KONSEP KELUARGA SAKINAH DALAM TRADISI BEGALAN

Authors

  • Syarif Hidayat PT. Prima Karya Sarana Sejahtera (group BRI)

DOI:

https://doi.org/10.14421/ahwal.2014.07107

Keywords:

Perkawinan Adat, Begalan, Keluarga Sakinah

Abstract

In the marriage ceremony Kaliwedi villagers, Banyumas, known begalan tradition is believed to be starting reinforcements for both the bride and groom. Begalan also serves as a cue for the provision of family life both bride and groom. Begalan played by Joko Joko Sengkolo and Kelantung. Both plays begalan by way of dialogue, they become media transformation of symbolic values contained in begalan equipment. When viewed from the side of the sociological meaning contained in begalan have met nine family functions ie , functions of Biological, Economic, Love, Education, Protection, Socializing, Recreation, Family Status and Function of Religion. If what is in begalan be accepted and executed by both the bride and groom do not rule out the possibility that the function of the family will go well and undoubtedly happy family life and prosperity will be formed.


[Dalam upacara perkawinan masyarakat Desa Kaliwedi, Banyumas, dikenal tradisi begalan yang dipercaya sebagai tolak bala untuk kedua calon pengantin. Begalan juga berfungsi sebagai wejangan untuk bekal kehidupan keluarga kedua calon pengantin. Begalan diperankan oleh Joko Sengkolo dan Joko Kelantung. Keduanya memerankan begalan dengan cara berdialog, mereka menjadi media
transformasi nilai-nilai simbolik yang terkandung dalam perlengkapan begalan. Jika dilihat dari sisi sosiologis makna yang terkandung dalam begalan telah memenuhi sembilan fungsi keluarga yaitu, fungsi Biologis, Ekonomi, Kasih Sayang, Pendidikan, Perlindungan, Memasyarakatkan, Rekreasi, Status Keluarga dan Fungsi Beragama. Jika apa yang ada dalam begalan bisa diterima dan dijalankan oleh kedua calon pengantin tidak menutup kemungkinan bahwa fungsi keluarga akan berjalan baik dan niscaya kehidupan keluarga yang bahagia dan sejahtera akan terbentuk.]

References

Arini Rufaida. Tradisi Begalan Dalam Perkawinanan Adat Banyumas Perspektif ‘Urf. Skripsi. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim Malang,. 2011.

Basyir, Ahmad Azhar dan Fauzi Rahman. Keluarga Sakinah Keluarga Surgawi. Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1994.

Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung: Lubuk Agung, 1989.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1976.

Munawwir, Ahmad Warson. Kamus al-Munawwir, cet ke-1. Surabaya: Pustaka Progresif, 1997.

Nasution, Khoiruddin. Hukum Perkawinan 1. Yogyakarta: ACAdeMIA & TAZZAFA, 2005.

Noor, Faried Ma’ruf. Menuju Keluarga Sejahtera dan Bahagia. Bandung: PT. Al- Ma’arif, 1983.

Rakhmat, Jalaluddin dan Muhtar Gandaatmaja. Keluarga Muslim dalam Masyarakat Modern. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1993.

Tanzeh, Ahmad. (kutipan dari Riyanto, 2001:133), Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta: Teras, 2009.

Undang- Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.

http://bezperunsoed.blogspot.com/2012/05/begalan-ritual-dalam-pernikahan-adatbanyumas.html, akses 20 Maret 2014.

http://al-paijonson.Blogspot.com/2011/05/p e n g e r t i a n - k e l u a r g a - s a k i n a hmenurut.html, akses tanggal 15 maret 2014.

http://makna sejarah begalan, Tradisi Begalan: Simbol Tanggung Jawab Moral Masyarakat,” diakses 26 april 2014.

Observasi Begalan dalam Kaset DVD perkawinan, di Desa Kaliwedi pada tanggal 16 Februari 2014.

Downloads

Published

2016-05-20

Issue

Section

Article

How to Cite

KONSEP KELUARGA SAKINAH DALAM TRADISI BEGALAN. (2016). Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 7(1), 85-96. https://doi.org/10.14421/ahwal.2014.07107

Similar Articles

11-20 of 176

You may also start an advanced similarity search for this article.