MEMPERTEGAS IDE KESETARAAN GENDER DALAM SISTEM KEWARISAN BILATERAL : Sistem Waris Bilateral Pasca Hazairin

Authors

  • Reni Nur Aniroh Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Wonosobo

DOI:

https://doi.org/10.14421/ahwal.2020.13203

Keywords:

Kewarisan Bilateral, Kesetaraan gender, Keindonesiaan

Abstract

This article examines the development of the idea of bilateral inheritance coined by Hazairin which insists on the existence of men and women heirs. Hazairin argued that the nature of Islamic law of inheritance is bilateral. Hazairin’s concept of bilateral inheritance has been echoed by some Muslim scholars in Indonesia. This article tries to explain the development of bilateral inheritance in Indonesia by elucidating some concepts of Islamic inheritance law proposed by some Muslim scholars in Indonesia. Munawir Sadzali with his Reaktualisasi Ajaran Islam has tried to make the concept down to the earth by formulating quantitative equality between men and women shares. Harahap has come with the idea of one portion as the minimum share and the double as the maximum share of the estate of the heirs. Sarmadi proposed joint property and obligatory will as a tool of controling equality among the heirs. From the perspective of the history of law, the concept of bilateral inheritance has developed in line with the development of Indonesian context. The concept did not only consider the textual meaning of the text and Indonesian context, but also the development of family structure among the society, gender equality, and equality as the main purpose of Islamic inheritance law mentioned in the Qur’anic verses.

Artikel ini membahas tentang perkembangan konsep waris bilateral yang digagas oleh Hazairin yang fokus pada keberadaan ahli waris laki-laki dan ahli waris perempuan. Hazairin berpendapat sistem waris bilateral ini menjadi watak dasar hukum waris Islam. Pasca Hazairin, konsep waris bilateral ini telah diusung kembali oleh beberapa sarjana Muslim Indonesia. Tulisan ini menjelaskan tentang perkembangan sistem waris bilateral di Indonesia dengan menelisik beberapa pemikiran hukum waris Islam yang disuarakan oleh beberapa sarjana Muslim Indonesia. Munawir Sadzali dengan ide tentang Reaktualisasi Ajaran Islam menawarkan adanya persamaan secara kuantitatif antara ahli waris laki-laki dan perempuan. Yahya Harahap menawarkan konsep satu bagian sebagai batas minimal dan dua bagian sebagai batas maksimal yang dapat diterima oleh ahli waris. Sedangkan Sarmadi menawarkan konsep harta bersama dan wasiat wajibah sebagai bagian alat kontrol pembagian waris di Indonesia. Dari perspektif sejarah hukum, ide tentang hukum waris bilateral telah berkembang sesuai dengan konteks Indonesia. Konsep waris bilateral tidak hanya mempertimbangkan makna ayat dan konteks Indonesia, tetapi juga perkembangan struktur dan hubungan kekerabatan, keadilan gender, dan keadilan sebagai tujuan utama kewarisan hukum Islam seperti yang disebutkan dalam ayat-ayat waris.

Author Biography

  • Reni Nur Aniroh, Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Wonosobo
    Hukum Keluarga

References

Abu Bakr al-Baihaqī, Ahmad bin al-Ḥusain bin ‘Alī bin Mūsā al-Kharāsānī, Al-Sunan al-Kabir Li al- Baihaqī, ditahqiq oleh Muhammad ‘Abd al-Qādir ‘Aṭā edition, Beirut: (Dār al-Kitab al-‘Alamiyah, 2003.

Abubakar, Al Yasa, ‘Ahli Waris Sepertalian Darah Kajian Perbandingan terhadap Penalaran Hazairin dan Penalaran Fiqh Mazhab’, DIsertasi Doktoral, Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga, 1989.

----, Rekonstruksi Fikih Kewarisan: Reposisi Hak-hak Perempuan, Banda Aceh: LKAS, 2012.

Aniroh, Reni Nur, ‘Hak dan Kewajiban Suami Istri (Kritik Realitas atas Aturan Hukum Keluarga di Indonesia)’, in Progres Hukum Keluarga Islam di Indonesia Pasca Reformasi: Dimensi Hukum Nasional - Fiqh Islam - Kearifan Lokal, Yogyakarta: CV. Istana Agency bekerja sama dengan ADHKI (Asosiasi Dosen Hukum Keluarga Islam Indonesia, 2020, pp. 88–105.

Anshori, Abdul Ghofur, Filsafat Hukum Kewarisan Islam: Konsep Kewarisan Bilateral Hazairin, Yogyakarta: UII Press, 2005.

Ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi, Fiqh Mawaris: Hukum Pembagian Warisan Menurut Syariat Islam, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2010.

Auda, Jasser, Maqasid Al-Shariah as Philosophy of Islamic Law: A Systems Approach, London: The International Institute of Islamic Thought, 2008.

Bakar, Abu, ‘Pemikiran Hukum Kewarisan Bilateral: Studi Pemikiran Hazairin’, Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman, vol. 6, no. 1, 2007, pp. 21–38 [https://doi.org/10.18592/al-banjari.v6i1.961 ].

Bishin, Benjamin G. and Feryal M. Cherif, ‘Women, Property Rights, and Islam’, Comparative Politics, vol. 49, no. 4, 2017, pp. 501–20 [https://doi.org/10.5129/001041517821273026 ].

Cammack, Mark, ‘Inching toward Equality: Recent Developments in Indonesian Inheritance Law’, Indonesian Law and Administration Review, vol. 5, no. 1, 1999, pp. 19–50.

----, ‘Islamic Inheritance Law in Indonesia : the Influence of Hazairin’s Theory of Bilateral Inheritance.’, Australian Journal of Asian Law, vol. 4, no. 3, 2002, pp. 295–315.

Harahap, M. Yahya, Kedudukan, Kewenangan, dan Acara Peradilan Agama: UU no. 7 tahun 1989, Jakarta: Pustaka Kartini, 1990.

Harjono, Anwar, Hukum Islam: Keluasan dan Keadilannya, Jakarta: : Bulan Bintang, 1968.

Hazairin, Hendak Ke Mana Hukum Islam?, Djakarta: Tintamas, 1980.

----, Tujuh Serangkai tentang Hukum, Jakarta: : Bina Aksara, 1981.

----, Hukum Kewarisan Bilateral Menurut al-Qur’an dan Hadits, Djakarta: Tintamas, 1982.

----, Hukum Kekeluargaan Nasional., Jakarta: Tintamas, 1982.

Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia and Indonesia) Yayasan Wakaf Paramadina (Jakarta, Kontekstualisasi Ajaran Islam: 70 Tahun Prof. Dr. H. Munawir Sjadzali, M.A., Jakarta: Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia : Paramadina, 1995, http://catalog.hathitrust.org/api/volumes/oclc/35742889.html, accessed 1 Jun 2021.

Kusumaatmadja, Mochtar, Hukum, Masyarakat dan Pembinaan Hukum Nasional, Bandung: Bina Cipta, 1976.

Lukito, Ratno, ‘The Enigma of National Law in Indonesia: The Supreme Court’s Decisions on Gender-Neutral Inheritance’, The Journal of Legal Pluralism and Unofficial Law, vol. 38, no. 52, Routledge, 2006, pp. 147–67 [https://doi.org/10.1080/07329113.2006.10756594 ].

M. Anshary M. K, Hukum Perkawinan di Indonesia: Masalah-Masalah Krusial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

M Zein, Satria Effendi, ‘Munawir Sjadzali: Reaktualisasi Hukum Islam di Indonesia’, in Kontekstualisasi Ajaran Islam: 70 Tahun Prof. Dr. H. Munawir Sjadzali, MA, Jakarta: Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Bekerjasama dengan Paramadina, 1995.

Maizuddin, Maizuddin, ‘Kualitas dan Karakteristik Hadis-Hadis Bayan Tafsir Al Quran dalam Fikih Kewarisan’, Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, vol. 17, no. 2, 2015, pp. 167–78 [https://doi.org/10.22373/substantia.v17i2.3989 ].

Mursyid, Hasbullah, ‘Menelusuri Faktor Sosial Yang Mungkin Berpengaruh’, in Kontekstualisasi Ajaran Islam: 70 Tahun Prof. Dr. H. Munawir Sjadzali, Jakarta: Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Bekerjasama dengan Paramadina, 1995, pp. 206–7.

Muṭahharī, Murtaz̤á, The Rights of Women in Islam, Tehran, Iran: World Organization for Islamic Services, 1998.

Najib, Agus Moh, ‘Metodologi Ijtihad Mazhab Indonesia: Menelusuri Pemikiran Ushul Fikih Hazairin’, Asy-Syir’ah: Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum, vol. 50, no. 1, 2016, pp. 1–20 [https://doi.org/10.14421/asy-syir'ah.2016.501-01 ].

----, Reestablishing Indonesian Madhhab: ‘Urf and the Contribution of Intellectualism | Najib | Al-Jami’ah: Journal of Islamic Studies, vol. 58, no. 1, 2020, pp. 171–208.

