RELEVANSI PEMIKIRAN SAYYID QUTB TENTANG TAFSIR JAHILIYAH BAGI DAKWAH DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM KONTEMPORER
Abstract
Term jahiliyah dalam Al-Qur’an menempati posisi sentral dalam bingkai keberagamaan al-Qur’an (Islam) di samping term penting lainnya seperti kufr, hilm, sabar, islam. Tulisan ini menginformasikan bahwa proses penafsiran jahiliyah yang dilakukan Sayyid Qutb dilalui dua periode dan situasi, yaitu sebelum di penjara dan saat di penjara. Dua situasi tersebut berpengaruh pada hasil penafsiran tentang jahiliyah meskipun tidak signifikan. Sedangkan yang terkait dengan karakteristik jahiliyah, maka hal itu terbagi menjadi tiga, pertama, jahiliyah dalam pengertian kebodohan yang menggejala pada semua orang, kedua, jahiliyah yang mendarah daging yang susah dihilangkan, dan ketiga, jahiliyah yang kadarnya rendah sehingga mudah dihilangkan. Pandangan yang menonjol yang dikedepankan oleh Sayyid Qutb terhadap isu dan kasus serta term jahiliyah ini, selain deskripsi di atas, terdapat tiga hal yang merupakan suatu penemuan dan kontribusi keilmuan yang dihasilkan dari studi ini. Pertama, perspektifnya tentang sejarah dan pribadi Rasulullah yang a historis dan tak tersentuh oleh noda dan salah walaupun bersifat sementara. Sehingga ‘memaksa’ Qutb untuk mengalihkan tafsir jahiliyah yang seharusnya dikenakan kepada Rasulullah, justru dikenakan kepada para budak muslim yang dalam konteks ayat justru yang harus diberi penghormatan karena ketaqwaannya. Kedua, Qutb memberikan pandangan yang menegaskan tentang term jahiliyah yang tidak mengenal dimensi ruang dan waktu. Penegasan ini sekaligus memberikan sanggahan terhadap pendapat sebelumnya yang mengatakan bahwa jahiliyah itu hanya terbatas dan terjadi pada masyarakat Arab pra-Islam atau terjadi dan dikenakan kepada komunitas non muslim seperti yang dinyatakan Abu al-A’la al-Mawdudi. Ketiga, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pandangan Qutb tentang jahiliyah dalam kasus-kasus tertentu sangat mencerminkan pandangan yang normatif-tekstualis yang oleh sebagian kalangan dimasukkan dalam model penafsiran yang radikal. (kasus tafsir QS. Al-Ahzab 33:33 tentang perempuan yang marginal dan subordinat dalam perspektif kritik para feminis terhadap beberapa tafsir).Downloads
How to Cite
Munawir, M. F. (2011). RELEVANSI PEMIKIRAN SAYYID QUTB TENTANG TAFSIR JAHILIYAH BAGI DAKWAH DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM KONTEMPORER. Jurnal Dakwah, 12(1), 69–98. Retrieved from https://ejournal.uin-suka.ac.id/dakwah/jurnaldakwah/article/view/2011.12105
Issue
Section
Articles
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).