi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Deta, Krisharyanto Umbu, (2022). "Deconstructing the Dichotomy of Agama and Kepercayaan: A Transformative Strategy in the Politic of Recognition towards Marapu Indigenous Religion." Religió: Jurnal Studi Agama-agama 12.1: 103-126.
Gablin, Alexander, (2014). “An Introduction to Social Constructionism,” Journal Social Reports (26): 84.
Graafland, N, (1991). Minahasa Negeri, Rakyat, dan Budayanya. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Haryanto, Sindung, (2012). Spektrum Teori Sosial dari Klasik hingga Postmodern. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Harsyahwardhana, Shandy. (2020). "Akibat Hukum Putusan MK NO. 97/PUU-XIV/2016 tentang Judicial Review UU Administrasi Kependudukan terhadap Penghayat Aliran Kepercayaan." Arena Hukum 13.2: 369-387.
Hefner, Robert W., (2019). "Whatever happened to civil Islam? Islam and democratisation in Indonesia, 20 years on." Asian Studies Review 43.3: 375-396.
Hefner, Robert W., (2020). "Islam and Covenantal Pluralism in Indonesia: A Critical Juncture Analysis." The Review of Faith & International Affairs 18 (2): 1-17.
Heydemans, Nency A., dan Denni H.R. Pinontoan, (2020). “Ritual Mahatambulelen dan Kekristenan di Minahasa,” dalam Agama dan Budaya Nusantara Pasca Kristenisasi. Semarang: eLSA Press.
Institute, Wahid, (2013). Laporan Tahunan Kebebasan Beragama/ Berkeyakinan dan Intoleransi 2013. Jakarta: Wahid Institute.
Ishaq, Ropingi el dan Prima A.R. Mahanani, (2018). “Media Sosial, Ruang Publik, dan Budaya Pop,” Ettisal Journal of Communication 3(1): 16.
Ismail, Faisal, (2018). “Religion, State, and, Ideology in Indonesia: A Historical Account of the Acceptance of Pancasila as the Basis of the Indonesian State,” Indonesian Journal Of Interdisciplinary Islamic Studies (IJIIS) 1 (2): 21. 19-58.
Jerry, (2018). Ormas Adat Kecam Pengrusakan Waruga di Negeri Kinangkoan dan Pinandean, https://beritamanado.com/ormas-adat-kecam-pengrusakan-waruga-di-negeri-kinangkoan-dan-pinandean/.
Kalangie, N.S., (2007). “Kebudayaan Minahasa,” Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Karim, Muhammad A, (2018). “Islam in Indonesia: A Historical Perspective,” Indonesia Journal of Interdisciplinary Islamic Studies 1(2): 2-4.
Kementrian Agama Republik Indonesia, (2015). Menag: Indonesia Mayoritas Islam, Tapi Bukan Negara Islam, https://kemenag.go.id/read/menag-indonesia-mayoritas-islam-tapi-bukan-negara-islam-7rz0z.
Lattu, Izak, (2019). “Beyond Interreligious Dialogue: Oral-Based Interreligious Engagements in Indonesia,” Annual Review of the Sociology of Religion (10):74. 70-90.
Locke, John, (2010). A Letter Concerning Toleration and Other Writings, Indianapolis: Liberty Fund
Maarif, Samsul, (2016). “Kajian Kritis Agama Lokal,” dalam Studi Agama di Indonesia: Refleksi Pengalaman, ed. Samsul Maarif. Yogyakarta: CRCS UGM.
Maarif, Samsul, (2017). Pasang Surut Rekognisi Agama Leluhur dalam Politik Agama di Indonesia. Yogyakarta: CRCS UGM
Maarif, Samsul, (2019). "Indigenous Religion Paradigm: Re-interpreting Religious Practices of Indigenous People." 哲学・思想論集 44: 56-103.
Makin, Al, (2018). "‘Not a Religious State’ A study of three Indonesian religious leaders on the relation of state and religion." Indonesia and the Malay World (46): 95-116.
Mawuntu, Marhaeni, (2020). "Identitas Sosio Kultural Tou: Rekonstruksi Identitas Sosio Kultural Sebagai Identitas Sosial Minahasa Kini." Titian Emas 1 (1): 106-116.
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, (2017). Penghayat kepercayaan masuk kolom agama dalam KK dam KTP, https://www.mkri.id/index.php.
Marshall, Paul, (2018). "The ambiguities of religious freedom in Indonesia." The Review of Faith & International Affairs 16.1: 85-96.
Masuzawa, Tomoko, (2005). The Invention of World Religions: or, How European Universalism was Preserved in the Language of Pluralism. Chicago: University of Chicago Press.