Nasution, Khoiruddin, ‘Islam Membangun Masyarakat Bilateral dan Implikasinya terhadap Hukum Keluarga Islam Indonesia’, Al-Mawarid, vol. XVII, 2007, pp. 85–100.

Nurlaelawati, Euis, Modernization Tradition and Identity: the Kompilasi Hukum Islam and Legal Practice in the Indonesian Religious Courts, Amsterdam: Amsterdam University Press, 2010, http://site.ebrary.com/id/10397469, accessed 1 Jun 2021.

----, ‘Menuju Kesetaraan dalam Aturan Kewarisan Islam Indonesia: Kedudukan Anak Perempuan vs Saudara Kandung’, in Problematika Hukum Kewarisan Islam Kontemporer di Indonesia, Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 2012, pp. 211–30.

Permana, Sugiri, ‘Pembentukan Hukum Waris Melalui Yurisprudensi’, Majalah Peradilan Agama, 2016.

----, ‘Implications of Hazairin and Munawir Sjadzali Thoughts In Establishment of Islamic Inheritance In Indonesia’, Ahkam: Jurnal Ilmu Syariah, vol. 18, no. 2, 2018, pp. 375–94 [https://doi.org/10.15408/ajis.v18i2.9866 ].

----, ‘Kesetaraan Gender dalam Ijtihad Hukum Waris di Indonesia’, Asy-Syari’ah, vol. 20, no. 2, 2018, pp. 117–32 [https://doi.org/10.15575/as.v20i2.3210 ].

Rahman, Fatchur, Ilmu waris, Bandung: Al-Ma’arif.

Rajafi, Ahmad, ‘SEJARAH PEMBENTUKAN DAN PEMBARUAN HUKUM KELUARGA ISLAM DI NUSANTARA’, Aqlam: Journal of Islam and Plurality, vol. 2, no. 1, 2018, pp. 1–20 [https://doi.org/10.30984/ajip.v2i1.507 ].

Retnowulandari, Wahyuni, ‘Woman Inheritance, Pluralism and Gender in Indonesia’, Jurnal Hukum, vol. XVIII, no. 1, 2008.

Sadzali, Munawir, ‘Dari Lembah Kemiskinan’, in Kontekstualisasi Ajaran Islam: 70 Tahun Prof. Dr. H. Munawir Sjadzali, M.A., Jakarta: Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia bekerjasama dengan Paramadina, 1995, pp. 87–9.

Sarmadi, A. Sukris, Transendensi Keadilan Hukum Waris Islam Transformatif, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1997.

Sarmadi, Sukris, ‘Harta Bersama’, in Problematika Hukum Kewarisan Islam Kontemporer di Indonesia, Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI, 2012.

Sodik, Mochamad, ‘Tantangan Terberat Soal Kewarisan adalah Keluar dari Teks’, Majalah Peradilan Agama, vol. DInamika Hukum Waris di Indonesia, 2016.

Sukiati, Sukiati, ‘Hazairin’s Legal Thought and His Contribution towards the Indonesian Legal System’, Journal of Indonesian Islam, vol. 6, no. 1, 2012, pp. 93–124 [https://doi.org/10.15642/JIIS.2012.6.1.93-124 ].

Thalib, Sayuti, Hukum Kewarisan Islam di Indonesia, Rawamangun, Jakarta: Sinar Grafika, 2016.

Tim Penyusunan Kompendium Bidang Hukum Waris, Indonesia, and Badan Pembinaan Hukum Nasional, Laporan Akhir Tim Penyusunan Kompendium Bidang Hukum Waris, Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional, Departemen Kehakiman RI, 2011.

Wahib, Ahmad Bunyan, ‘Reformasi Hukum Waris Di Negara-Negara Muslim’, Asy-Syir’ah: Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum, vol. 48, no. 1, 2014, pp. 29–54 [https://doi.org/10.14421/asy-syir'ah.2014.%x ].

al-Zuhayli, Wahbah, al-Fiqh al-Islāmī wa-adillatuh, Dimasyq: Dar al-Fikr, 1997.

Downloads

Published

2020-12-10

Issue

Section

Article

How to Cite

MEMPERTEGAS IDE KESETARAAN GENDER DALAM SISTEM KEWARISAN BILATERAL : Sistem Waris Bilateral Pasca Hazairin. (2020). Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 13(2), 119-138. https://doi.org/10.14421/ahwal.2020.13203

Similar Articles

21-30 of 53

You may also start an advanced similarity search for this article.