Mu'ti, Abdul, and Ahmad Najib Burhani, (2019). "The limits of religious freedom in Indonesia: with reference to the first pillar Ketuhanan Yang Maha Esa of Pancasila." Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies 9.1: 111-134.
Palm, Hetty, (1958). Ancient Art of The Minahasa, Bandung: Masa Baru.
PENETAPAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/PNPS TAHUN 1965 TENTANG PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN DAN/ATAU PENODAAN AGAMA. https://riau.kemenag.go.id/file/dokumen/UU1PNPS65.pdf
Pinontoan, Denni H.R., (2015). "Menuju Teologi Identitas: Kajian atas Rekonstruksi dan Representasi Moral Kristen Barat terhadap Makna Mu’kur di Minahasa," Indonesian Journal of Theology 3.1: 1-34.
Pinontoan, Denni H.R., (2019). “Agama (Tua) Minahasa dalam Mitos, Ritus dan Kultus,” dalam Agama dan Kepercayaan Nusantara. Semarang: eLSA Press
PUSAD Paramadina, (2020) Kotak-Kotak Agama Menyebabkan Diskriminasi, Pengalaman Penghayat Non-Paguyuban. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.paramadina-pusad.or.id
Putri, Arum Sutrisni, (2020). Terbentuknya NKRI dan Pemerintahan, https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/20/180434969/terbentuknya-nkri-dan-pemerintahan.
Indonesia Investments Report, (2022). Religion in Indonesia, https://www.indonesia-investments.com/culture/religion/item69.
Renwarin, Paul R, (2007). Matuari wo Tona’as Jilid I. Jakarta: Cahaya Pineleng.
Risalah BPUPKI; Moh Dahlan, (2014). “Hubungan Agama dan Negara di Indonesia,” Analisis Jurnal Studi Keislaman 14(1):1-28. https://doi.org/10.24042/ajsk.v14i1.635.
Rousseau, Jean-Jacques, (2002). The Social Contract and The First and Second Discourse. New Haven and London: Yale University Press.
Sopacoly, Mick M. dkk., (2019). “Sakralitas Waruga: Situs Suci dan Identitas Kultural Masyarakat Minahasa,” Fikrah: Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan 7 (2): 233.
Steenbrink, Karel, (2013). “Buddhism in Muslim Indonesia,” Studia Islamika Indonesia Journal for Islamic Studies. 20 (1): 3.
Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, (2020). Metode Penelitian Kualitatif Untuk Penelitian Yang Bersifat: Eksploratif, Enterpretatif, Interaktif, dan Konstruktif. Bandung: Alfabeta.
Sulaiman, Aimie, (2016). “Memahami Teori Konstruksi Sosial Peter L. Berger,” Jurnal Society 6(1): 16-17.
Tempo.co, Derita Agama dan Kepercayaan Asli di Indonesia, https://www.tempo.co/dw/5508/derita-agama-dan-kepercayaan-asli-di-indonesia.
Tumbelaka, Gratciadeo, Izak YM Lattu, and David Samiyono, (2020). "Negosiasi Identitas Kekristenan dalam Ritual Kampetan di Watu Pinawetengan Minahasa." Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology) 6.1: 1-9.
van den End, Th., (2015). Ragi Cerita 1 Sejarah Gereja di Indonesia Tahun 1500-1860-an. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Wasino, Fitri Amalia Shintasiwi, et al., (2021). "State and Religion in Indonesia: A Historical Analysis from the Deutch Colonial Era to the Present,” Psychology and Education Journal 58(2): 2209-2221.
Watuseke, F.S., (2014). “Sejarah Pekabaran Injil di Minahasa, 1831-1942” Jurnal Antropologi Indonesia (51):15.
Wigboldus, Jouke S., (1987). “A History of the Minahasa 1615-1680,” Archipel (34):63-101.
Wilken, G.A., (1893). Handleiding voor de Vergelijkende Volkenkunde van Nederlandsch-Indië. Leiden: E.J. Brill.
Wood, Ralph W. (2005). The Psychology of Religious Fundamentalism. New York: The Guildford Press.
Zainal A. Bagir, dkk., (2019). Membatasi Tanpa Melanggar: Hak Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan. Yogyakarta: CRCS UGM.
Zen, Amartya, (2006), Identity and Violence: The Illusion of Destiny, terj. Arif Susanto. Tangerang Selatan: Marjin Kiri.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Geiby Natalia Mandey, Hun Johanis Alfrits Pinatik
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
JURNAL PANANGKARAN disebarluaskan dengan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerrivatives 4.0 International License.